08 - Hati

12 2 0
                                    

Hari itu, Mira tak dijemput lagi oleh kakaknya, Mario. Ia pun berjalan kaki menuju halte bis.

Namun, di tengah perjalanannya, Mira memegoki musuh bebuyutannya. Rama. Sepertinya Rama juga sedang berjalan menuju halte bis. Ada yang aneh, Rama tidak berjalan sendiri, tetapi sedang bersama seorang murid perempuan! Cantik pula, rambutnya dikuncir kuda, lebih cantik dari Mira.

Pemandangan langka tersebut sontak membuat perasaan Mira menjadi tak menentu. Gadis berambut ikal itu pun menggigit jarinya seraya berjalan mondar-mandir di tempatnya berdiri. Akan tetapi, Mira menolak untuk membiarkan dirinya larut dalam rasa penasaran. Ia pun membuntuti Rama pada akhirnya.

Selama menguntit dari pohon ke pohon; dari tiang listrik ke tiang listrik, Mira hanya bisa menyaksikan keintiman antara Rama dan rekan perempuannya. Amarah pun bergejolak dalam dada Mira. Mula-mula Mira menggigit jarinya dan seragamnya, lama-kelamaan ia menggigit pohon, aspal, pintu kelurahan, sampai gerobak siomay.

"K-KOK GUE KESEL, SIH!? IHHHHHH!"

Getaran asing dalam hati Mira membuat Mira sangat terganggu. Akan tetapi, ia tetap mengikuti Rama. Hatinya terasa seperti tersayat-sayat, mengapa?

"N-NARATORNYA GUE HAJAR JUGA NIH LAMA-LAMA. LEBAY BANGET BAHASANYA."

Akhirnya, Rama pun masuk ke dalam bis bersama rekan perempuannya. Mira tidak ikut. Ia tetap bersembunyi di balik tiang listrik dengan perasaan yang tak mampu tergambarkan. Segalanya terasa berat dan menyakitkan untuknya. Benaknya terus bertanya-tanya, kenapa Rama bisa seintim dan sebahagia itu bersama dengan gadis yang tak ia kenal?

Mira menghadapi krisis identitas.

"Rama ... " bisik Mira seraya memandangi bis yang mengangkut Rama pergi. "RAMA, MATA LO SOEEEEEKKKK!"

"Wadoooh, Neng. Tereak jangan di depan kuping saya, dong!" Tak sadar, Mira ternyata baru saja teriak di depan telinga tukang rujak. "Liatin nih, mangga saya langsung berubah semua jadi pepaya."

" ... i-ini lagi, kang rujak jelmaan si Rama."

"Tuh, liat. Ban gerobak saya juga jadi bulet--"

"EMANG BULET, AH! EMOSI GUE."

Hari itu menjadi hari yang sangat menjengkelkan bagi Mira. Ia takkan pernah bisa menghapus ingatannya tentang Rama dan seorang gadis SMA yang tak ia kenal. Apakah ia ... cemburu?

End - 08

***

Jangan lupa like fanpage-nya di bit.ly/cigosWN

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 11, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cimol GosongWhere stories live. Discover now