9

17.6K 553 34
                                    

Maaf ya aku baru publikasikan lagi cerita ini, makasih juga yang udah mau nunggu lama cerita MBT ini semoga kalian senang dengn cerita ini😆

Alden mulai menjauhi rumah yang pernah marina tinggali, dengan raut fustasi yang sangat tertera di wajahnya.

______________________________________

Marina pov

Marina berjalan bersama kedua anaknya di daerah yang menurutnya masih asri dan sejuk.

Saat marina sedang bingung akan bermalam dimana dia melihat seorang wanita paruhbaya sedang kesusahan.

"Mom ibu itu aku bantu boleh?" Ana meminta izin membantu orang yang sedang kesusahan itu.

"Boleh kok sayang, kenapa ga?" Marina tersenyum melihat anaknya dapat membantu orang lain.

Sedangkan ano sudah berlari untuk membatu wanita paruhbaya itu.

Marina yang melihat hanya tersenyum haru melihat kebaikan anak anaknya.

"Ibu ga papa" ano bertanya dengan tangan yang masih membereskan barang barang tersebut

"Ibu, ibu ga papa ada yang luka, ada yang sakit?" Ana bertanya dengan kedua tangan mungilnya menangkup wajah wanita paruhbaya tersebut dan jangan lupakan suara imut has anak kecil melekat padanya.

"Hay sayang aku baik baik saja tak perlu hawatir oke."

Marina yang melihat mereka hanya terkekeh kecil karena menurutnya mereka sangat menggemaskan.

Marina mulain menarik koper dan mendekat pada wanita parubaya tersebut "maaf anda tidak apa apa ada yang luka mari kita antar ke rumah sakit."

"Aku tidak ada yang terluka. Oh ya kalian mau kemana membawa koper besar itu?" Wanita paruhbaya tersebut heran karena baru melihatnya.

"Ehmmm maaf bu aku juga binggung, aku ada dimana? soalnya kami baru tiba beberapa minggu lalu." Marina hanya dapat memilin baju karena canggung dan malu.

"Oh ya udah kalian tinggal sama ibu aja" wanita paruhbaya itu tersenyum dan menarik mereka untuk tinggal bersamanya

°•°•°•°•°•°

Setibanya di rumah wanita paruhbaya itu marina dan kedua anaknya di persilahkan masuk.

Tiba tiba ada seseorang bicara"Sayang kamu bawa siapa?"

"Oh hay sayang"wanita itu mencium pipi pria itu.

"Oh ya Nama Kamu Siapa Sayang"wanita itu bertanya pada marina.

"saya marina dan ini anak saya ano, ana."marina mulai memperkenalkan diri.

"Oh panggil aja saya budhe sarah dan suami saya padhe jojo. Kalian anggap aja ini rumah sendiri jangan sungkan ya"wanita paruhbaya itu memperkenalkan diri.

"Iya makasih budhe sarah dan padhe jojo"

Ano ana yang memiliki otak diatas rata rata pun sedikit mengerti karena  pernah di ajarkan walau pun hanya sekali.

"Ya udah kalian istirahat aja. Nanti budhe bangunin kalo udah mateng makanannya"

"Makasih budhe maaf ngerepotin"

"Gapapa sayang anggap aja kami orang tua mu."

"Emm... budhe ngomong ngomong kita ini ada di daerah mana ya?"

"Kamu gak tau kamu ada dimana sayang?"

Marina yang mendengar meringis dan menggigit jarinya.

Suami istri itu yang melihat hanya terkekeh pelan. Maklum mereka baru sampai ke indonesia.

"Ya udah nanti aja bicaranya kalian istirahat aja kamarnya yang itu"tunjuk budhe sarah kepinti berwarna coklat.

"Makasih budhe sar. Kami masuk dulu ya"marina tersenyum dan mulai melangkah pergi bersama kedua anaknya.

Alden POV

Pulang dari rumah yang dulu pernah menjadi tempat tinggal marina dan kedua anaknya itu. Aku pergi ke mansion yang dia miliki di daerah tropis indonesia ini.

Saat aku masuk ke dalam rumah dan membuka pintu dia melihat semua maid sedang berdiri berjejer dengan kepala menunduk.

"Kalian teruskan pekerjaan"tegas, dingin, datar alden mulai berbicara.

"Baik tuan"mereka jawab serempak.

Aku mulai menuju kamar dan mulai rebahan dengan pikiran bercabang tentang kemana perginya marina dan kedua anaknya.

Aku mulai frustasi karna kembali hilangnya marina dan anaknya.

Tapi aku tidak akan menyerah untuk mendapatkannya lagi, karena mereka adalah milikku dan selamanya akan begitu kecuali maut memisahkannya.

Tidak terasa aku memasuki alam mimpi untuk mengistirahatkan tubuh yang cukup lelah .

Cahaya menerobos masuk malalui celah celah kamar untuk mwmbangunkan sang tuan rumah.

"Kenapa sudah pagi lagi?" Aku menyumpah serapahi waktu yang begitu cepat.

Aku mulai bangkit dan berjlan menuju kamar mandi dan bersiap untuk mencari belahan jiwa.

"Jadi bagaimana apa sudah ada yang mengetahuinya?"

"Maaf tuan kami masih dalam tahap pencarian di kota ini."

"Kenapa kalian lamban sekali bekerja huhhh?" Aku ber kata dengan ketus pada mereka.

"Maaf tuan kami ak-"

"Sudah sana pergih dan cari sampai dapat" menotong ucapan bawahannya itu dengan kesal







Sekukian dulu ya ceritanya karna aku cape ngetik.

Oh ya jangan lupa vote dan komen kalian selalu aku tunggu di setiap capternya.

Ya udah jangan pada bosen juga sama cerita aku yang keliatan flet banget ya.

Makasih buat kaliann 😜😚😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My baby twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang