7

14.2K 494 5
                                    

Tapi apa yang dia lihat? Wanita yang dia cintai sedang memeluk laki laki dan menangis di pelukannya.
_______________________________________

Alden yang melihat itu rasanya ingin memisahkan mereka dan memeluk wanita yang dia cintai.

Tapi apa yang bisa dia lakukan hanya melihat dan mengepalkan pergelangan tangan.

5 menit

Wanita yang dia cintai memeluk laki laki yang sama dengan yang waktu itu. Laki laki yang alden ketahui, sebagai pesaing perusahaannya. Andrew putra wijaya, sering disapa andre.

Alden yang melihat itu rasanya sudah tidak kuat. Disaat alden akan melangkah maju untuk memisahkan mereka, dua anak kecil datang dengan membawa susu dan buku.

Marina POV

"Pagi malaikat malaikat mom" sapa marina di meja makan saat kedua anaknya duduk di bangku meja makan.

"Pagi juga mom"kedua anak itu menjawab dengan kompak.

"Ayo makan abis itu mom antar kalian ke sekolah ok"

"Ok mom siap"jawab ana

"Yes mom"jawab ano singkat

.
.
.

Saat tiba di sekolah marina dan kedua anaknya melihat laki laki dewasa sedang melambaikan tangan pada mereka.

"Hai kalian kenapa baru sampai?"tanya laki laki itu yang tak lain adalah andrew.

"Iya nih om malahin mom kalna lama mengantal kami"ana menjawab dengan cemberut.

"Ohhh sayangnya mommy kenapa begitu hmmm?" Marina memeluk anak perempuannya.

"Ana ayo kekelas sekarang,kita taro tas dulu baru kesini lagi."ano menarik ana menuju kelas dan meninggalkan mommy dan temannya.

Marina yang melihat kedua anaknya mulai menjauh pun mulai bangkit dari berlututnya, dan berdiri menghadap ke andrew.

"Ada apa drew?" Tanya marina

"Tidak aku hanya ingin bertanya"

"Ya tanya apa?"

"Kau menggangapku seorang kakak?"

"Yah..kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Kau akan mempercayaiku jikalau aku mengatakannya?"

"Mungungkin memang tentang apa?"

"Dia sudah mengetahui keberadaanmu dan kedua anakmu itu"andrew menjawab dengan wajah serius

Marina yang mendengar itu menegang. Marina tau dari maksud kata "DIA" yang berarti masalalunya.

Tubuh marina mulai bergetar karena menahan tangisannya itu.

"Kau....hiks....ti...tid..hiks..tidak bohongkan?" Tangis marina pun pecah karena itu.

Andrew yang melihat marina menangis pun memeluknya erat, karena andrew sudah menganggap marina sebagai adiknya.

"Tidak. Makannya dari itu aku datang kenari karna ingin memberi tahu mu, dia selalu mengawasi kalian dari kejauhan."

"Andrew bawa kami jauh dari tempat ini aku mohon, aku tidak mau bertemu lagi dengannya."marina menjawab dengan tangis pilunya.

"Yah kita akan pergi ke suatu tempat yang ku pastikan dia tak akan menemukan kalian lagi. Jawab andrew tegan dan yakin.

"Ayo kita panggil mereka sekarang dan kita akan pergi menggunakan pesawat pribadiku"

Disaat yang bersamaan ano dan ana muncul membawa susu dan buku di masing masing tangan.

Marina mulai berlutut di depan kedua anaknya.

"Mom kenapa?" Ano bertanya dan ana menghapus air mata yang masih tersisa di pipi.

"Sayang ayo kita pergi"marina menjawab dengan air mata yang menbasahi pipinya.

"Tapi kemapa mom?" Tanya ano kembali

"Disini ada orang akan mejahatkan kita"

Ano akhirnya berlari kekelas dengan cepat dan kembali dengan kedua tangan berisikan tas ana dan miliknya.

Ana yang melihatnya hanya dapat mengerutkan dahi karena binggung.

"Ayo mom kita pergi sekarang."ajak ano dan menarik marina dan ana di masing masing tangan

Mereka semua mulai berlari memasuki mobil yang terparkir indah di pinggir jalan.

Saat mobil mereka mulai berjalan mereka tidak tahu kalu mereka di ikuti oleh seseorang.

.
.
.

Alden pov

Alden yang melihat kedua anaknya datang pun mengurunkan niatnya yang akan mendekati merina.

Alden melihat semua interaksi mereka semua tanpa bisa mendengar apa yang mereka bicarakan karena jarak yang terlampau jauh.

Alden mulai berlari karena melihat mereka semua berlari dan memasuki sebuah mobil mewah.

Alden heran kenapa mobil itu berjalan dengan sangat kencang.saat sedang mengikuti kemana perginya mereka tiba tiba mobil yang di kendarakan alden berhenti mendadak.

"Aggghhh nih mobil kenapa ?"alden marah dan memukul stir mobil dengan kencang.

Alden mencari telepon genggamnya dan menghubungi anak buahnya untuk menjemputnya.

"Jemput saya"

" *** "

Tut...tut

Alden mematikan dengan sepihak. Alden mulai kalang kabut karena melihat kepergihan marina dengan kedua anaknya.

Tidak butuh waktu lama anak buah alden datang dan mengetuk pintu kaca.

"Kantor"perintah alden dingin dan tegas

.
.
.

3 hari dari kejadian itu alden tidak dapat melihat marina dan kedua anaknya lagi.

Alden sudah mencari di tempat tinggalnya,tempat kerja, dan di sekolah pun alden tidak menemukannya lagi.

Alden mulai frustasi karena tidak dapat menemukan mereka dimana pun.

Alden pun sudah menyuruh detektif mencari mereka.

1 bulan sudah alden mencari mereka. Saat detektif menberi tahu mereka berada di negara tropis.

"Apa benar mereka disana?" Tanya alden tajam

"Ya tuan mereka ada di sana"jawab detektif itu.

Saat sedang berbicara serius tiba tiba terdengar suara pintu terbuka kasar.

Brak...

Maaf kalian kalo aku gantungin lagi ya sama cerita ini semoga kalian suka sama cerita aku ya. AMIN

Jangan lupa juga tinggalkan jejak seperti komen dan votenya karena itu dapat menyemangatkan penulis

PutriR921







My baby twinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang