Who Are You? (8)

77 17 2
                                    

*Ken Pov

Hari kedelapan, senin malam. Ya, tepat senin lalu aku mulai bercerita tentang Dia. Yang sampai saat ini aku masih penasaran siapa dia sebenarnya. Padahal malam lalu aku sudah sempat bicara denganya tetapi masih gagal mengungkap semua misteri ini. Yang aku dapatkan hanya rasa penasaran tentang semua penjelasannya saat itu.

---Who Are you?---

Sekarang aku tengah mengerjakan tugas sekolahku yang menumpuk, itu adalah akibat dari kesibukanku kemaren sampai lupa untuk mengerjakannya. Tidak terasa jam sudah menunjukkan angka 12, berarti ini sudah tengah malam namun tugas ini belum juga selesai. Rasa ngantuk ini sudah berada di tingkat paling tinggi dan mata pun sudah sulit untuk terbuka. Namun apalah daya kewajiban yang harus kulakukan lebih banyak dari semua rasa ngantuk yang kurasakan saat ini.


"Huaahh, sepertinya aku harus cuci muka dulu biar ngantuk ini hilang", ujarku. Dengan perlahan aku berjalan menuju ke arah kamar mandi yang ada di bagian paling belakang rumahku tepatnya sebuah sumur. Entah hanya efek ngantuk atau itu benar-benar nyata, dalam kegelapan aku melihat sosok wanita itu lagi. Tidak salah lagi, itu memang wanita yang selalu mendatangiku. Karna rasa takutku selama ini telah berubah menjadi rasa penasaran akhirnya kuputuskan untuk mendekatinya.
.
.
.
Saat aku tepat berada di depannya dan ingin mencoba menggapainya
.
.
.
Tiba-tiba
.
.
.
Dia segera membelakangiku dan berlari sangat cepat menuju semak-semak. Aku berusaha mengejarnya dan berharap mendapatkan jawaban dari semua ini. Namun aku tidak lagi melihat keberadaannya di sekitaran semak-semak itu. Saat itu aku juga memutuskan untuk kembali kerumah. Dan saat aku memutar kembali tubuhku, aku sangat dikejutkan dia sudah berada tepat di depanku. Saking terkejutnya, aku sampai terjatuh dan segera berlari menuju rumah. Saat itu aku tidak peduli dengan jawaban yang aku inginkan yang harus aku lakukan adalah berlari sekuat tenaga.
.
.
.
(Setelah sampai dirumah)
.
.
.
"Huft, sudah aman. Disini dia tidak akan mengangguku lagi.", kataku. Seketika karna kejadian tadi ngantukku terasa hilang. Aku yang awalnya berniat untuk menghilangkan rasa ngantuk dengan mencuci muka akhirnya tidak berani lagi kembali kesana. Aku sedikit ragu karna semakin aku berusaha mencari tahu tentangnya aku semakin takut, dan setiap aku ditakuti seperti itu malah membuatku menjadi lebih penasaran.

Aku beristirahat sebentar sambil mengatur nafas dan mencoba menenangkan diri akibat kejadian tadi. Tidak lama kamudian akhirnya aku bisa tenang. Namun ada hal lain yang membuatku panik kembali, saat melihat tugas sekolahku belum selesai dan jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. "Ah gawat, tugasku belum selesai. Aku harus cepat mengerjakannya karna tidak ada waktu lagi, besok ini harus dikumpul" kataku panik.

Aku kembali mengerjakan tugas tersebut, dan akhirnya selesai tepat jam 2 dini hari. Rasa ngantukku kembali datang, dan aku memutuskan untuk segera tidur karna besok pagi harus bangun dan pergi sekolah. Tapi masih terbayang olehku tentang kejadian tadi. "Kenapa dia lari? Bukankah aku yang seharusnya takut melihatnya? Memang benar aku takut saat melihatnya tadi, tapi seperti ada yang aneh dengannya. Saat aku penasaran dan mencari tahu, dia malah takut dan menyembunyikan dirinya. Saat aku menyerah dan  kembali, malah dia yang menakutiku. Pertanyaanku masih sama... Apa tujuannya? Dan siapakah dia?
Bersambung...

*Hai develovers, ini sudah chapter kedelapan. Terima kasih kalian telah setia membacanya. Dan kalian tidak akan kecewa, karna cerita ini akan berlanjut setiap hari, tepatnya malam. Jangan lupa memberi suara ya, bagi kalian yang belum follow silahkan memfollow segera agar mendapat pemeberitahuan setiap saat*

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang