ELEGI PAGI HARI
terbangunkan mentari
merusak semua mimpi
merenggut tanpa hati
silaunya menyakiti
menyadarkan diri
siapa ia di tempat tidurku
wanita telanjang tanpa malu
kugoyangkan penuh ragu
hening tak pedulikanku
halus kulitnya kuraba
aduhai cantiknya
sungguh menggoda
kumasuki selimut merah muda
basah terasa
seketika kubuka
membelalakkan mata
darah ternyata
dalam tenang kuterdiam
apa yang kulakukan semalam
tak mungkin kulakukan
melupakan kenikmatan
mungkinkah pembunuhan
lembut bibirnya kucicipi
satu rasa ingatkanku kembali
oh, terngiang lagi bagaimana ia mati
di tanganku sendiri
dengan belati, kutikam berkali-kali
namun alasan apa yang kumiliki
ah sudahlah, kutinggal pergi
Negeri Saba, 26 Juni 2018
Poem by Tinta Angkara
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemakaman Cinta
Poetry❝Bila kini telah terbit terang pasti akan ia tenggelam dalam kegelapan Satu saat nanti ketika cinta ... mati❞ -Tinta Angkara