22:00PM
Seulgi dan Yeri pulang ke dorm bersama-sama, Irene sengaja menunggu mereka pulang setelah selesai mencuci pakaian.
"Apakah kalian sudah makan ?" tanya Irene pada mereka berdua.
"Sudah Eonnie" jawab Seulgi dan Yeri bersamaan.
"Di mana Wendy Eonnie ?" tanya Yeri.
"Aaah dia sudah tidur sejak kalian pergi tadi, sepertinya dia sangat lelah" sahut Irene.
"Aku mandi dulu ya" Seulgi berlari ke kamarnya, sesampainya di kamar dia melihat Wendy sedang tertidur pulas.
Seulgi pun langsung masuk ke kamar mandi dan tak butuh waktu lama dia sudah selesai membersihkan diri. Saat dia sedang mengeringkan rambut, dia mendengar Wendy mengigau dengan menyebut nama Irene sambil tersenyum.
"Kenapa dia mengigau menyebut nama Irene Eonnie ?" Seulgi memandangi Wendy yang masih saja mengigau, tapi Seulgi tidak peduli karena dia pikir Wendy hanya bermimpi dan sangat lelah. Seulgi pun keluar dari kamar menemui Irene dan Yeri yang sedang menonton televisi.
"Joy belum pulang ?" tanya Seulgi.
"Mungkin sebentar lagi. Kalian tidurlah beristirahat" jawab Irene.
"Aku belum mengantuk Eonnie, aku juga akan menunggu Joy pulang" sahut Seulgi.
"Aku juga ! aku harus menyelesaikan level terakhir gameku hari ini" jawab Yeri yang terfokus pada layar ponselnya.
Mereka bertiga focus pada aktivitas masing-masing sembari menunggu Joy. Tak lama Joy datang dan Irene langsung berlari membukakan pintu.
"Eonnie, aku lapar" Joy masuk ke dorm dengan wajah lemas.
"Bersihkan diri dulu, aku akan membuatkan makanan" Irene langsung menuju dapur.
Joy keluar dari kamar lalu langsung menghampiri Irene di dapur.
"Eonnie, ada apa dengan dadamu ? apa kau terluka ?" Joy menyadari ada plester luka tertempel di dada Irene.
Irene terkejut, dia kira Joy tidak akan sadar. Dia langsung memutar otak untuk mencari alasan yang tepat agar tidak ketahuan.
"Oooh ini, tadi aku menonton NatGeo dan menampilkan acara hewan-hewan liar yang ada di Afrika. Kau tahu bukan kalau aku sangat takut dengan binatang ? ketika singa mengaum dengan wajah menyeramkan aku terkaget lalu tanganku mencakar dadaku sendiri makanya terluka" jelas Irene, dia tidak tahu apakah Joy akan percaya pada alasannya dan dia harap-harap cemas menunggu tanggapan dari Joy.
"Ya ampun, ada-ada saja. Tapi tidak parah kan lukanya ?" Joy mencemaskan Irene.
"Tidak, aku sudah mengobatinya tadi" jawab Irene tersenyum, dia bersyukur Joy mempercayainya.
"Ada apa ? apa kau terluka Eonnie ?" Seulgi datang menghampiri mereka berdua.
"Ya, hanya tergores sedikit" Irene tersenyum canggung.
Tiba-tiba Wendy keluar kamar mendengar suara ramai di luar.
"Kenapa kau bangun ?" tanya Irene.
"Aku mendengar suara ramai di luar makanya aku bangun, aku juga lapar" Wendy manyun sembari memegang perutnya.
"Tunggulah, sebentar makanannya siap" ucap Irene tersenyum.
"Eonnie, apa kau tidak mengetahui kalau Irene Eonnie terluka ?" tanya Joy pada Wendy sembari menunjuk dada Irene.
"Terluka ?" Wendy melihat Irene lalu seketika tersedak ketika dia sedang minum.