Chapter 2

9 1 0
                                    


"Selamat yah Ra, kamu terpilih sebagai wakil ketua kelas" Ucap Grace memberi selamat kepada Sakura. Mereka sedang menyantap mie ayam dikantin.

"Trims Grace". Balas Sakura seraya menyantap mie ayam pesanannya.

Andi, sang ketua kelas menghampiri Sakura dan Grace. Ia langsung duduk dikursi bangku, dihadapan Sakura dan Grace. Ia meletakkan nampan berisi sepiring nasi goreng dan segelas es jeruk, diatas meja. Sakura dan Grace menatap Andi yang tiba-tiba datang dan duduk dihadapan mereka.

"Ngapain kamu tiba-tiba datang nyamperin kita?". Tanya Grace.

"Aku mau ngobrol sama Sakura lah. Emang gak boleh?" Andi malah balik bertanya pada Grace.

"Gak usah sok akrab deh sama Sakura". Ucap Grace. Ia menyuruh Andi pindah ke bangku yang lain. Tapi, Andi menolak, ia tetap asyik menyantap nasi gorengnya sambil sesekali mengajak Sakura mengobrol. Grace menatap tajam Andi lalu ia palingkan wajahnya kearah lain.

"Hai Grace... Hai... Sakura". Sapa Afif dengan mengecilkan suaranya ketika menyebut nama Sakura.

Grace dengan senang hati membalas sapaan Afif. Kemudian ia menyuruh Afif duduk dan menyuruh Andi untuk pindah.

"Yang deluan duduk disini kan aku. Kenapa kamu malah ngusir aku. Lagian, Sakura juga gak marah kalau aku duduk disini". Ucap Andi menolak pindah.

"Terserah deh. Capek ngomong sama kamu". Balas Grace mengalihkan pandangannya kearah Afif lalu tersenyum. Afif pun duduk disebelah Andi berhadapan dengan Grace.

Sakura telah menyelesaikan makannya. Kemudian ia bangkit lalu berkata pada Grace. "Sorry Grace, aku deluan yah. Ada hawa gak enak disini". Belum sempat Grace menahannya, ia langsung berlalu dari pandangan Grace. Grace sedikit cemberut lalu kembali menghadap kearah Afif. Lima menit setelah Sakura pergi, Andi juga pergi meninggalkan Grace dan Afif.

"Kenapa Sakura pergi sih..." Keluh Grace seraya mengaduk-aduk jus apel nya. Afif melirik kearah lain. Ia mengerti maksud dari ucapan Sakura tadi.

"Dia pergi karena aku". Ucap Afif.

"Kenapa?" Tanya Grace.

"Udahlah. Gak usah dibahas. Dia emang benci sama aku karena kejadian kemarin. Aku emang udah kelewatan". Jawab Afif sambil menunduk.

"Jangan merasa bersalah gituh dong, Fif. Ini bukan salah kamu kok. Mungkin Sakura ada perlu lain". Ujar Grace sambil tersenyum lebar pada Afif. Afif membalas senyuman Grace.

Dikelas, Sakura sedang membaca buku pelajaran dengan serius. Tak sengaja ia memikirkan tentang Afif.

"Dia emang tampan sih. Pantas aja Grace dan siswi yang lain pada tertarik sama dia. Apalagi, dia cerdas, postur tubuh tinggi dan anggota tim basket. Perfect banget lah...." Batin Sakura seraya memikirkan Afif.

"Ya ampun, ngapain aku mikirin dia. Bego banget mikirin orang itu". Ucap Sakura. Ia menghela nafas lalu kembali fokus mengulang pelajaran.

"Lagi belajar yah...Ra?" Tanya Andi mengagetkan Sakura. Sakura memadang wajah Andi.

"Emang kamu lihat aku lagi ngapain baca buku pelajaran?" Tanya Sakura balik, dengan sinis.

"Hmmm... mau aku bantu ajarin gak? Siapa tau ada yang gak kamu ngerti".

"Maaf yah aku gak butuh bantuan cowok. Kalau aku butuh, aku udah minta tolong dari tadi".

"Yaudah, nanti kalau ada yang gak kamu ngerti, kamu bisa nanya ke aku kok. Aku selalu siap bantuin kamu".

"Up to you"

Andi duduk dibangkunya yang berada tak jauh dari bangku Sakura. Sesekali ia menoleh kearah Sakura yang sedang fokus belajar. "Sebenarnya aku udah lama tertarik sama kamu Ra, tapi, kamu selalu bersikap cuek kayak tadi. Itu yang kadang bikin aku nyerah buat dekatin kamu". Ucap Andi pelan.

When I Love You AND When I Lose YouWhere stories live. Discover now