8. Menuju Ujian.

39 2 0
                                    

Happy reading guys!

Kalo pacar kamu minta putus karena alesan mau fokus ujian, fix tanda nya dia udah punya doi baru tanpa kamu ketahui.

****

Ujian nasional atau UN semakin di depan mata, Namira semakin memaksakan diri untuk terus belajar.

Bahkan Namira dan Rasya sekarang jarang menghabiskan waktu berdua, kecuali saat berangkat sekolah dan pulang sekolah.

Keduanya juga sudah semakin jarang berkomunikasi lewat ponsel. Keduanya sudah sangat sangat serius.

Seperti sekarang Namira sedang berada di perpustakaan untuk membaca buku, ini adalah hal langka.

Namira hanya sendirian, Jeje dan Shela terlalu alergi untuk pergi ke perpustakaan. Keduanya malah menikmati masa bebas yang di berikan kepada anak kelas 12 untuk bermain.

"Hai"

Namira menurunkan buku yang sedang ia baca untuk melihat siapa yang menyapa nya.

"Hai dim"

"Saya perhatikan belakangan ini kamu selalu ke sini ya" ucap Dimas tak lupa dengan senyum manisnya.

"Iya gua mau serius buat UN, sama buat masuk kampus sih hehe" ucap Namira.

"Bagus kalo gitu, yaudah kamu baca dulu. Kalo udah selesai saya traktir Batagor gimana?" Tawar Dimas.

"Dalam rangka apa nih?" tanya Namira.

"Hm dalam rangka karena kamu udah giat belajar" ucap Dimas.

"Oke kalo gitu, kasih gua waktu lima belas menit" ucap Namira.

Namira dan Dimas sudah berteman baik, dan Rasya sudah mengetahui tentang ini.

Apa kalian masih ingat ada yang mengawasi keduanya pada saat pertemuan pertama kali Namira dan Dimas?

Ternyata orang nya adalah Egi, dia  mengirimkan foto Namira dan Dimas. Namun Rasya hanya cemburu biasa saja.

"Ayo deh gausah nunggu lagi, laper gua" ucap Namira sambil merapihkan buku yang ia ambil.

Keduanya berjalan bersama menuju kantin, banyak sekali adik kelas perempuan yang menyapa Dimas dan Dimas membalas nya dengan ramah sangat ramah.

"Ini buat kamu, ini buat saya" ucap Dimas sambil meletakkan batagor dan jus mangga.

"Yey, makasih Dimas yang ganteng tiada tara" ucap Namira sambil tersenyum.

"Sama sama, masih gantengan saya atau Rasya nih?" tanya Dimas.

"Hmm dua duanya ganteng kok, Tapi Rasya yang paling oke di hati Namira seorang" ucap Namira sambil tertawa.

Dimas hanya tersenyum lalu memakan Batagor milik nya.

"Punya dimas enak" ucap Namira sambil mencomot Batagor milik Dimas.

Namira punya kebiasaan buruk lainnya yaitu suka mencoba makanan orang lain.

"eh kamu mau ini? Yaudah buat kamu aja kalo gitu" ucap Dimas sambil menyodorkan Batagor miliknya.

"Enggak kok, cuma nyoba aja takut beda" ucap Namira sambil nyengir.

"Lah kan beli nya di toko yang sama masa beda rasanya" ucap Dimas.

"Iya juga sih, tapi siapa tau yang punya Dimas ada rasa kasih sayang nya" ucap Namira di sertai kekehan khas nya.

"Biasa aja ngeles nya" ucap Dimas.

Keduanya larut dalam obrolan, Namira dan Dimas sampai tak memperdulikan orang orang di sekitar mereka.

"Oh gini ya sekarang"

Namira langsung menoleh di samping nya ada Rasya yang berdiri sambil melipat tangannya di dada dengan wajah yang sangat datar.

"Rasya" ucap Namira sambil tersenyum.

"Sibuk banget sampe ga bisa bales sama angkat telfon dari aku iya!" ucap Rasya dengan emosi.

Saking asik terbawa suasana Namira sampai mengabaikan pesan yang di kirimkan oleh Rasya.

Suasana kantin langsung hening, orang orang yang sedang makan ada yang menonton ada juga yang langsung pergi.

Namira langsung mengambil ponsel nya dari tas dan nenepuk jidat nya sendiri.

"Hp aku ke silent ras" ucap Namira sambil menunjukkan ponsel nya.

"Maaf" ucap Namira sambil memegang tangan Rasya.

"Sorry ras ini semua salah saya bukan salah Namira" ucap Dimas.

Rasya menatap Namira yang sedang menunduk di hadapan nya, jujur Rasya juga sakit melihat Namira sedih tapi Rasya juga hanya manusia biasa yang bisa marah dan kecewa.

"Ayo pulang" ucap Rasya langsung menarik tangan Namira.

Namira sedikit kaget, lalu mengucapkan terima kasih pada Dimas lewat gerakan bibir saja.

Kali ini Rasya bukan mengengam tapi menarik, Namira hanya bisa mengikuti saja karena jelas ini kesalahan nya.

Setelah membukakan pintu mobil untuk Namira, Rasya berdiri sejenak di luar mobil untuk mengatur emosi nya agar tidak meledak ledak.

Rasya melajukan mobil nya dengan kecepatan seperti biasanya, hanya saja keadaan mobil hening sangat hening.

"Ras" Namira memberanikan diri untuk bicara. Rasya masih diam.

"Ras aku minta maaf, aku tau aku salah" ucap Namira sambil menatap Rasya yang sedang menyetir mobil.

"Tapi jangan diemin aku, kamu boleh kok marahin aku sepuasnya tapi aku mohon jangan diem" ucap Namira. Rasya masih diam.

Namira akhirnya menyerah dan ikut diam sampai akhirnya mobil Rasya berhenti di halaman rumah Namira.

Kedua saling diam dan Namira tidak ingin turun dari mobil sebelum masalahnya selesai.

"Ra udah sampe, turun gih" ucap Rasya.

"Aku gamau turun sebelum masalah kita selesai" ucap Namira.

"Ra dengarin aku" ucap Rasya sambil menatap mata Namira.

"Kamu harus tau, belakangan ini hubungan kita itu lagi rengang dan muncul Dimas yang ngaku mau temenan sama kamu. Kamu sadar ga sih, kita sama aja lagi ngasih ruang untuk orang lain masuk di hubungan kita" ucap Rasya serius.

Mata Namira berkaca kaca lalu ia memainkan jari Rasya sebagai pengalihan agar tidak menangis.

"Aku ga larang kamu untuk temenan sama Dimas, tapi kamu harus tau cowok sama cewek itu ga bisa temenan terlalu dekat karena pasti salah satunya akan menyimpan rasa Ra" Jelas Dimas.

"Kamu gamau kan kalau akhirnya hubungan kita yang udah jalan dua tahun ini udahan gara gara ada celah di antara kamu dan Aku?" tanya Rasya, Namira mengeleng lalu air matanya jatuh juga.

"Maaf Ras, a aku ga maksud gitu" ucap Namira sambil menangis.

Rasya mengengam tangan Namira dengan lembut, lalu menghapus air mata Namira.

"Jangan nangis ntar tambah jelek" Ejek Rasya.

"ihh Rasya" rengek Namira lalu memeluk Rasya.

Lalu mereka tertawa bersama.

"Yaudah aku masuk dulu" ucap Namira.

"Semangat ujian nya sayang" ucap Namira lalu mencium pipi Rasya.

Setelah itu Namira keluar dari mobil Rasya dengan pipi yang sangat merona.

****

Terima kasih sudah membaca cerita ini.

Jangan lupa vote dan komen ya!

Thank you.

Relationship. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang