11. Rasa Bersalah.

30 2 0
                                    

Happy reading guys!

Cara nebus kesalahan menurut aku sih simple ya, tinggal kamu jalan sama aku aja udah cukup kok. Apalagi kalo kamu mau jadi pacar aku juga sekalian.

****

Namira baru akan pulang ke rumah pada malam hari.

Padahal jika ia di suruh menginap pun ia rela, Namira merasa walaupun di rumah Rasya berhari hari pun Namira tidak akan bosan.

"Yah Ra bentar amat sih main nya sebel gua" ucap Raina sambil cemberut.

"Lo nya aja main mulu, gua mah udah dari tadi di sini" ucap Namira lalu memeluk Raina.

"Yaudah ntar kita harus main oke" ucap Raina.

"Oke"

Setelah perpamitan dengan semua orang, barulah Rasya mengantar Namira pulang.

Di mobil Rasya terus saja mengajak Namira mengobrol, Biasanya Rasya hanya cenderung menjawab pertanyaan Namira. Tapi kali ini tidak.

Sesampainya di rumah Namira, Rasya mengengam tangan Namira lalu menatap Namira.

"Ra, kamu harus percaya sama aku ya jangan pernah mikirin yang aneh aneh selama aku ga ada. Kalo kamu selalu mikirin yang baik pasti akan baik juga, tapi sebaliknya kalo kamu mikirin yang buruk pasti akan yang terjadi akan buruk" ucap Rasya.

"Bisa kan?" tanya Rasya.

"Aku percaya kamu" Jawab Namira sambil memeluk Rasya sekilas.

"Aku masuk ya, kamu hati hati" ucap Namira sambil melambaikan tangan.

Namira masuk ke rumah dengan wajah berseri seri. Sampai tidak memperhatikan di halaman rumah nya terdapat sebuah motor sport.

"Assalamualaikum" ucap Namira sambil tersenyum.

"Waalaikum salam"

Namira menuju ruang keluarga, Namun Namira malah melihat Dimas sedang bersama Nafisa dan Tomi.

"Dimas" panggil Namira.

"Hei baru pulang?" tanya Dimas sambil tersenyum.

Namira tidak menjawab lalu menyalimi ayah nya.

"Kamu ini ya, kasian kan Dimas nungguin dari tadi kamu malah asik jalan jalan" Omel Tomi sambil menyewer kuping Namira.

"ih ayah sakit tau" ucap Namira.

"Gapapa kok om kan dengan begini saya bisa cerita banyak sama om" ucap Dimas.

"Yaudah om keatas dulu ya, kalian ngobrol aja" ucap Tomi sambil membawa Nafisa pergi.

"Dim lo udah lama nunggu ya? Sorry gua lupa kalo udah janjian sama lo" ucap Namira penuh penyesalan.

"Gapapa kok Ra, tapi lain kali kabarin ya" ucap Dimas.

Namira mengecek ponsel nya yang ternyata penuh dengan notifikasi dari Dimas, Tomi dan Venya.

"Sorry dim hp gua ke silent" ucap Namira sambil meringis.

"Gapapa Ra santai aja"

"Tapi gua ngerasa bersalah nih" ucap Namira lalu berfikir.

"Oh gini aja gimana kalo sekarang kita pergi ke depan komplek gua, disitu ada nasi goreng enak sih. Gua traktir sebagai ganti nya karena lo udah nunggu" ucap Namira.

Relationship. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang