Happy reading guys
Aku seneng kamu cemburu, karena dari situ aku bisa tau sebenernya kamu sayang sama aku atau enggak.
****
Setelah mengantar Dimas berkeliling sekolah, Namira jadi mempunyai teman baru.
Dimas itu baik, sangat baik. Dimas pindahan dari Bandung, ia kelas 12 dan sekarang dia akan sekelas dengan Rasya.
Dimas dan Namira sudah bertukar kontak masing masing.
Sekarang Namira sedang duduk di kelasnya sambil memperhatikan bu tasya yang sedang menjelaskan.
Kring Kring Kring.
Bel pulang sudah berbunyi. Namira langsung merapihkan buku ke dalam tas.
"lo mau ke rumah Rasya?" tanya Shela.
"Iya dong kan gua pacar yang baik" jawab Namira sambil tersenyum.
"Pen muntah gua" cibir Shela.
"Yaudah gua balik duluan bye" ucap Namira lalu melambaikan tangan pada Shela dan Jeje.
Namira berjalan ke gerbang sekolah dengan percaya diri, karena ia sudah menganti sepatu nya dengan flatshoes yang sengaja ia simpan di loker.
Jika Namira memakai sepatu, Namira selalu takut akan jatuh karena terinjak tali sepatu nya sendiri.
Tin.
Namira menoleh, di samping nya ada Dimas yang sedang menaiki motor Ninja Hitam.
"Mau pulang Ra?" tanya Dimas.
"Enggak gua mau ke rumah pacar gua dulu lagi sakit dia" Jawab Namira sambil tersenyum.
"Oh Saya anterin aja kalo gitu" ucap Dimas.
"Gausah deh ntar ngerepotin lo lagi" ucap Namira.
"Enggak lah Ra, Saya pengen sekalian ngobrol di jalan sama Kamu" ucap Dimas.
"Oh gitu ya, oke deh" ucap Namira.
Dimas memberikan helm pada Namira, Namun saat memakai helm Namira sangat kerepotan dengan ponsel nya sendiri. Hanya ponsel sebenarnya, namun ya namanya juga Namira selalu RIBET.
"Saya pakein aja ya" Tawar Dimas, Namira menganguk.
Lalu Dimas memakai kan helm pada Namira, mereka saling bertatapan.
"udah ayo" ucap Dimas.
Namira naik ke motor lalu memegang ujung baju Dimas.
Namira sudah memberikan alamat rumah Rasya, namun ia meminta untuk ke supermarket terlebih dahulu.
"saya baru tau kamu punya pacar" ucap Dimas.
"Lah kan kita baru kenal, makanya lo baru tau. Lucu deh lo" ucap Namira sambil tertawa.
"Saya kira Kamu jomblo" ucap Dimas.
"Enak aja lo, cewek kaya gua jomblo mah laris di gebet banyak orang kali" ucap Namira dengan nada bercanda.
"Iya juga sih, secara kamu itu cewek cantik jadi mana mungkin jomblo, Saha nya aja yang keburu baper" ucap Dimas.
Namira berhenti memilih buah dan menatap Dimas dengan tatapan penuh tanya.
"Eh ga gitu Ra, Saya cuma bercanda aja" ucap Dimas, Namira tertawa.
"Dim gausah saya kamu deh, gua lo aja" ucap Namira.
"kayaknya ga bisa deh Ra, saya kalo ngomong emang gini soalnya" ucap Dimas.
"Oh gitu ya, yaudah deh" ucap Namira sambil meletakkan buah buahan di kasir.
Setelah membayar, Namira melanjutkan perjalanan nya menuju rumah Rasya.
Di perjalanan mereka terus saja mengobrol dari hal penting hingga hal tidak penting.
"Oke sampe" ucap Namanya penuh semangat.
Namira turun dari motor Dimas dan memberikan helm pada Dimas.
"Dimas makasih banyak banget hari ini lo udah nemenin gua di hukum, keliling sekolah, ngobrol panjang lebar, dan anterin gua ke rumah Rasya" ucap Namira penuh semangat.
"Thanks ya, lo baikkkkk banget" ucap Namira dengan nada se alay mungkin.
"Biasa aja kok Ra, saya juga terima kasih sama kamu. Kamu Udah mau jadi temen pertama saya di sma nusa" ucap Dimas sambil tersenyum.
Seolah senyum Dimas itu menyihir, siapa saja yang melihat pasti akan ikut tersenyum.
"kalo gitu saya duluan ya, sampai ketemu besok" ucap Dimas.
"Oke hati hati" ucap Namira sambil melambaikan tangan.
Saat Namira berjalan ke dekat pintu rumah ternyata Rasya sudah ada di situ entah dari kapan.
"Udah modus nya?" tanya Rasya sambil menunjukan wajah super datar nya.
Namira meringis lalu mencubit pipi Rasya dengan gemas.
"Gemes anet tih cama amu" ucap Namira sambil tertawa.
Rasya langsung berlagak mau muntah dan Namira tertawa terbahak bahak.
"Boleh masuk ga nih" sindir Namira.
"Oh mau masuk, di kira mau modus sama cowok tadi" ucap Rasya dengan ketus.
"Apaan sih Ras, aku cuma nebeng. Dimas baik tau" ucap Namira.
"Iya dari Nebeng ntar juga jalan bareng" ucap Rasya sambil masuk ke rumah nya.
Namira membuntuti Rasya yang menuju ruang keluarga.
"Oh jadi bayi besar cemburu nih" Goda Namira sambil menoel pipi Rasya.
"Apaan sih Ra, aku tau apa aja yang kamu lakuin sama dia di sekolah. Dasar cewek modus" ucap Rasya.
"Eh mulutnya pedes amat mas" ucap Namira sambil meringis karena tingkah Rasya.
"mama mana?" tanya Namira sambil mengupaskan buah apel untuk Rasya.
"Pergi ke depan" Jawab Rasya sambil membaca buku.
"Oh" ucap Namira sambil menyuapkan apel ke mulut Rasya dan langsung di sambut dengan gigitan.
"Ngambek tapi di makan juga" batin Namira.
Rasya terus saja mendiamkan Namira namun terus memakan buah buahan yang Namira suapkan pada Rasya.
Namira tersenyum saat melihat tingkah Rasya yang seperti ini, jujur Rasya sangat jarang seperti ini. Makanya jika Rasya bertingkah seperti ini Namira tidak akan marah, malah kebalikan nya ia sangat menyukai.
"Kamu lucu deh, jadi makin sayang" ucap Namira sambil meluruskan kaki nya dan bersandar di sofa.
Rasya tiduran di paha Namira tanpa Permisi, Namun mata Rasya fokus pada buku yang ia pegang.
Namira tersenyum kecil lalu mengelus rambut Rasya seperti anak kecil.
"Bayi gede, I love you" ucap Namira.
"Hmm" balas Rasya.
"Ih kamu mah kebiasaan ga pernah di bales" Omel Namira.
"Ga perlu di bales juga udah tau kan" ucap Rasya sambil tersenyum menatap Namira.
****
Terima kasih kepada semua orang yang sudah baca cerita ini.
Jangan bosen bosen yak.
Trus jangan lupa vote dan komen ya!
Itu semangat acu loh guys. Hehe.
Thank you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship.
Fiksi RemajaNamira dan Rasya masih jauh dari kata sempurna, namun mereka berusaha untuk menyempurnakan satu sama lain. Mungkin bagi orang yang melihat keduanya akan bilang mereka adalah pasangan sempurna karena yang satu Ganteng dan yang satu Cantik. Namun ti...