part 11

1.8K 119 8
                                    

Warning⚠ Typo bertebaran


“appa mian”

Kata pertama yang Jungkook ucapkan , Seokjin , Taehyung ,  dan Tuan Kim menatap Jungkook dengan penuh tanya.

“maaf untuk apa kookie~??”

Tuan Kim bertanya dengan suara yang pelan, tangannya mengayun bebas menyentuh puncak kepala si bungsu dan mengelusnya lembut.

“mian, aku mengingkari janjiku pada appa dan eomma”

Wajah Jungkook merenggut, ia menggembungkan kedua pipinya membuat Seokjin , Taehyung , dan tuan Kim tersenyum dibuatnya.

“janji apa hemm?”

“janji untuk tidak pernah sakit .

#flashback on

"Kookie sayang harus cepat sembuh ne , biar bisa main sama hyung-deul"

"kalau kuki cembuh belalti bica main main cama cama yung kan umma , kayau begitu  kuki mau cepat cembuh bial bica main cama cama yung"

"makanya jagoan appa harus istirahat yang banyak biar cepet sembuh , biar bisa main sama hyung-deul lagi"

"emm kuki mau bobo biar becuk bisa main cama cama yung "

"kookie mau janji sama eomma sama appa ?"

"dandi dandi apa ?"

"kookie harus janji sama appa dan eomma , janji jangan pernah sakit lagi ne"

"tenapa halus dandi dandi umma , tenapa dak boyeh takit?"

" degar sayang jika kookie sakit , eomma dan appa akan sedih , kookie juga gak bisa main lagi sama hyung jadi kookie harus janji akan selalu sehat ne ”

"kuki dak mau cakit , kuki dak mau appa , umma cedih , kuki mau main  main cama yung , kuki janji cehat cehat telus "

"emm itu baru anak eomma "

"ekhemm... anak appa juga kali "

#flashback off

Mendengar pernyataan Jungkook perlahan Tuan Kim mendekatkan tubuhnya dan mendekap tubuh Jungkook lembut, matanya yang tadi basah kini kembali basah oleh air matanya fikirannya menerawang bagaimana mungkin putra bungsunya itu bisa mengingat janji yang bahkan ia sendiri sudah tak ingat lagi.

"bagaimana mungkin ia begitu mirip denganmu ? Sama sepertimu, janji sekecil apapun kau pasti mengingatnya yoona ,  aku melihatmu dari matanya dan mungkin tak lama lagi aku tak dapat melihat pancaran itu, aku mohon jaga dia yoona,  jaga Jungkook kita, jangan biarkan dia kesakitan terlalu lama, aku tak sanggup lagi melihatnya terus terusan menahan rasa sakitnya sendirian"

Jungkook tersenyum dibalik rasa sakitnya, ditatapnya appa dan hyungnya bergantian. Ia merasa perjuangannya sudah cukup panjang dan melelahkan. Matanya semakin sulit ia tahan untuk tetap terjaga, nafasnya kian terasa berat, semua rasa sakit seakan datang menghujam seluruh tubuhnya, mual, sakit diperut dan kepalanya, udara yang dirasanya dingin seakan menusuk sampai ketulangnya.

Tetesan air mata mulai jatuh diujung maniknya dikala rasa sakit itu semakin menghujam seluruh tubuhnya. Jungkook tahu mungkin kini waktunya untuk ia bertemu dengan eomma .

“ap..pa.. hyu..ng..deul ”

Seokjin , taehyung , dan tuan Kim semakin menajamkan pandangannya kearah Jungkook , rasa cemas mereka kian memuncak , saat mereka melihat Jungkook yang mulai kesulitan untuk bernafas .

“ne kookie ”

Dengan bersamaan tuan Kim , taehyung , dan Seokjin menjawab panggilan Jungkook.

“neo..mu. him..deuro.” Jungkook  mengeluh pada appa dan hyungdeulnya . Kini ia terlihat seperti seorang anak kecil yang tengah mengadu akan apa yang menimpanya.

Meski matanya terus meneteskan air mata namun seulas senyuman terlukis dibibir pucatnya, Jungkook telah melepaskan segala bebannya. ia  sudah benar-benar lelah. Yang kini diinginkannya hanyalah bertemu eommanya, eomma yang sangat dirindukannya.

“appa mengerti kookie ah”

Tuan Kim berkata sembari mengelus kepala jungkook lembut, ia sadar mungkin kini waktunya ia melepaskan jungkooknya, melepaskan jungkook untuk merasakan kebahagiaan yang abadi disurga sana bersama sang istri tercinta.

“Kookie , sekarang tidur dan beristirahatlah”

Seokjin yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara . Perkataannya seolah menyatakan bahwa ia telah merelakan si bungsu untuk pergi. Ia tahu Jungkook pasti sudah benar-benar lelah dan ingin segera ‘beristirahat’ , ia tak mau membuat Jungkook lebih lama bertahan dengan rasa sakitnya , semakin lama ia menahan sang adik , maka semakin lama juga sang adik menaggung sakitnya.

" Apa yang kalian katakan ?!!! Seolah olah kalian akan mbiarkan kookie ku pergi , ini tidak boleh terjadi  hiks...
Kookie ..ka-u harus tetap bersama hyung ...hiks , kau tidak boleh tinggalkan hyung , tidak bolehhh!!
Kookie...hiks kau harus sembuh ...hiks ...ayo kita bangun kembali keluarga kecil kita seperti dulu , ayo kita hidup bersama , bahagia bersama hiks ... Layak nya keluarga lainnya...hiks .... Kau maukan kookie??? hiks ...hiks...

Taehyung menangis histeris , dihadapan sang sang adik, kakak dan sang appa , ia berkata seolah - olah tidak rela jika sang adik suatu saat nanti  pergi meninggalkan nya .

"mia-n hyu-ng mung-kin ini sud-ah waktu-nya"

Jungkoon berkata pelan bahkan hampir tak terdengar ,  namun Seokjin , Taehyung ,  dan tuan Kim masih dapat menangkap suara Jungkook dengan cukup jelas. mungkin ini akan menjadi yang terakhir kalinya mereka melihat puppy eyes dan senyuman milik Jungkook dongsaeng dan adeul terbaik bagi mereka .

“hyu-ng, nya-nyikan aku la-gu ya-ng wak-tu it-u ka-u nya-nyi-kan dipa-ntai”

Suara Jungkook semakin terdengar pelan , memberat dan sedikit tercekat, namun lagi-lagi Seokjin masih dapat menangkap suara dongsaeng kesayangannya dengan jelas, Seokjin menganggukan kepalanya dan akhirnya ia mengalunkan melody-melody indah dari bibir tebalnya , ia terus bernyanyi dengan diiringi air mata yang terus terurai semakin deras seiring dengan semakin melemahnnya setiap hembusan nafas Jungkook .

Jungkook  terus tersenyum, mengiringi setiap rasa sakitnya yang ia rasa telah mencapai puncak kemampuannya, matanya perlahan mulai tertutup dengan sempurna, meski begitu ia terlihat bahagia sungguh tak terlihat sedikitpun beban disana.

“ap-pa, hyu-ng, sarang-hae”

Kata terakhir yang Jungkook ucapkan sebelum manik indahnya tertutup dengan sempurna.


~tbc~

#edisi revisi

Trimakasih sudah mau mampir dan baca ff abal" ku ini , jangan lupa tinggalkan jejak❇

Sampai jumpa di chapter berikutnya 🙋🙋🙋

I'm not a perfect person " END"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang