Vote woi! Jangan baca aja! Coment sekalian. Kalau suka vote jangan di baca doang!"Orang asing mengira aku pendiam, temanku mengira aku asyik, sahabatku mengetahui bahwa aku sangat gila."
Siapa yang tak mengenal geng kapak di sekolah Alfa? Bukan karena orang-orangnya yang membawa kapak, tapi sikapya yang aneh dan alay.
"Heh lo cabe rawit! Minggir! Gue mau duduk!" Kesal Alfa pada Sintia.
"Yaudah duduk aja susah amat sih. Lu bego atau gimana sih?" Jawab Sintia ketus.
"Gimana gue bisa duduk ha? Sementara lo ngalangin jalan gue. Punya otak nggak sih lo?" Bentak Alfa pada Sintia.
"Arrggghhh!!! Yaudah sono!" Jawab Sintia geram.
"Dasar ulat bulu teh pucuk lo." Kesal Alfa.
Sintia tidak peduli dengan umpatan Alfa. Ia terus saja memandangi ponselnya bersama best friend forever nya.
"Aaahhh ganteng banget ya... Oppaku ucul, ulala." Teriak Sintia.
"Iya, my lope-lope oppa Suho." Timpal Rani.
"Ah aku suka dengan tubuh sixpack oppa Sehun." Tambah Shasya.
"PAGI ALFAAAA! Akhirnya kita ketemu lagi di awal hari ini. Gue kangen sama lo Fa." Teriak Fani di ambang pintu.
"Ya elah, santai napa. Telinga gue masih normal kali nggak usah jerit-jerit kek. Lagian kita baru libur sehari bukanya libur bertahun-tahun." Dengus Alfa pada Fani.
"Hehehe iya, i'm sorry, i'm not sengaja." Jawab Fani dengan bahasa Inggrisnya yang masih belajar.
Fani melihat geng kapak lagi berkumpul seperti ayam yang mintak makan pada induknya.
"Eh, Fa itu lagi pada ngapain sih geng kapak? Teriak-teriak histeris gitu? Lama-lama gue mutilasi juga tu makhluk." Tanya Fani penasaran.
"Biasalah. Anak Kaypop." Jawab Alfa singkat, padat dan jelas.
"Ooo pasti lagi menghayal tentang oppa-oppa korea yang akan menjadi suaminya? Hadeuh kasyaw dah ni kelas." Dengus Fani heran.
"Gue ingin tanya Fa, kenapa ya orang-orang di Korea itu jarang yang punya kumis?" Tanya Fani polos.
"Karna kumis nggak bisa tumbuh di plastik." Jawab Alfa santai.
Fani hanya terkekeh mendengar jawaban dari Alfa.
Rindu tiba beriringan dengan Reno. Mereka masuk dengan langkah yang sama. Sontak Fani pun langsung berteriak melihat penampakan itu.
"Cieeeee!!! Piuit! Pasangan terbaik tuuhhh!!" Teriak Fani.
"Apaan sih Fan? Biasa aja kali." Jawab Rindu santai.
"Hahahaha." Kekeh Fani lagi.
"Fa, lo dari tadi mandangin novel mulu? Bicara kek. Biasanya kalau udah ada gue suara lo paling kenceng kayak toa. Apalagi kalau masalah marah-marahin orang. Ini tumben banget sih diam?" Tanya Fani heran dengan tingkah Alfa.
"Gue lagi menstruasi. Lagi mager. Tau ajalah kayak apa cewek lagi menstruasi? Lagian bentar lagi bel. Lu udah ngerjain tugas ips belon?" Tanya Alfa datar.
"Astaga! Demi celana dalamnya mrs rempong . Gue belum buat Fa. Pinjem gue mau nyontek!" Ujar Fani lalu segera mengerjakan tugas ipsnya.
.
.
.
.
.Pelajaran di mulai dengan mata pelajaran ips oleh Buk Rita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Rempong
HorrorSemenjak kedatangan guru yang super duper aneh itu, kelas gue yang tadinya aman-aman saja menjadi gila nggak karuan. Ditambah juga dengan sahabat gue Fani Marcela Putri yang memang aneh tingkahnya kayak alien. Pikiran dan jiwa gue yang mulai melay...