Serupa Tapi Beda

18 1 0
                                    

Malam itu terasa indah
Juga terasa bergerak lambat
Kala dimana kita berjalan bersisian
diterangi lampu jalan taman kota
Beserta bintang dan bulan yang sedang mengadu kasih diatas sana

"Kamu tau tidak apa itu albedo?" tepat saat jam di pergelanganku menunjukkan pukul 21.35, aku bertanya demikian

"Hah? Albedo? Apa itu? Aku belum pernah dengar." lucu sekali melihat ekpresimu kala itu, dahi mengerut, mata memicing, serta alis yang naik satu. Rasanya ingin aku abadikan wajahmu saat itu, kemudian kubingkai dengan pigura. Atau yang lebih ekstrem lagi, ingin rasanya aku mencuri senter pengecil milik doraemon, kemudian memasukkanmu ke toples nastar yang tinggal separuh.

"Albedo itu perbandingan intensitas cahaya yang diterima dari matahari dan dipantulkan oleh planet. Jadi antara bulan dan bumi, keduanya memiliki jumlah albedo yang berbeda." penjelasan dariku rupanya bisa kamu pahami. Kamu memang cerdik, Sayang. Apalagi dalam membuat orang lain terus menaruh harap, walau tanpa kepastian.

"Huft untungnya aku bukan bulan, dan kamu juga bukan bumi. Jadi jumlah albedo kita sama deh."

"Maksudnya?Aku gak ngerti deh."

"Albedo itu cahaya yang diterima dari matahari dan dipantulkan oleh planet, benar begitu?" aku mengangguk, "Nah disini aku posisikan albedo itu adalah rasa, bukan cahaya, dan diterimanya pun bukan dari matahari, melainkan dari Anugrah Tuhan. Dan karena kita adalah manusia yang berpijak di poros planet yang sama, serta melalui keseharian yang sama pula, kita jadi memperoleh albedo " rasa" yang sama jumlahnya deh. Kamu mengerti maksudku kan?"

Ya.
Aku mengerti.
Lebih mengerti lagi, kala sebulan setelahnya kamu meresmikan hubungan dengan sahabatku.

Ternyata albedo kita memang sama kadar, namun berbeda perihal.
Albedoku, perihal rasa untukmu.
Dan albedomu, perihal rasa untuk(sahabat)ku

— Just A Friend To You(r) (girlfriend)

Untaian kataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang