Bagian 5

2.5K 190 19
                                    


      "Bang ...."

"Hmmm ....'

"Kita ... di dunia nyata, pernah ketemu gak sih?"

Lagi-lagi tak ada jawaban.

"Abaaaang ... ih!"

Keterlaluan! Bukannya jawab malah ngilang. Bikin kesel, untung cinta ... eh.

Aku keluar dari aplikasi. Melemparkan pelan ponselku asal. Kemudian merebahkan diri di ranjang. Mataku menatap jam weker yang tergeletak di meja belajar sudut ruangan.

23.30 WIB.

Pikiran kembali tertuju pada Pak Fitto. Anak-anak bilang mamanya yang masuk rumah sakit. Tapi barusan Mahesa bilang ... ah ... bikin pusing aja.

Sebenarnya siapa sih Mahesa?

***

       Ini sudah hari kedua si Killer itu gak masuk. Kenapa rasanya ada sesuatu yang hilang? Aku jadi ikut-ikutan malas untuk datang ke sekolah. Apa memang benar yang mereka katakan.

Aku jatuh cinta pada guru kimia itu.

Gak mungkin. Aku dan dia hanyalah guru dan murid. Tak boleh lebih dari itu. Rasaku milik Mahesa. Ya, hanya Mahesa. Tapi bagaimana kalau ia memang Mahesa?

Tak ada jalan lain. Aku harus mengungkap siapa sosok di balik seseakun itu. Kecuali aku ingin mati penasaran.

'B-O-S-A-N'

Statusku siang ini.

"Kenapa, Nes?"

"Gak."

"Nesha ... kenapa?"

"Dih, maksa."

"Jawab Abang, Nes!"

'Gara-gara lo'. Tentu saja kalimat ini hanya terucap di dalam hati. Gak berani menebak. Iya kalau bener mereka orang yang sama, kalau gak?

"Kangen Abang."

Ya Tuhan. Kenapa aku sampai menulis kata ini. Memalukan! Tapi mau bagaimana lagi. Memang itu yang aku rasakan. Sudahlah gak ketemu di sekolah, ia juga jarang online akhir-akhir ini. Entah apa alasannya. Sibuk ngurusin buku atau  mungkin sibuk ngurusin mamanya. Atau teman. Seperti yang ia katakan. Kok rasanya gak rela ya?

Beberapa menit gak ada jawaban. Sampai akhirnya satu inbox masuk. Darinya.

'Nes.'

'Ya, Bang.'

'Beneran kangen ama Abang?'

'Hu'um.'

'Apanya yang dikangenin? Emang pernah ketemu?'

'Itu pertanyaanku tempo hari, Bang.'

'Wkwkwk.'

'Mmm ... Bang!'

'Ya.'

'Tapi ... pengennya sih udah.'

Diam lagi. Tak ada balasan. Lalu ...

'Hari Minggu kita ketemuan, mau?'

Aku menatap layar ponsel ragu. Mau, gak. Mau gak. Mau .... Sampai akhirnya ....

"Mau deh, Bang. Di mana?"

Walau ragu sebenarnya. Tapi rasa penasaran lebih dominan. Aku harus tahu siapa sosok di balik akun Mahesa. Benarkah ia Fitto seperti yang aku sangkakan?

Akhirnya kami sepakat untuk bertemu kembali di Gramedia. Tuh kan benar. Ia mengajak ketemuan di tempat yang sama. Gak salah lagi. Mahesa adalah Fitto. Tugasku sekarang hanya tinggal memastikan.

Pacar Online (KolabYantiPeka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang