11

7.9K 731 45
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Please dont't be sad
-sweetk00kies-








***







Jungkook, pemuda manis bersurai hitam itu berkali-kali mendesahkan berat nafasnya. Ada semacam pikiran  tak tenang yang merasuki otak kecilnya.Awalnya tak ingin curiga, tapi lama-lama rasa jenuh itu semakin mengisolasi hatinya sendiri.

Jungkook pun tidak bodoh jika Taehyung, sang kakak tak pernah menyentuhnya dua hari ini. Iya, sentuhan seperti sebuah pelukan hangat  , usakan ringan pada surainya atau sekedar cubitan-cubitan kecil pada pipinya yang syarat akan kasih sayang.
Baginya, Taehyung mendadak berubah sikap .Ya, tepatnya sejak  kemarin Jungkook sekilas melihat Taehyung  yang nampak sibuk sendiri tanpa meliriknya barang sedetik pun.

Jungkook duduk termenung memandangi kaktus pada pot kecil yang baru saja diberinya air.

"Appa,"  Jungkook menoleh pada sosok yang tengah  duduk bersantai dengan koran di tangannya.
Dia Kim Daehyun, menutup lembar pertama korannya, irisnya mengintip dari balik kacamata baca yang dipakai.

"Ada apa sayang?" Berkedip memberi perhatian pada si penanya.
Jungkook, lagi-lagi memberenggut sedang jemarinya memainkan butiran tanah pada pot kaktus miliknya.

"Sepertinya Tatae Hyung sedang menjauhi Kookie." Ucapnya dengan mata sendu menatap sang ayah.

"Sini..kemari.."
Jungkook dengan langkah lesu menghampiri Daehyun dan duduk  disebelahnya.
Usapan halus terasa nyaman dipundak Jungkook saat dengan tangan hangatnya Daehyun mencoba menenangkan kegundahan hati si bungsu itu.

"Eum..Hyung mu pasti sibuk dengan pekerjaannya.Perusahaan baru saja mengalami masalah besar jadi dia harus ekstra bekerja untuk mengembalikan kondisi kestabilan perusahaan.Dan itu memerlukan banyak waktu juga menguras banyak pikiran.Jadi makhlumi saja ya.." terangnya membuat Jungkook harus berpikir lebih dewasa untuk mempertimbangkan segala prasangkanya . Alasan yang memang cukup masuk akal.

Jungkook nampak merenung  , benarkah alasannya sesederhana itu?
Kenyataan lain sempat terbukti bahwa sesibuk apapun sang kakak, tak sekalipun dia lupa menyempatkan diri hanya untuk memeluk atau bercakap singkat dengannya.

"Appa, Kookie pikir alasan yang kau berikan tidak semuanya bisa kupercaya." Jungkook mengucapkan dengan suara pelan. Benaknya dipenuhi oleh keraguan yang tak pasti.

"Eh?"
Kim Daehyun mengerjap .

"Sebenarnya, dua hari yang lalu kami sempat berdebat." Jungkook menunjukkan cengiran lebarnya.Setelah itu menyandarkan  kepalanya pada pundak Daehyun. Penjelasannya masih ditunggu dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Kalian berdua?" Tanyanya setengah tak percaya .

Daehyun itu hafal akan sifat anak sulungnya.Taehyung itu sayang keluarga, sikapnya penuh dengan kedewasaan dan hatinya selalu hangat . Menjadikan adik-adiknya selalu nyaman bila berada di dekatnya.

please , don't be sad [completed] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang