-Wendy Pov-
Jika cinta hanya untuk membahagiakan satu sisi lalu membohongi diri bagiku itu terlalu munafik, menyalakan keadaan tanpa adanya perjuangan, katakan aku egois tapi bagiku cinta adalah kedua sisi merasa bahagia tanpa ada penyesalan.
Melihat bagaimana sikap dari chanyeol oppa, aku merasa cinta itu lucu, lalu kenapa chanyeol oppa memutuskan suatu hal yang akhirnya diapun tak bisa mengatasinya, setidaknya menjauhlah dariku dan cobalah untuk bersikap acuh.
Flashback
Aku sedang berbaring ditempat tidur sendiri, mendengarkan lagu-lagu yang baru saja kami rekam untuk debut jepang kami lalu sebuah pesan masuk dan itu dari suga, awalnya aku tak berniat membalas pesannya akan tetapi sepertinya suga terus mengirimiku pesan dan akhirnya aku membalasnya, suga mengajakku untuk berjalan-jalan ditengah malam dan ia mengatakan ingin mencari inspirasi untuk menulis lagu, dan dengan cepat ku setujui ajakannya, karena jujur aku bosan didorm sudah lama rasanya tidak menikmtai malam sepi kota seoul.
Kami bertemu ditempat yang sudah kami sepakati, kami berjalan-jalan menelusuri kompleks dan jalan raya seoul yang nampak sepi, kami bercengkrama layaknya seorang teman, kami merasa seperti orang biasa tanpa idol yang membatasi kami, tertawa, bercerita, lalu bernyanyi, sesekali suga menulis catatan diponselnya katanya ia mendapatkan inspirasi dan lirik yang cocok untuk lagunya,
"mmm wendy si apa tak apa aku mengajakmu keluar?, maksudku apa kekasihmu tidak masalah?" tanya suga sedikit khawatir.
"itu, kami sudah berakhir", aku menunduk terasa berat rasanya mengatakan bahwa kami berakhir.
"maksudmu?, sekarang kau sendiri?, bagaimana bisa?" suga berhenti dan menatapku.
"ceritanya sangat rumit, hmm bisakah kita tak membahasnya?".
"ah mian, aku tidak akan menyakannya lagi".kami melanjutkan perjalanan kami.
Tdak terlalu lama kami berjalan ponselku dan ponsel suga tiba-tiba berdering kami dengan cepat mengangkatnya dan ternyata sehun menelponku. Dan akhirnya kami selesai dengan kegiatan kami, aku awalnya sangat tidak enak hati karena sehun mengajakku bertemu dan aku tidak bisa menolaknya karena sehun bilang sangat penting.
"wendy si,mmm mian sebenarnya aku harus segera pulang managerku menyuruhku pulang", suga dengan wajah bersalahnya.
"ah ne suga si, tidak apa-apa sebenarnya aku juga harus segera pergi temanku tiba-tiba mengajakku bertemu", dalam hati aku sangat bersyukur setidaknya aku tidak merasa terbebani harus meninggalkan suga.
"baiklah, gomawo wendy si, dimana temanmu? Aku akan mengantarkanmu tidak enak rasanya meninggalkan seorang gadis sendiri".
"tidak usah suga si, temanku ada didekat sini dia baru saja mengirimiku lokasinya di mini market itu", aku menunjuk kearah mini market yang tidak jauh dari kami.
"kalau begitu aku pamit wendy si, gomawo karena menemaniku malam ini", lalu suga pergi meninggalkanku.
Aku berjalan menuju mini market tempat sehun berada dan tak lupa ku perbaiki masker dan topiku juga hodyku, didalam super market dengan santainya sehun memakan ramyun dan melambaikan tangannya agar aku mendekatinya, ku lihat pelayan kasir mini market tersebut dan setidaknya aku sedikit tenang karena pelayannya adalah seorang bapak-bapak yang tidak terlalu tua dan sepertinya bapak itu tidak mengenal kami. Aku langsung menghampiri sehun dan duduk disampingnya seperti biasa sehun menyambutku dengan seporsi ramyun dan aneka makanan siap saji tanpa pikir panjang akupun melahapnya dan sehun tetap focus dengan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
chanwen(cinta egois itu nyata)
FanfictionTak ada yang menginginkan sebuah cinta yang rahasia, chanyeol dan wendy yang dipertemukan disebuah kereta bawah tanah tanpa sengaja jatuh cinta pada pandangan pertama, bertemu disebuah agensi yang sama, menjalani masa training bersama hingga menjadi...