7. Part time again

39 3 0
                                    

Aku merebahkan diriku di meja kayu yang ada di pekarangan rumah, meja kayu ini selalu nyaman untuk menikmati bintang di malam hari. Aku hampir muntah karena kekenyangan, aku melahap banyak potongan daging perut ku sedikit sakit sekarang.

Aku merasa hangat walaupun di luar, Ayahku membuat api unggun di dekatku sambil memanggang ubi. Baunya harum, sayang aku masih kenyang.

" Ruby pakai selimutmu  " Ibuku memberiku selimut

" ibu aku tidak kedinginan, api unggunya sudah cukup menghangatkanku "

" jangan protes, diluar memang tidak terlalu dingin tapi lama kelamaan anginnya akan masuk ke tubuhmu kau bisa masuk angin "

" sudahlah pakai saja, jika kau tidak memakainya Ibumu bisa mengomel sepanjang malam, bagaimana kamarmu nyaman tidak?"

" kamarku selalu hangat dan nyaman "

" tentu saja Ibu selalu merawat kamar mu"

" ibu aku ingin pergi ke mini market "

" malam malam begini?"

" aku berani kok "

" tapi kau harus berhati hati ya"

" arayo "

                            🌜

Aku menenteng sekantong belanjaan sambil menyesap yogurt yang baru saja ku beli. Aku membeli beberapa cemilan untuk teman begadang, aku membaca slebaran yang ku ambil di minimarket tadi.

Mini market itu membutuhkan pekerja paruh waktu, kebetulan sekali aku bisa menghasilkan uang sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan dengan kuliahku. Entah bekerja atau kuliah aku harus memikirkannya. Aku sudah berhenti ditempat kerja paruh waktuku di kota, bos ku tidak mempermasalahkannya karena aku hanya di bayar ketika aku datang bekerja jadi jika aku mengambil cuti atau keluarpun tidak akan merugikan mereka.

aku melewati gang yang lumayan gelap menuju rumahku, aku sedikit menyesali keputusanku untuk jalan kaki. Harusnya aku tadi naik sepeda saja, mau bagaimana lagi sudah kepalang tanggung. Setelah kejadian di taman waktu itu aku sedikit takut jika melewati tempat gelap sendirian.

Aku sesekali menoleh kebelakang merasa ada yang mengikuti, tapi ku fikir itu hanya suara ranting tertiup angin. Ini kan di pedesaan jadi wajar suara di malam hari sedikit menakutkan.

Aku segera mempercepat langkahku supaya cepat sampai, aku berlari dan membuka pagar rumah dengan keras. Aku menepuk nepuk dadaku sendiri karena merasa lega.

" ada apa?" Tanya Ibuku heran

" tidak, di luar gelap aku hanya merinding saja "

" kan sudah ibu bilang tadi, kau keras kepala  "

Aku memasang wajah bersalah pada Ibuku " ibu tau minimarket Rough kan? "

" iya "

" disana sedang butuh pekerja paruh waktu, aku boleh tidak  kerja disana?"

" Ibu tidak bisa melarangmu, hanya saja jika kau merasa tidak sanggup kau boleh berhenti "

" terimahkasih bu "  aku tersenyum mendengar jawaban Ibuku, aku selalu menyukai gayanya. Ku fikir Ibuku keren.

So, It's END?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang