Trash III

3.3K 242 6
                                    

ANAK KITA
Chanyeol X Sehun

Cast : Park Chanyeol, Park (Oh) Sehun, Park (Lee) Taeyong (7 y.o), Park (Lee) Minhyung (5 y.o)

Happy Reading

.

.

Susahnya punya anak yang jarak lahirnya tidak terlalu jauh adalah jika salah satu merengek, maka satunya lagi akan merengek.

Baiknya punya anak yang jarak lahirnya tidak terlalu jauh adalah mereka bisa saling bermain, lebih sayang satu sama lain.

Semuanya sudah Sehun rasakan ketika mengurus dua anak sekaligus tanpa ada bantuan babysitter, ia hanya tidak ingin anaknya lebih dekat dengan pengurusnya dibandingkan dengan ibunya.

Padahal Chanyeol sudah meminta Sehun untuk memperkerjakan asisten untuknya dan semuanya di tolak mentah-mentah dengan alasan

"Aku masih sanggup jika hanya mengurus dua anak."

"Aku tidak apa-apa sayang."

Chanyeol hanya bisa pasrah dengan keputusan ibu negara, walaupun ia gemas sekali dengan sikap keras kepala sang isteri.

──⛧⛧⛧──

"Mommy!" Minhyung berlari dengan langkah kaki mungilnya sembari menunjukkan mata yang sembab dan juga hidung yang kini mulai memerah.

"Astaga! Apa yang terjadi Minhyungie?" Tanya sang ibu khawatir.

Minhyung─ si bungsu langsung memeluk erat Sehun, tak tega karena Minhyung menangis sesegukan akhirnya Sehun menggendong Minhyung dan membawanya ke sofa panjang di ruang keluarga.

Kini Minhyung berada dipangkuan ibunya dengan memeluk erat dan wajah yang disembunyikan di ceruk leher ibunya, Sehun hanya bisa menepuk-nepuk pelan punggung sang si kecil.

Ia tidak tahu apa yang terjadi karena sedari tadi ia sibuk menyiapkan makan malam untuk keluarga.

"Apa Minhyung masih tidak mau cerita ke mommy?" Tanya Sehun penasaran.

Minhyung hanya menggeleng kepalanya pelan.

Sedikit heran dengan sikap anak bungsunya hari ini, tidak biasanya Minhyung menangis sesegukan dan diam tanpa berbicara.

"Baiklah. Apa Minhyung mau cerita dengan daddy saja?" Sehun kembali bertanya

Lagi-lagi Minhyung hanya menjawab dengan gelengan saja, Sehun menghela nafasnya pelan.

Jika seperti ini, akan sulit untuk di bujuk.
Tapi, bukan seorang ibu namanya jika ia tak bisa menaklukan anaknya sendiri.

"Apa Minhyung lapar? Mau mom buatkan ice cream semangka?" Tawar Sehun.

"Aku mau mom." Cicit Minhyung dengan suara serak yang sesekali akan sesegukan.

"Baiklah, Minhyung tunggu disini ya? Mom akan mengambilkan ice cream untukmu."

Sehun mencoba melepaskan pelukannya, tapi Minhyung menolak itu sehingga mau tak mau Minhyung ikut Sehun ke dapur seperti anak koala.

.

.

"Mom!!! Dad!!!! Aku pulang!" Teriak Taeyong kegirangan.

"Taeyong, jangan teriak-teriak seperti itu." Tegur sang ibu yang masih menggendong Minhyung── adiknya yang kini tertidur dalam gendongannya.

"Mom. Ada apa dengan Minhyung?"

"Ia sedang tertidur, sedari tadi menangis terus-terusan. Apa Taeyong tahu kenapa Minhyung menangis?" Tanya Sehun kepada si sulung.

Siapa tahu saja si sulung tahu penyebab adiknya menangis.

Tapi, sepertinya pertanyaannya tadi sia-sia, karena Taeyong hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Mom. Apa itu cinta?"

"Apa?!" Sehun memekik pelan, namun pertanyaan random Taeyong mampu membuat Sehun shock.

"Tadi aku melihat teman sekelasku menyatakan cintanya kepada teman sebangkuku. Dia bilang ingin melamarnya." Jelas Taeyong dengan mata yang mengerjap-ngerjap.

Astaga! Celana dalam saja masih dipakaikan ibunya dan mereka sudah mengenal cinta-cintaan?

Sehun menggeleng-gelengkan kepalanya, sedikit khawatir jika Taeyong akan mengikuti hal yang buruk.

"Taeyongie, dengarkan mommy baik-baik. Cinta adalah seperti mom dan dad, cinta hanya untuk orang dewasa seperti kami. Apa Taeyong paham?" Jelas Sehun dengan bahasa yang dipermudahkan agar anaknya mengerti.

Taeyong mengangguk pelan, "Mengerti mom."

Sehun pun menghela nafas lega, lalu ia pun meminta Taeyong untuk berganti baju, mencuci tangan dan kakinya.

Rasanya Sehun lelah hari ini.

Kenapa anak-anaknya kompak sekali mengejutkan dirinya.

.

.

.

"Kau kenapa, Sehun?"

Chanyeol mengusap lembut surai hitam istrinya, "mau bercerita?"

"Hari ini Minhyung menangis entah apa penyebabnya, saat ku tanya ia hanya menggelengkan kepalanya saja dan Taeyong, kau tahu?"

Sehun menggantungkan ucapannya, kemudian menatap wajah suaminya, "tiba-tiba saja ia menanyakan hal yang tak seharusnya ditanyakan oleh anak seumurannya." Ujar Sehun

Chanyeol mengernyit, "memang apa yang ia tanyakan?"

"Dia tiba-tiba saja bertanya apa itu cinta? Astaga! Saat aku mendengar pertanyaannya rasanya aku tersedak air liurku sendiri juga rasanya tenggorokanku terasa dicekik."
Celoteh Sehun dengan penuh ekspresi.

Chanyeol terkekeh, "Tidak apa-apa. Mereka anak laki-laki, jadi biarkan saja mereka melakukan apapun sesuai dengan pengawasan kita."

"Tetap saja sebagai ibunya aku merasa khawatir Yeol." Sehun kini memukul pelan dada sang suami.

"Lalu aku harus bagaimana?" Tanya Chanyeol ke sang istri.

"Bagaimana apanya?" Kini Sehun berbalik bertanya.

"Itu sudah sifat yang dibawa dari gen milikku Sehun-ah. Ku rasa kau tak perlu khawatir." Kekeh Chanyeol.

Sehun berdecak kesal, ia pun mencubit pinggang suaminya "Kenapa mereka harus mengikuti sifatmu?! Mereka kan anak-anakku." Keluh Sehun.

"Anak kita sayang. Kau tidak lupa kan bahwa ranjang ini saksinya?" Goda Chanyeol yang kini menepuk-nepuk ranjang yang sedang mereka tempati.

Dan lagi Chanyeol kembali di cubit oleh Sehun. Lama-lama tubuhnya bisa memar karena cubitan Sehun.

Sehun malu karena Chanyeol membahasnya dan Chanyeol tak bosan-bosannya menggoda Sehun hingga ia kembali merasakan cubitan Sehun.




FIN

Chobutea
2018® All Right Reserved

Maafkan singkat, aku sudah ngantuk tapi sesuai janji cerita sampah ini sudah ku up.

Semoga kalian tidak kecewa ya sama ceritaku.

Sleep with THE DEVIL [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang