Ending

5.7K 300 62
                                    

Sleep With The Devil - Ending

.

.

Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Chanyeol duduk di sana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Taewoon masih menungguinya di sana, sementara Taeil sudah berpamitan, karena putranya membutuhkannya. Taeil bilang akan kembali besok pagi.

Lalu terdengar tangis bayi. Tangis bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya.

Chanyeol terkesiap dan saling berpandangan dengan Taewoon, tubuhnya makin menegang. Apakah itu suara anaknya?

Tiba-tiba lampu menyala hijau, dan seorang perawat keluar, memanggilnya, "Tuan Park Chanyeol."

Chanyeol diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi.

"Ini Putra anda Tuan Chanyeol, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke kamar bayi."

Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini.

Chanyeol mengamati bayi itu dengan takjub, makhluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Sehun, darah dagingnya, yang tumbuh dari percintaannya dengan Sehun. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Chanyeol memusuhinya dulu terasa begitu konyol.

Anak laki-laki ini anaknya. Buah cintanya dengan Sehun.

Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan Park, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus.

Sejenak Chanyeol masih tertegun di sana, lalu teringat kepada Sehun... Sehun.. bagaimana istrinya?

"Suster." Chanyeol memanggil suster itu, berusaha agar tidak terdengar panik, "Bagaimana dengan istriku?"

Suster itu melirik ke ruang operasi, "Masih belum sadar Tuan, kondisinya cukup stabil meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi waktu-waktu mendatang, Anda bisa melihatnya nanti ketika dia sudah dipindah dari ruangan operasi ke ruangan ICU."

Lalu suster itu pergi meninggalkannya, memaksa Chanyeol menunggu ke dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.

Jika dulu, Chanyeol pasti akan membentak, memaksa, menggunakan cara kasar agar bisa dituruti kemauannya. Dia ingin melihat Sehun segera! Kenapa para Dokter tidak becus itu begitu lama menanganinya?

Tetapi Chanyeol menahan dirinya. Tidak. Mereka sedang menyelamatkan Sehun. Dia tidak boleh mengganggu mereka, karena nyawa Sehun taruhannya.

Ruangan ICU itu sepi, hanya ada Sehun dan suara detak jantungnya yang dimonitor. Sehun masih belum sadarkan diri, dan menurut penjelasan Dokter tadi, kondisinya masih belum lepas dari kritis.

Chanyeol duduk di sana, di samping ranjang Sehun, mengamati wajah Sehun yang terbaring pucat pasi. Dia pernah mengalami ini sebelumnya dan ternyata Shixun tidak pernah terbangun lagi. Akanlah Sehun melakukan hal yang sama pada dirinya?

"Kau tidak boleh meninggalkanku Sehun." Chanyeol menggeram parau, "Kau tidak boleh meninggalkanku sebelum aku mengizinkanmu, putra kita menunggu di sana, ingin disusui jadi kau harus bangun dan menyusuinya, membantunya tumbuh menjadi anak yang sehat..yang..." suara Chanyeol tertelan, menyadari bahwa dia sudah berkata-kata terlalu banyak.

Chanyeol lalu menyentuh jemari Sehun dan menggenggamnya.

"Maafkan aku." bisiknya parau, "Maafkan aku karena selalu memaksamu, menyakitimu, bahkan ketika kau mengandung anakku, aku tidak pernah memperhatikanmu seperti seharusnya." Dengan lembut Chanyeol mengecup jemari Sehun, "Bangunlah sayang, dan akan kutebus semua kesalahanku."

Sleep with THE DEVIL [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang