🍂 8. Play Pretend

912 153 64
                                    

Sehun memainkan jarinya dengan gelisah.

Menatap keluar jendela ruang keluarga.

Ia menunggu kedatangan mobil ibunya yang tak juga kunjung datang.

Sementara itu juga berpikir keras, bagaimana untuk mulai menceritakan semuanya.

Di tengah kegundahan itu, pintu depan akhirnya dibuka dengan tergesa-gesa.

Seorang wanita dengan tas mewah di tangan kiri serta kunci mobil pada tangan yang lain masuk dengan cepat.

Tersirat kegelisahan pada wajah cantiknya.

Wanita itu serta merta menuju ke arah Sehun yang tengah duduk di sofa.

Memeluk anak itu dalam dekapannya.

" Eomma..." Suara Sehun cepat.

" Hunnie...kau tak apa-apa sayang?"

" Eomma begitu khawatir begitu melihat panggilan pada ponsel eomma..."

" Ada apa sayang?"

Nada suaranya lembut namun penuh dengan kekhawatiran.

Pelukan itu akhirnya dilepas.

Sang ibu duduk di samping Sehun, masih tetap menggenggam tangan sang anak.

" Eomma...Siwon Hyung..."

Sehun berhenti sejenak karena ragu.

" Ada yang tidak beres dengan Siwon Hyung..."

Raut kekhawatiran itu semakin terlihat.

" Ada apa dengan kakak mu?"

Sehun menatap mata sang ibu, mencoba mengumpulkan keberanian untuk mulai menceritakan semuanya.

**

" Bbb...benarkah kakakmu melakukan hal itu sayang...?" wanita itu terbata-bata, kedua tangannya terlihat  gemetar.

" Aku sangat yakin Eomma.." Kini Sehun yang beralih, berusaha menggenggam tangan wanita itu.

Ia tahu ibunya sangat terguncang.

" Kita harus segera beritahu ayahmu! Ini tak bisa dibiarkan...eomma pikir sebaiknya..."

Belum sempat wanita itu menyelesaikan kalimatnya, Sehun menyela dengan cepat.

" Tidak! Eomma! Jangan beritahu Appa terlebih dahulu..."

" Kita lihat nanti malam...bila Hyung pergi lagi nanti malam...kita ajak Appa untuk mengikutinya..."

Wanita itu menatap sang anak, sedikit ragu.

" Begitukah...?"

Sehun mengangguk mantap.

" Eomma...beristirahatlah dulu...Eomma baru sampai..."

Kini Sehun yang berusaha merangkul pundak ibunya.

Menuntun sang ibu untuk menuju kamarnya.

Lalu Sehun kembali ke kamarnya sendiri.

Memikirkan kembali kenyataan yang sudah barang tentu akan mengguncang kewarasan semua orang.

Siapapun itu.

**

Tak tahu sudah berapa lama ia berdiam diri di dalam sana, Sehun tersadar begitu kamarnya telah gelap.

Ia tersadar dalam keadaan berbaring di atas tempat tidur.

Masih mengenakan pakaian yang sama.

Kepalanya terasa berat dan pening.
Berdenyut tak karuan.

Forever : We're All SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang