Semilir angin menerpa wajahnya.
Salah satu tangannya ia keluarkan dari jendela, dengan kepala yang masih ia sandarkan pada permukaan jendela mobil yang terbuka lebar.
Ia begitu menikmati perjalanan tersebut.
Pandangannya beralih pada kaca spion yang berada di depan kemudi mobil.
Sudut bibirnya membentuk senyuman.
Perasaannya begitu bahagia.
Pohon-pohon nampak berjajar sepanjang perjalanan.
Tak tahu lagi sudah berapa lama ia berada di dalam mobil tersebut.
Namun tiba-tiba semua berputar dengan keras.
Seakan dirinya sedang menaiki wahana yang berputar tak terkendali.
Ia ingin muntah.
Disusul oleh suara gaduh yang tiba-tiba bermunculan.
Kemudian semuanya berhenti.
Ia kehabisan napas.
Tubuhnya tak bisa ia gerakkan.
Ia merasa berada di dalam ruangan yang sempit.
Mengapa pandangannya kabur?
Mengapa ia tak bisa bernapas?
Ia berusaha bernapas dengan cepat.
Semakin cepat ia bernapas, semakin menipis udara yang berada disekitarnya
Anak itu panik.
Kepalanya tak dapat ia gerakkan.
Tangan dan kaki pun tak bisa ia gerakkan.
Ia terikat.
Suara-suara yang tak ia kenal kembali bermunculan.
Siapa mereka?
"Tt...ttolong..." lirihnya di antara napas yang saling berkejaran.
Napasnya memenuhi permukaan bening yang mengitari wajahnya.
Pandangannya menjadi semakin kabur.
Samar-samar ia melihat orang-orang itu mendekat.
Salah seorang dari mereka tampak mendekat terlebih dahulu.
Laki-laki itu tampak dipenuhi amarah.
" Bunuh dia!!"
Tubuh Sehun melonjak bangun.
Napasnya tak beraturan.
Matanya terbuka lebar.
Terasa begitu pedih.
" Hunnie..."
" Kau sudah sadar sayang..."
" Ini eomma nak..."
Sehun yang panik, masih berusaha meronta.
Menendang selimut yang menutup sebagian tubuhnya.
Suara sang ibu tak bisa ia kenali.
Tangan kirinya terasa sakit.
Seseorang memegangi tangan kirinya tersebut.
" Tt...tolong!!" suaranya bergetar di antara napasnya yang cepat.
" Hunnie...ini eomma sayang..."
" Lihat eomma..."
" Lihat eomma..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever : We're All Sinner
Fanfic" Aku tak bisa meminta yang lain." " Hidupku terlalu sempurna..." [ Sehun ] Jika diperbolehkan, ia menginginkan kebahagiaan itu selamanya. " Kau bukan manusia." [ Unknown ]