Ketukan pintu menusuk indera pendengarannya." Hunnie...eomma masuk ya..."
Sehun menggeliat.
Menarik selimut menutupi kepalanya.
Wanita itu berjalan masuk, mendekati ranjang dengan sang anak yang masih bergelung di bawah selimut hangatnya.
Tangannya terulur menyentuh bahu sang anak yang terlihat menonjol.
" Hunnie...Ayoo bangun...eomma sudah membuatkan sarapan kesukaanmu sayang..."
Yang diajak bicara hanya menggeliat.
" Emmmmhhh..."
Wanita itu menunggu dengan sabar.
" Eomma akan menunggumu bangun sayang..."
Sehun tak bergeming.
Ia ingin segera bangun tapi tubuhnya terasa sangat berat.
Lagi-lagi tidur malamnya kacau.
Ia menunggu sampai sang ibu keluar.
Ternyata wanita itu tak kunjung keluar.
Sehun menyerah.
Kepalanya menyembul keluar dari balik selimut.
Diturunkannya selimut itu hingga sebatas dada.
Ia menatap wajah sang ibu yang nampak cantik berbinar-binar diterpa cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar.
Bibirnya otomatis menyunggingkan senyuman jahil.
" Selamat pagi eomma..."
" Eomma cantik sekali hari ini..."
Suara serak Sehun menggema di ruangan yang masih sedikit kosong.
Sehun tiba-tiba bangun dari tidurnya.
Dalam posisi duduk.Langsung memeluk wanita itu.
Bergelayut manja.
Sedangkan sang ibu yang kaget, hanya bisa tersenyum.
Mengusap perlahan punggung anak laki-laki itu.
" Anakku yang tampan... Ayo segera bangun..."
Sang anak menggeleng dalam pelukan sang ibu.
Menghirup aroma yang menenangkan dari parfum yang dikenakan wanita itu.
" Lima menit lagi eomma..."
" Aku lelah sekali..."
Suaranya menghilang dibalik bahu sang ibu.
Wanita itu lantas mengusap kepala sang anak yang terasa lembut.
Menghela napas pelan seakan paham apa yang dirasakan sang anak.
" Kau mimpi buruk lagi sayang...?"
" Apa perlu kita pergi menemui dokter Yoo nanti...?"
Sehun kembali menggeleng.
" Aku tidak apa-apa eomma...aku akan berusaha tidur dengan nyaman malam ini..."
" Aku janji..."
Wanita itu kembali terdiam.
" Ini bukan masalah kau berusaha atau tidak sayang..."
" Ini adalah sesuatu yang tak bisa kau kendalikan..."
" Setidaknya...belum bisa kau kendalikan..."
Sehun mendongak.
Menghela napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever : We're All Sinner
Hayran Kurgu" Aku tak bisa meminta yang lain." " Hidupku terlalu sempurna..." [ Sehun ] Jika diperbolehkan, ia menginginkan kebahagiaan itu selamanya. " Kau bukan manusia." [ Unknown ]