Kantor polisi distrik itu tampak lengang.
Hanya ada beberpa petugas yang berjaga serta beberapa pemuda yang tampaknya sedang terkena masalah.
Sehun sendiri duduk di salah satu sudut ruangan dengan meja yang dipenuhi berkas-berkas.
Salah seorang petugas kembali dengan membawa minuman hangat serta selimut.
Tubuh Sehun kedinginan.
Kepalanya terus menunduk tak menghiraukan ocehan beberapa pemuda yang tampak terus mengelak dari tuduhan.
Petugas itu menyesap kopinya lalu meletakkannya di samping meja.
" Jadi kusimpulkan bahwa kau menyatakan diri telah diculik...benar begitu...?"
Sehun mengangguk pelan.
" Jadi kau telah diculik dan tinggal bersama penculik yang mengaku menjadi keluargamu di rumah mewah yang terletak di salah satu kawasan elit tersebut?"
" Ii...iya..."
Sehun menjawab dengan terbata-bata.
" Lalu mengapa kau bisa percaya begitu saja kepada mereka?"
Tanya salah seorang petugas lain yang berdiri di samping meja.
Sehun mendongak.
Masih meremas pinggiran gelas kertas yang terasa hangat.
" Aaa...aku juga tak tahu mengapa bisa seperti itu..."
Ia pun tak tahu harus menjawab apa.
Dirinya tak habis pikir, mengapa bisa ia dibohongi selama ini.
Petugas itu menggeleng tak paham.
" Petugas Lee apakah kau sudah menemukan informasi data diri laki-laki ini?"
Petugas yang berada di balik komputer menyerahkan beberapa berkas file yng baru saja tercetak.
Petugas itu meraih file tersebut, membacanya dengan seksama.
" Namamu Choi Sehun. Nomor jaminan sosialmu 880537-2776288...?"
" Iii...iya benar...itu aku..." Sehun menjawab.
" Tak ada laporan hilang ataupun catatan kriminal."
" Tak ada apa-apa dalam berkas ini."
" Kau lahir pada 7 April 1994, berarti kau telah berusia 25 tahun..."
Sehun merasa ada yang salah.
" Ttt...tunggu...aku masih berusia 19 tahun..."
Sehun berusaha mengoreksi ucapan petugas itu.
Petugas itu menatap Sehun.
Alis matanya berkerut." Kau lahir tahun 1994 mana mungkin kau masih berusia 19 tahun tahun ini. Yang benar saja."
Sehun kebingungan.
" Ini tahun 2012...tentu saja aku berusia 19 tahun ahjushi..."
Semua orang kini menoleh ke arah keduanya.
" Coba kau lihat kalender di dinding itu. Ini tahun 2018 nak."
" Apa kau mabuk?"
Sehun mengikuti arah tangan petugas yang menunjuk kalender di dinding.
Sehun kaget.
Kalender itu tertulis tahun 2018.
Tepatnya 20 November 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever : We're All Sinner
Fanfiction" Aku tak bisa meminta yang lain." " Hidupku terlalu sempurna..." [ Sehun ] Jika diperbolehkan, ia menginginkan kebahagiaan itu selamanya. " Kau bukan manusia." [ Unknown ]