Semalaman Sehun berada di ambang kesadarannya yang naik turun.
Berkali-kali terbangun, namun secepat itu pula ia kembali jatuh ke alam bawah sadarnya.
Kilasan-kilasan peristiwa yang sulit ia mengerti muncul saat ia tertidur.
Berkali-kali pula ia kembali terbangun dengan perasaan yang begitu campur aduk.
Satu waktu ia terbangun dengan rasa sedih yang begitu mendalam.
Di waktu berikutnya ia akan terbangun dengan ketakutan lalu menangis karena perasaan bersalah yang begitu saja muncul.
Namun ia sendiri tak mampu menjawab mengapa ia tiba-tiba merasakan kesedihan yang begitu mendalam.
Ketika pagi menjelang, Sehun benar-benar kelelahan secara fisik maupun mental.
Dan kini anak itu bahkan tak kuat untuk bangun apalagi duduk atau sekedar bersandar.
Siwon sedari tadi telah duduk di sisi sebelah kanan ranjang Sehun.
Mengusap surai rambut Sehun yang tampak berantakan.
Sehun menggeliat pelan, merasakan sentuhan pada dahinya yang hangat.
Matanya yang sayu perlahan membuka.
" Hunnie...bagaimana perasaanmu?"
Sehun menelan ludah dengan susah payah.
Hanya satu hal yang ia pikirkan.
" Aku...mau..."
"....eomma..."
Jawabnya dengan susah payah.
" Eomma akan segera pulang..."
" Hyung ada di sini..."
Sehun menatap lurus.
Tatapannya seakan mampu menembus tubuh Siwon yang menghalangi pandangannya.
Menatap lurus ke arah pintu tertutup yang terdapat di seberang kamarnya.
Setitik air mata mulai jatuh dari ujung matanya.
Semakin lama semakin deras.
Ia menangis tanpa suara.
" Hunnie...kenapa tiba-tiba menangis..."
Sehun bahkan tak tahu apa yang membuatnya menangis seperti itu.
Yang ia tahu ia merasakan penyesalan yang amat sangat, hingga rasanya ia ingin menghilang dari dunia ini.
Ia butuh ibunya.
Siwon mengusap air mata Sehun.
Lalu menggenggam jemari Sehun yang terasa hangat.
Mengambil termometer dan menyelipkannya pada sudut bibir Sehun.
Angka yang muncul terlihat tak begitu baik.
" Sepertinya kau demam Hunnie..."
Ia beranjak keluar sebentar lalu kembali dengan botol obat lain dalam genggamannya.
" Minum obat ini dulu...lalu beristirahatlah..."
Tak ada bantahan.
Sehun meminum obat itu tanpa bertanya.
Lalu dibantu oleh Siwon agar dapat kembali beristirahat.
" Beristirahatlah...panggil hyung kalau kau butuh sesuatu..."
Sehun mengangguk, lalu memejamkan matanya.
Kembali tertidur.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever : We're All Sinner
Fanfiction" Aku tak bisa meminta yang lain." " Hidupku terlalu sempurna..." [ Sehun ] Jika diperbolehkan, ia menginginkan kebahagiaan itu selamanya. " Kau bukan manusia." [ Unknown ]