(9)

652 12 1
                                    

Dua hari kemudian...

Diandra sudah masuk ke sekolah, kini dia sedang duduk sambil membaca novel kesukaan nya. Tidak ada niatan untuk bercanda atau apapun.

Hingga akhirnya handphone nya bergetar, ada satu pesan masuk dari Abimanyu.

Dari : Abimanyu
Hari ini mau gua traktir beli es krim ngga? Atau jalan-jalan mungkin?

Diandra tersenyum senang namun saat ingin membalas pesan itu, teman-teman nya datang lalu membicarakan tentang dia dan Aldiano.

"Eh lo jadi pulang bareng Aldiano waktu itu, Yan?" Tanya Yunita

Diandra bingung ingin menjawab apa, kalau iya pasti mereka heboh dan kalau tidak mereka pasti kecewa. Ada Abimanyu di barisan paling belakang, dia tidak ingin dimarahi Abimanyu.

"Iya," kata Diandra pelan

"Wih! Lo di beliin apaan?!" Kata Zahra heboh

Diandra menghela nafas pasrah, "es krim sama jajanan," jawabnya lagi

"Tuh kan, Yan. Mendingan lo sama Aldiano aja! Cocok kok!" Kata Yunita heboh

Abimanyu bisa mendengar omongan Yunita tadi. Wajahnya kini berubah menjadi datar karena perkataan Yunita barusan, tidak ada angin atau hujan, Abimanyu pergi meninggalkan kelas dan itu membuat Diandra ikut berdiri.

"Eh! Mau kemana?" Tanya Zahra

"Ngejar Abim" jawab Diandra

Tapi tangan nya di tahan Alivia, mereka bertiga menatap Diandra seperti meminta penjelasan.

Diandra kembali duduk sambil melihat kearah luar pintu, dia cemas. Dia lalu menghembuskan nafasnya perlahan.

"Abim ngga suka kalau ada yang ngomongin Aldiano apalagi sama gue," jelas Diandra pelan

"Emangnya kenapa sih? Kemarin aja Abimanyu berantem sama Aldiano, kayak ada masalah" jelas Zahra

Diandra tentu kaget. Ternyata masalah ini yang di sembunyikan Abimanyu dari dirinya. Karena Diandra tahu, pasti kalau dirinya mengetahui hal ini, dia akan ceramahin Abimanyu dan Abimanyu nya juga bakalan marah berminggu-minggu ke Diandra.

Tanpa menjawab perkataan Zahra, Diandra langsung pergi dengan berlari. Dia tidak memperdulikan teman-teman nya yang sedang memanggil dirinya itu. Dia pergi ke taman sekolah untuk mencari Abimanyu, namun sayangnya kini Abimanyu sudah bersama Ranasya.

Diandra menghela nafasnya pasrah, bagaimana kalau Abimanyu marah? Bisa-bisa dia akan diam berminggu-minggu kalau sampai hal itu terjadi.

Diandra kembali lagi ke kelas namun sebuah tangan kini meraih tangannya, dia menoleh dan melihat sang pelaku.

Ternyata Aldiano.

"Kenapa?" Tanya Diandra langsung

"Hari ini lo free ngga? Atau besok mungkin?" Kata Aldiano memastikan

"Memangnya ada apa? Nanti gue kasih tahu."

"Gue mau ngajak lo jalan-jalan"

"Hari ini ngga bisa."

"Besok?"

"Entah, nanti gue kabarin."

Aldiano mengangguk, dan melepaskan pergelangan tangan Diandra.

Diandra langsung pergi, dia marah pada dirinya sendiri. Bukan. Bukan dirinya sendiri. Tapi dia marah kepada sifat yang dimiliki mamah-nya Abimanyu.

Jika mamah-nya tak melakukan hubungan gelap dengan ayah-nya Aldiano, pasti mereka tidak akan seperti ini.

Bagaimana pun caranya, Abimanyu dan Aldiano tidak akan pernah berdamai. Sebelum ayah Aldiano dan mamah Abimanyu itu tidak melakukan hubungan gelap lagi.

Teman rasa PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang