Part 13

5.6K 348 25
                                    

Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.

Happy Reading!!

**

Kyuhyun melangkah lebar diikuti oleh sekertarisnya sambil berbincang serius. “kenapa tiba-tiba sekali?” tanya Kyuhyun dengan nada sedikit kesal. Keduanya masuk ke dalam lift yang baru saja terbuka kali ini memakai lift khusus agar lebih cepat sampai ke ruangannya.
“saya juga tidak tahu, sajangnim. Tapi, semalam pihak JJ Company mendadak mengirim sebuah rencana proyek yang Cho Corp janjikan. Hanya saja ada yang sedikit menjanggal dalam berkas itu” jelas pria yang menjadi sekertarisnya itu.
“menjanggal? Apa?”
“saya tidak ingat Cho Corp membuat janji seperti itu, tapi saya juga tidak begitu yakin dengan persepsi saya. Satu-satunya cara anda yang harus memeriksanya”

Tidak membutuhkan waktu lama lift sampai di lantai tujuan mereka dan keduanya melangkah cepat menuju ruangan Kyuhyun. Tidak lupa sekertarisnya mengambilkan laptop untuk Kyuhyun dapat memeriksa berkas yang dimaksudnya itu. Dengan teliti Kyuhyun membaca setiap kata yang tertera di depanya memastikan kebenaran berkas itu hingga dia mengumpat keras.

“sialan! Apakah Cho Corp sudah melangsungkan proyek itu?”
“berjalan 15%, sajangnim!” kembali Kyuhyun mengumpat kesal karena keteledorannya yang bisa tertipu perusahaan yang baru-baru ini menjadi rekan bisnisnya itu.
“JJ Company berusaha untuk menjatuhkan Cho Corp, Luan” Luan, sekertarisnya itu ikut membaca kata-kata yang tertera di layar laptop tersebut.
“jadi benar Cho Corp pernah membuat janji seperti itu, sajangnim? kenapa saya tidak mengingatnya? Proyek itu pun baru saya ketahui pagi ini setelah saya selidiki ulang kepada karyawan Cho Corp yang bertanggungjawab pada proyek itu”
“kau masih tidak mengerti, mereka menjebak kita. Saat pembuatan perjanjian kerja sama kita, mereka ternyata menyelipkan berkas ini untuk mengancam Cho Corp. Dugaanmu memang benar, kita memang tidak pernah membuat janji seperti itu. Tapi mereka yang memaksa kita menandatangani pernjanjian itu secara tersembunyi. Dan orang-orang JJ Company pasti yang sudah membuat karyawan Cho Corp melangsungkan proyek tersebut agar Cho Corp terlihat menyetujui rencana itu padahal kenyataannya adalah sebaliknya”
“lalu apa yang harus kita lakukan, sajangnim?”
“panggil pengacaraku dan suruh dia membuat surat tuntutan pada JJ Company yang menyalahgunakan perjanjian kerja Cho Corp dengan perusahaan mereka. Jangan lupa tarik semua karyawan Cho Corp yang melakukan proyek itu!”
“baik!”
“dan satu lagi, aku ingin mereka membayar banyak karena ini”
“siap laksanakan!”

~~

@at KyuSso Home.

Suara bel berbunyi saat So Eun sibuk mencuci pakaian, akhirnya dia meninggalkan sejenak pekerjaannya itu untuk melihat siapa yang datang pagi-pagi seperti ini. “siapa?” tanya So Eun melalui intercom. Wajah seseorang yang dikenalnya muncul di layar intercom sehingga So Eun tersenyum.

Cklek

“ada apa pagi-pagi begini datang?” tanya So Eun pada pria itu.
“memangnya aku tidak boleh bertamu walau sebentar?” balas pria itu bertanya. So Eun terkekeh kemudian menatap paperbag yang dibawa pria itu.
“apa itu, oppa?”

Bisa kalian tebak siapa? Pria itu adalah Song Jaerim. Tentu saja dia tahu So Eun yang sudah pindah dari rumah keluarga Cho karena So Eun sendiri yang memberitahunya. Dia sengaja datang melihat So Eun walau baru saja sampai di Korea pagi ini. Dia baru saja kembali dari perjalanan bisnis di Italia dan tidak lupa dia membelikan oleh-oleh untuk gadis yang ia cintai namun tidak bisa dimilikinya. Tapi, Jaerim cukup puas bisa berteman dengan So Eun.

“oleh-oleh dari Italia untukmu” So Eun berbinar mendengarnya, dia menerima paperbag itu lalu melirik ke dalamnya. Setidaknya ada tiga kotak di dalam paperbag berukuran besar itu.
“seharusnya tidak perlu repot seperti ini, oppa. Tapi, terima kasih… oppa terbaik!” Jaerim tersenyum senang. Inilah sumber kebahagiannya, saat So Eun senang dia pun akan turut senang. Sesederhana inilah kebahagiaan untuknya tanpa harus memiliki gadis ini.
“baiklah, aku masih harus ke kantor sebentar. Hati-hati di rumah sendirian…”
“aku bisa menjaga diriku, oppa. Sekali lagi terima kasih oleh-olehnya…” Jaerim mengusap rambut So Eun sekilas sebelum pergi dari kediaman KyuSso. So Eun menutup pintu rapat dan tidak lupa menguncinya masih dengan senyum mengembang di bibirnya.

My Fate Is With You (KyuSso)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang