Part 17

5.7K 349 17
                                    

Huruf miring bisa jadi Flashback atau ngomong dalam hati. TYPO BERTEBARAN HARAP ABAIKAN SAJA.

Happy Reading!!

**

Lewat dua minggu lamanya So Eun masih tidak ingin menemui Kyuhyun dan dua minggu itu juga Kyuhyun menjadi emosional di kantor. Dia tidak menerima tamu yang berjenis kelamin perempuan sepenting apapun. Dan sudah banyak karyawannya yang terkena semburan amarahnya selama dua hari berlalu itu.

Dan alasan satu-satunya karena So Eun belum juga memaafkannya. Kyuhyun bisa saja menemui So Eun di rumah orang tuanya, tapi dia lagi-lagi mengingat permintaan So Eun yang tidak ingin menemuinya. Jadi yang bisa dilakukannya hanya memperhatikan So Eun dari jauh dan bertanya kabar dari ibunya untuk menuntaskan rasa rindunya.

“KAU BODOH!! MENGAPA LAPORAN ITU SUDAH SEPERTI TULISAN ANAK SD YANG TIDAK BECUS?! BUAT LAGI!”
“b-b-baik, sajangnim”

Jun menggelengkan kepalanya melihat karyawan ke 10 untuk hari ini yang keluar dari ruangan bosnya itu dengan wajah pucatnya. Dan dia juga termasuk dalam sepuluh orang itu bahkan dia adalah orang pertama yang mendapat amarah Kyuhyun hanya karena terlambat 5 detik saja. Jun tidak begitu mempermasalahkan hal itu karena dia tahu bosnya lebih frustasi darinya karena belum mendapat maaf dari istrinya.

“semoga So Eun-shi memaafkan tuan Cho secepatnya. Bisa-bisa darahnya semakin naik kalau marah-marah terus” gumam Jun pelan.

Kring kring

“selamat pagi, ada yang bisa saya bantu?”
“Jun-shi… ini aku So Eun” pria itu membulatkan mata terkejut mendengar nama yang baru saja digumamkannya tadi.
“So Eun-shi, apa ada sesuatu?”
“bisa katakan pesanku kepada Kyuhyun?” Jun mengerutkan keningnya heran.
“kenapa tidak menghubungi tuan Cho secara langsung?”
“aku masih marah padanya, oke… jadi begini…” Jun mendengarkan baik-baik permintaan So Eun bahkan mencatatnya agar tidak lupa. Sesekali dia terkekeh mendengar permintaan So Eun yang menurutnya konyol.
“sudah kau catat?”
“iya, sudah. Hanya itu saja? Sepertinya kau sudah mulai mengidam ya atau bisa kusebut penyiksaan dini untuk tuan Cho?” So Eun di sebrang hanya tertawa pelan.
“ya, kurasa juga begitu. Oh ya, dan pastikan kalau Kyuhyun melakukan itu! Kalau bisa rekam sebagai bukti” Jun tertawa mendengarnya sepertinya lumayan bagus idenya.
“Apa yang kau lakukan saat jam kerja, Jun?! Berpacaran hah?!”

Jun terkejut mendengar bahkan hampir saja melempar gagang telepon mendengar teguran dari Kyuhyun yang sudah berdiri di ambang pintu. Dia sentak berdiri dari posisinya dan langsung menatap mata bosnya walau sedikit takut. Apa dia akan mendapatkan teriakkan untuk kedua kalinya untuk hari ini?

“siapa yang berbicara denganmu?!” Jun menatap gagang teleponnya bimbang lalu beralih pada kertas berisi permintaan So Eun.
“sebenarnya… ini dari istri anda, tuan Cho” mendengar itu Kyuhyun membulatkan matanya terkejut lalu dengan langkah cepat mendekat ke meja sekertarisnya.
“kenapa dia menelponmu bukan kepadaku?! Berikan telepon itu!”
“jangan berikan! Kau harus pastikan semuanya berhasil, Jun-shi!”

Bertepatan So Eun memutuskan panggilan, Kyuhyun merebut kasar telepon itu dan hanya suara telepon yang terputus yang terdengar. Ditatap Jun tajam seakan ingin menelan pria itu. Jun segera menunjukkan kertas permintaan So Eun kepada Kyuhyun berharap bisa menangkal amarah Kyuhyun.

“istri anda… menginginkan anda melakukan ini untuknya. Dan alasan dia tidak menghubungi anda karena dia masih marah. Maafkan saya, tuan Cho” Kyuhyun mengambil kertas tersebut dan membacanya.

Permintaan So Eun-shi

Membuat tteobokki, kimchi, bulgogi dan bibimbab buatan Cho Kyuhyun.
Tidak boleh meminta bantuan orang lain.
Menggunakan pakaian ibu hamil saat memasak dan jangan lupa menggunakan celemek.
Berikan tteobokki pada Eunhyuk oppa, bulgogi untuk Siwon oppa, dan bibimbab untuk Donghae oppa masih dengan pakaian ibu hamil.
Dan bawa pulang kimchi untuk So Eun.
Belikan es krim rasa cokelat, apel, jeruk, dan lemon.
Terakhir, Kyuhyun menghadap So Eun.

My Fate Is With You (KyuSso)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang