Part 9

1K 68 0
                                    

*sana pov

Ternyata ucapan Mark ada benarnya juga. Aku tak pantas menangis, bahkan Mark pun yang merasakan hal sama berusaha tabah.

Senyumku mulai mengembang.

Aku menghapus air mata yang membasahi pipiku ini. Kulihat Mark juga tersenyum kecil.

"Gomawo Mark.."

"Nde, jangan menangis lagi ya... nanti wajah cantikmu bisa memudar jika menangis"

Blush...

Pipiku memerah seperti tomat.. aku langsung membalikkan badanku agar Mark tak melihat wajahku

"Pipimu memerah Sana.. hahahaha"

Mark tertawa kencang, sementara aku menutup mukaku..

"Hei, tak perlu menutup mukamu aku juga sudah tau mukamu memerah.. kau sangat lucu..."

"Ishh, kau ini.. oh ya Mark, tadi kau bilang akan menjadi sahabatku kan..."

Dia mengangguk

"Kalau begitu sekarang belikan aku makanan"

Wajahnya mendatar, dia kembali dingin..

"Tidak mau.."

"Kau harus membelikan aku makanan" ucapku dengan menunjukkan puppy eyes ku.

"Aishh ya sudahlah mana uangnya?"

"Traktir aku ya..."

"Dasar semua yeoja memang sama" jawabnya sambil beranjak pergi.

Baru saja ia akan membuka gagang pintu, aku memanggilnya

"Mark..." panggilku

Dia menoleh

"Wae?"

Dia menjadi dingin lagi..

"Kalau aku boleh tahu, kenapa eommamu meninggalkanmu?"

*sana pov end


*mark pov

"Kalau aku boleh tahu, kenapa eommamu meninggalkanmu?"

Deg..

"Ahhh, mianhe mark.. sepertinya aku mempertanyakan pertanyaan yang salah.. sudahlah lupakan saja"

"Tidak sana, kau harus tahu juga masalah ini..."

Flashback on

Malam ini aku menagis sejadi jadinya dikamarku, kini appaku meninggalkanku untuk selamanya..

Ya, aku baru berusia 8 tahun sekarang , umur yang masih sangat muda untuk hidup tanpa seorang appa.

Tok..tok..tok

Ada yang mengetuk pintu kamarku, aku membiarkannya saja. Hingga akhirnya muncullah eommaku di depan pintu dengan pakaian rapi sambil tersenyum.

Jujur, aku heran melihat sikap eommaku yang sedari tadi bibirnya membentuk sebuah senyum kemenangan..

"Mark, malam ini eomma akan pergi keluar ya.. ada yang harus eomma urus"

Aku hanya mengangguk

Dia pun pergi dari hadapanku, tak lama kemudian aku tertidur..

5 tahun kemudian..

Eomma ku tak pernah pulang semenjak malam kepergian ayahku.

Aku merasa bingung, tapi aku manjauhkan pikiranku yang tidak tidak. Mungkin eomma ku sedang bekerja dengan waktu yang lama...

Aku memutuskan untuk pergi ke taman mencari udara segar.

Saat sedang berjalan di taman, aku melihat seseorang yang sangat familiar bagiku..

Dia eommaku...










Jangan lupa vote setelah membaca :)




My Life My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang