Part 26

916 74 0
                                    

*Mark P.O.V

Terdengar suara ambulance datang. Dengan cepat para petugas membawa Sana yang masih tak sadarkan diri ini.

Rasa sesak memenuhi rongga dadaku. Air mata mulai jatuh, aku bodoh.. padahal aku sudah tahu bahwa ini hanya rencana Kristal tetapi kenapa aku belum meminta maaf kepada Sana atas tuduhanku padanya.

"Sana...mianhae.." ucapku lirih

Tak terasa air mata mulai turun membasahi wajahku

"Mark?" Panggil Jinyoung

"AKU BODOH..AKU BODOH.." aku menyalahkan diriku sendiri

Bugh..

Aku meninju tembok di dekatku

"AKU SANGAT BODOH" teriakku

"Sudahlah Mark, berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Yang salah itu Kristal bukan kau" ucap Jinyoung

Aku menyeka air mataku kasar..

"Jinyoung, Mark ayo kita pergi" ajak Sowon

Aku dan Jinyoung mengangguk dan bergegas turun untuk menyusul ambulance yang mebawa Sana ke rumah sakit.

Aku berkendara dengan kecepatan penuh. Setelah sampai aku segera memakirkan mobilku dan berlari masuk ke rumah sakit.

Aku, Jinyoung, dan Sowon segera mengikuti dokter yang membawa Sana untuk diperiksa.

Aku menunggu di depan ruangan dengan gelisah..

Beberapa menit telah berlalu, tapi doker belum juga keluar dari ruangan Sana diperiksa. Aku hanya bisa duduk dengan perasaan yang bercampur aduk antara takut, menyesal, dan khawatir.

Krek..

Pintu dibuka.. seorang dokter keluar dari ruangan Sana

"Keluarga Sana?" Panggil dokter tersebut

Aku, Jinyoung, dan Sowon segera berdiri menghampiri dokter tersebut

"Bagaimana keadaannya dok?" tanyaku

"Untunglah pasien tidak apa apa, tapi dia belum sadar karena kepalannya sempat terbentur benda keras berkali kali" jelas dokter

"Apa kami sudah boleh masuk?" tanyaku lagi

"Silahkan, kalau begitu saya tinggal dulu" jawab dokter itu

Krek

Sowon masuk terlebih dahulu diikuti aku dan Jinyoung

Tiba tiba Sowon berhenti karena melihat seorang suster yang berdiri di dekat Sana sedang memandang Sana serius.

Aku ingin berjalan duluan tapi Sowon mencegahnya sehingga aku dan Jinyoung berdiri di belakang Sowon.

"Kalian tunggu disini sebentar" pinta Sowon.

Akhirnya kami pun hanya diam di tempat sementara Sowon berjalan mendekati susuter itu.

"Permisi suster, ada apa ya? Apa ada masalah lagi dengan pasien ini?"

"Minatozaki Sana?" tanya suster itu

Aku memang hanya diam di tempat tetapi aku masih dapat mendengar pembicaraan mereka

"Iya nama pasien ini Minatozaki Sana.." jawab Sowon

Aku dan Jinyoung mengerutkan dahi

"Twice?" tanya suster

Aku baru mengerti, ini bahaya, dia mengenali Sana bagaimana jika dia menyebarkan berita ini..

'Gawat, dia mengenali Sana' batinku

Sowon memandang kearahku dan Jinyoung seakan berkata 'cepat pergi'.

Aku baru sadar jika kami tak memakai penyamaran

Aku dan Jinyoung baru saja ingin membuka ganggang pintu tetapi suster itu lebih dulu malihat kami

Aku dan Jinyoung hanya bisa diam

"Mark oppa? Jinyoung oppa?" tanya suster itu

Aku dan Jinyoung saling bertatapan dengan muka terkejut dan bingung.

"Got7?" tanya suster itu

Aku melihat ke suster itu

"Tolong jangan panggilkan war..." ucapanku terpotong ketika suster itu berlari keluar ruangan

"Aishh gawat bagaimana jika dia memanggil wartawan dan menyebarkan berita ini?" tanyaku pada mereka

"Sudahlah Mark, percuma kau selalu menyembunyikan identitasmu itu, seiring berjalan waktu pasti kalian juga akan ketahuan. Sekarang kita pentingkan Sana terlebih dahulu" ucap Sowon

Ucapan itu ada benarnya juga.

Aku segera berjalan mendekati Sana yang masih berbaring lemas tak sadarkan diri di atas kasur rumah sakit.

"Sana.. " panggilku lirih

Aku menggenggam tangannya yang sangat dingin

Kupandangi mukanya yang sangat pucat.

"Sana mianhae... tolong maafkan aku, kumohon jangan tinggalkan aku. Aku menyesal telah membencimu, aku memang bodoh.." ucapku





Hai, author balik lagi.. luangkan waktu 1 detik untuk menekan bintang di bawah ya.. Tenang nggak bakalan bikin tanganmu sakit kok :)







My Life My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang