Part 25

873 56 0
                                    

*Mark P.O.V

"Hah?" tanyaku memastikan

"Kristal mencelakai Sana... sudahlah ayo kita pergi mencari Sana.." ucap Jinyoung

Tenggorokanku seakan tercekat.. bahkan aku belum sempat meminta maaf pada Sana

Aku segera berlari menuju parkiran diikuti Sowon dan Jinyoung. Kami sangat tergesa gesa, rasa sesak memenuhi rongga dadaku

"Sana.." lirihku

Namun tiba tiba aku berhenti dan memutar badanku ke hadapan Sowon dan Jinyoung

"Ada apa Mark? cepatlah aku khawatir pada Sana.." ucap Jinyoung

"Tunggu sebentar..." ucapku

"Ada apa Mark, cepatlah" pinta Sowon

"Jinyoung, ini bukan rencanamu kan?" tanyaku

"Bukan Mark, aku berani bersumpah. Kalau kau tak percaya lihat pesan ini" jawab Jinyojng sambil menunjukkan handphonenya

From: Kristal

Jinyoung, datanglah ke gedung **** jika kau ingin melihat perempuan yang kau sukai mati di tanganku

Aku segera bergegas menuju mobilku bersama Sowon dan Jinyoung. Aku berkendara dengan kecepatan penuh. Akhirnya kami sampai di sebuah gedung tua yang sangat kotor.

*Mark P.O.V end


*Author P.O.V

Mark, Sowon, dan Jinyoung segera turun dari mobil

"Jinyoung, Sana ada di lantai berapa" tanyaku panik

"Aku tak tahu Mark. Kita cari lewat tangga saja jangan lewat lift, siapa tahu kita mendengar sesuatu.."

Mark mengangguk. Mereka pun berlari secara diam diam.

Di lantai 3..

Bugh..

Bugh..

Terdengar bunyi pukulan

"Mark apa kau dengar itu?" tanya Jinyoung sambil berbisik

"Nde, aku mendengarnya.." jawab Mark

"Sepertinya itu dari lantai atas, cepat kita kesana.. jangan jangan itu Kristal dan Sana.." jawab Jinyoung

*Author P.O.V end

*Mark P.O.V

Kami segera berlari menuju lantai 4

Bruak..

Aku segera mendobrak pintu

"M.. Mark..?" ucap Kristal terbata bata

Aku memgedarkan pandanganku ke seisi ruangan hingga aku melihat seorang yeoja yang tergeletak lemah di lantai

Sana..

Ya, itu Sana

Aku segera menatap Kristal geram. Emosiku melunjak. Seluruh tubuhku memerah menahan amarah.

"KRISTAL!!!!!" Teriakku sangat kencang

"Jinyoung kau bantu Sana, Sowon panggil ambulance dan polisi cepat.. aku akan mengahajar perempuan bodoh tak tahu diri ini.."  intruksiku

Mereka segera menuruti apa yang ku katakan

Bugh..

Aku meninju Kristal. Baru satu pukulan tetapi ia sudah pingsan..

"Cihh dasar yeoja tak tahu diri" ucapku

Aku ingin menghajarnya lagi.. tetapi bagaimana juga dia seorang yeoja. Aku tak boleh menyakitinya

Aku segera menghampiri Sana yang sudah tergeletak lemah..

Aku tak tahu apakah Sana masih hidup atau sudah tak ada, yang jelas ini membuatku merasa bersalah karena tak bisa menjaganya

"Sana.. maafkan aku.. tolong jangan tinggalkan aku" lirihku sambil membelai kepalanya yang sudah dilumuri darah..

"Tenaglah Mark, Sana masih hidup.. dia masih bernapas" ucap Jinyoung

Aku menghembuskan napas berat. Tapi setidaknya Sana tidak meninggalkanku

"Aku sudah memanggil ambulance dan polisi.. mereka akan segera datang" ucap Sowon

Bruak..

Terdengar suara pintu didobrak

Muncul beberapa polisi yang membawa peluru

"Tolong tangkap dan penjara perempuan tak tahu diri itu" jawabku sambil menunjuk Kristal

Para polisi segera bergerak membawa Kristal yang masih tak sadarkan diri itu

"Dia akan disidang setelah dia sadar" ucap seorang polisi

"Baik, terima kasih pak" ucapku






Jangan lupa vote ya setelah membaca :)








My Life My SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang