|R a s a T e r p e n d a m|
Ribuan kata yang sebelumnya hanyalah bait tak bermakna,
telah terbuang begitu percuma,
hanya karena untuk menutupi
satu rasa,
yang mereka sebut dengan cintaDitutupi?
Untuk apa kata-katamu
hanya kau tabung?
Lepaskan, mereka butuh bebas,
butuh lepas dari sarangnya,
hatimu tempat kau kubur semua itu
Aku,
Layaknya bintang diangkasa,
mereka ada, mereka nyata, bahkan bintang memiliki indahnya pesona,
hanya saja butuh waktu untuk langit beri kuasa,
atas awan yang selalu menutupi cahayanyaLugu,
kenapa malah kau alihkan?
Kalau kau tahu mereka indah,
miliki pesona,
kenapa justru kau malah jerat?
Kasihan hatimu,
punya rasa tapi tidak untuk menemui tuan yang semestinya
Jangankan untuk mengungkapkan rasa,
melihat tatapnya saja ku tak mampu,
nyaliku menciut, ambruk berantakan.
Padahal baru aromanya saja yang sampai,
aku sudah terbirit takut.
Oh TuhannnnMau sampai kapan?
Terkikih aku mendengarmu,
Semesta pun menertawai kebodohanmu,
memantau gerak-gerik kakumu,
menatap iba pada tatap nanar matamu tiap kali kamu melapangkan hati ketika si pujaan mampir di pelupuk mata.
Miris.
Aku hanya seorang pecundang yang mendamba sang bidadari,
ku pikir, jika itu dia,
ku tak lagi mampu berkutik.
Silahkan.
Silahkan saja kau anggapku bodoh,
tertawalah sepuas kau mau,
arena memang,
ini terdengar hanya seperti puisi picisan seorang berjiwa pengecut.
Tapi kau harus tahu,
Bahwa dia adalah seorang bidadari, yang lebih dari sempurna,
yang dapat buat ku takhluk
yang dapat buat ku tak lagi mampu berkata kata,
Walau untuk mengungkap rasa.
Tapi apakah siap dirimu,
bila rasa yang kian makin terpupuk,
nantinya harus lebur bersama kekecewaan,
ketika pada saatnya datang,
kau harus merelakan.
Aku mencintai layaknya sang purnama,
setiap malamnya memiliki fase yang berbeda.
Sabit hingga bulat seutuhnya,
cahaya yang mengindah selalu penuh dengan makna.
Aku hanya butuh waktu untuk mengungkap rasa,
hingga saatnya tiba, ku yakin,
akan buat dia termangu,
diam tanpa sejuta kata,
Atas seruan yang telah terpendam lama,
membagi rasa pada dia yang tercinta.🍍🍍🍍🍍
18 November 2018
5:40 PMkolaborasi;
cayur & nanaabiru
/left : cayur
/right : nanasbiru
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertikai Kata
Poesía[Ketika dua sudut pandang telah bercerita] Bertikai soal apa saja. Sebuah kolaborasi spontan yang dimulai 10 November 2018 oleh Cayur & nanasbiru Puisi dengan tagar #CeritaBertikaiKata dan #Request adalah ceritamu yang kami hidupkan kembali