Bertikaikata.09

53 7 0
                                    

|S o a l  R i n d u|

Pada satu waktu
Ketika sesak dada meluap pada detak bermakna satu
Tiba waktu memori-memori ingin ditangkap olehku
Katanya berbisik aku rindu
Diam, bergumam, pada siapa? Tanyaku

Lucu,
Kau merindu dalam sendu
Sesak berteman pilu
Yakin rindumu tak bertuan?
Atau jangan jangan,
sebenarnya kau tahu
Hanya saja memungkiri tuan sang pemilik rindu


Aku tidak merindu dalam pilu
Tidak juga yakin untuk siapa kusimpan ini rindu
Yang aku tahu
Rindu tak selalu punya tuju meski sesak dada kadang buat sakit diriku

Bila memang rindumu tak bertuju
Bagaimana bisa, kau merasakan begitu dalam?
Sedangakan rindumu tak memiliki pijakan untuk tetap bersarang
Sudahlah,
Kembalikan saja rindumu pada peti bertahta itu
Saat nanti tiba waktu kau untuk merindu
Kau akan memberi pada dia yang berhak memiliki


Tetap berpijak pada poros pendirianku
Rindu tak mesti punya tuan
Kadang perasaan itu muncul kalau sedang berangan
Padahal sudah tentu rindu itu cuma tamu
Mungkin nanti
Aku beri pada yang juga suka meridu
Tapi sama-sama tidak punya tuju

Berangan? Apa yang kau angankan, puan?
Hingga kau mengundang rindu untuk bertamu
Maaf jika aku terdengar seperti mendakwah atas apa yang kau rasakan ini
Aku hanya tak ingin kau salah memandang rindu
Membuat sesak saat rindu menyapa dalam semu
Puan, jika tak ada pelipur atas rindumu
Biarkan aku untuk masuk
Walau hanya sekedar mengusir sang sendu


Anganku bukan seperti yang kau bayangkan
Rindu bertamu, ah sudah barang tentu
Tak apa jika rindumu tidak sepaham denganku
Aku tidak memaksa, sungguh
Rasa tersampai saja sudah sahaja
Apalagi rindu yang kusimpan ini ku tahu siapa yang punya
Tapi tenang, nona tidak apa jika tidak ada
Selamat Merindu!
Kamu- dan kamu-kamu yang tak punya tuju

🍍🍳🍍🍳🍍🍳🍍

Bandung, 31 Desember 2018
5:45 PM

oleh cayur04 & nanasbiru

Bertikai KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang