Didalam mobil mereka masih sangat terkejut melihat apa yang mereka tak sengaja lihat, mereka pun saling menatap dan suasana heningpun menambah rasa keinginan tahuan mereka, tapi mereka meyakini dengan jelas apa yang mereka lihat adalah fakta tak terbantahkan
"Apakah kau baru mengetahuinya juga?" Pertanyaan IU memecahkan suasana hening diantara mereka, Suho masih melihat kearah depan mobilnya, dari balik kacamatanya terlihat jelas kalau dia masih terkejut
"Iya, aku baru saja mengetahuinya, dan benar-benar tidak menyangkanya" Suho menghela nafasnya, dan menarik tuas mobil kemudian mundur dan berbalik arah, IU sedikit terkejut
"Kenapa berbalik arah? Apa kita akan mencari jalan lain?" IU menelisik sembari memasang kembali sabuk pengamannya
"Aku tidak ingin jadi sasaran paparazi, aku yakin disekitar sini banyak yang mengintai, dan aku tidak ingin menghancurkan karirmu juga IU shi, bisa jadi skandal fenomenal ketidaksengajaan pertemuan kita ini" suho menjelaskan dengan santai dan sesekali menaruh tangannya diatas kepalanya, IU mengerti dengan jelas penjelasan dari suho, IU hanya menunduk sesekali menggenggam kedua tangannya, Suho melihatnya dan mencoba membuat suasana agar kembali mencair
"Kau tidak kenapa-kenapa kan IU shi?" Suho menoleh sekilas kearah IU, IU mendoangakkan kepalanya dan terlihat diwajahnya tersungging senyuman yang menenangkan
"Tidak, aku tidak kenapa-kenapa, aku hanya kaget, semua terjadi kebetulan dan sangat singkat, tapi aku sangat yakin kalau semua orang tahu, kabarnya akan menjadi luas dan melebar seperti terbawa angin, semua akan tahu dan punya imbas yang luar biasa iya kan?" IU ingin memastikan apakah isi kepalanya sama atau berbeda dengan suho, suho kembali memfokuskan dirinya untuk menyetir
"Aku mencapai impian ini bertahun-tahun lamanya, dan aku dipercaya untuk menjadi yang selalu bisa diandalkan oleh para memberku karena aku sangat dipercaya mampu membawa ini semua, semua yang terkadang sangat berat dipundakku, aku bukan takut semua ini akan terasa sia-sia karena semua proses ini sangat berharga, aku lebih takut mereka terluka, orang yang telah mendukungku, para anggotaku, dan semua yang mencintai kami, kau bisa mengerti perasaan seperti itu kan IU shi?" Suho kembali melontarkan pertanyaan yang hampir sama pernah dirasakan IU, IU kembali melihat kearah suho tapi tidak menatapnya, IU berfikir suho cemas akan karirnya semata akan tetapi akan banyak hal yang suho takutkan menimpa oranglain, baru beberapa menit bersama suho, IU tidak menyangka ada banyak fakta yang berbeda penilaiannya terhadap pemimpin grup terkenal bernama suho ini, IU pun hanya menjawab sekedarnya
"Iya" Iu kembali menunduk dan matanya menatap keluar jendela mobil, sudah banyak jejeran toko yang tutup, IU jadi teringat dari awal jika saja IU mau diantar pulang oleh kak jjong mungkin suho tak perlu repot-repot mengantarkannya, karena kejadian tak terduga suho mengurungkan niat untuk memakan segera udon kesukaanya, IU sedikit merasa tidak enak karena mungkin saja suho sedang lapar namilun terpaksa harus menahannya
"Tidak perlu merasa tidak enak IU shi, aku tidak apa-apa " tiba-tiba suho bersuara, IU menolehkan wajahnya kearah suara, suho kembali tersenyum
"Aku senang bisa membantu, aku akan lebih senang jika kita bisa berteman lebih baik lagi kedepannya, tidak keberatan kan?" Tanya suho, IU tersenyum
"Tentu tidak, dengan senang hati, aku hanya merasa tidak enak akan banyak hal"
"Semoga tidak canggung lagi ya"
"Iya" jawab IU singkat, suho kembali menarik nafas panjang
"Yaaaa... Aku rasa baekh akan mendapat perkara besar besok pagi, pasti akan ada berita besar"
"Iyaa, aku rasa juga seperti itu, aku saja sangat terkejut" IU terkekeh sendiri, suho melihatnya sekilas mencuri pandangan yang sangat menenangkan hatinya, namun cepat-cepat suho kembali memfokuskan dirinya menyetir, tak terasa sudah hampir sampai, suho merasa sesal karena dia masih ingin berlama-lama, mobilpun terpakir dan berhenti, IU melepaskan sabuk pengamannya, suho masih tetap diposisinya dan melihat kearah IU
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Of Love
FanfictionSebuah bisikan kasih sayang yang tak pernah tersampaikan dengan benar, hanya menunggu sang waktu datang , sekalipun datang kesempatan tak sedikitpun memberikannya ruang. Apalah arti sebuah ketenaran, kekayaan bahkan kepopuleran jika hati begitu penu...