Aiu tersentak dan pergi dengan sangat tergesa gesa, tanganya menyambar apa saja yang menggantung dan kenakan di badannya seadanya, matanya bak niagara kecil, airmata yang keluar tiada bisa dia hentikan
Aiu sangat terkejut saat mendapati kabar dari jiyeon, masih sangat tidak percaya, tangannya masih bergetar hebat tak lagi bisa dielakkan kakinya terasa lemas menapaki bumi namun yang saat ini dia rasakan adalah sesak
Aiu diantarkan oleh managernya menuju sebuah rumah sakit, aiu berjanji bertemu juga dengan jiyeon suzy disana, luna tidak bisa di hubungi, sepertinya sudah berada disana, sesampainya di rumah sakit kamera media cetak maupun elektronik sudah standby, ada banyak penggemar juga menunggu kabar di luar batas yang ditentukan, kaki aiu terasa lemas namun terus dia usahakan agar bisa kuat berjalan, aiu melintasi kerumunan orang orang dan jepretan flash dimana mana, matanya silau dan terasa putih saat aiu mencoba membuka matanya menemukan jalan
Aiu melihat sudah banyak orang penting di koridor sepanjang menuju ruangan luas aula, ada banyak karangan bunga, matanya bercucuran tak menentu, tangannya menangkup rapat mulutnya yang hampir terbuka, aiu bertemu sosok jiyeon dan suzy yang sudah tiba lebih dulu mata mereka terlihat sembab, jiyeon yang biasa terlihat ceria dan tegar menangis menghambur ke dalam pelukan aiu
"Jieunah, jinri ... Jinrii " isak jiyeon, suzy masih bisa menahan diri sesekali menyeka airmatanya dan mengusap bahu jiyeon dan aiu bergantian, aiu masih mencoba kuat dan menepuk punggung jiyeon dan merenggangkan pelukannya satu sama lain
Masih saling berpegangan dan bertautan sama lain bersama menghimpun kekuatan, saat kakinya mulai memasuki aula yang ramai itu suara isak tangis saling bersautan, ada yang pandangannya nanar ada yang terus menunduk ada yang sesekali meminjamkan bahunya untuk di jadikan tempat bersandar, namun pandangan aiu tak lepas dari dua foto yang terpajang di depannya di penuhi rangkaian bunga, sebenarnya aiu ingin ambruk saja disana, sungguh tak kuasa menahan dan terselimuti rasa ketidak percayaan, aiu makin tak bisa menahan dirinya tat kala melihat kedua orang tua dari keduanya menangis, aiu mencoba memberikan salam terbaiknya kali ini aiu tak bisa menahannya lagi, aiu bergabung dalam kidung doa dan tangis isak yang menggema, sesekali aiu mencoba menyeka airmatanya, terlihat Luna begitu berantakan dan hancur didalam, mata aiu tak bisa pula memanipulasi seseorang yang tak kalah terlihat leburnya, matanya bertemu sebentar, pandangannya menyiratkan rasa yang tak bisa di baca, namun kosong dan terasa hampa dan begitu kehilangan, sosok itu menundukkan kepalanya kembali terisak dan sosok lain yang berada disampingnya mencoba kuat dan menenangkan sosok yang aiu kenal sangat kuat dan tegar
Aiu jiyeon dan suzy memberikan penghormatan terakhir, mencoba memberikan yang terbaik untuk sahabatnya yang terlebih dahulu meninggalkan mereka, tanpa terduga dan tanpa salam perpisahan membuatnya teriris pedih dan tak tahu mencari obatnya dimana, namun inilah suratan kehidupan yang tak bisa di elakkan bahwa perpisahan dan kematian itu nyata adanya, pergi ke dimensi yang entah tak tergambarkan dan tak seorangpun bisa kembali darinya sehingga yang hidup adalah memori dan kenangan yang pernah di torehkan
Aiu terisak lagi, membuncah seperti tak bisa di hentikan, berjuang meraih sahabatnya yang tengah rapuh, aiu merangkul luna, luna menolehkan wajahnya, suram sangat suram luna menangis hebat dalam pelukan sahabatnya, mereka berpelukan erat suara tangis terdengar lirih, sosok yang aiu lihat tadi menoleh kearahnya karena dia tepat berada disamping luna, tak ada sepatah dua patah kata yang keluar matanya terlihat sangat bengkak, sangat berbeda saat matanya lagi bertemu aiu segera memalingkan wajahnya, mencoba menenangkan luna yang masih sangat rapuh tak banyak kata hanya terdengar suara saut menyaut ucapan berbela sungkawa
Aiu kehilangan dua sahabat karibnya sekaligus, seolah tidak mampu menerima kenyataan bahwa mereka telah pergi, padahal ada banyak moment terakhir bersamanya, bagaimana nanti jika aiu merindukan mereka, kemana harus menyembuhkan rasa rindunya, apakah aiu masih bisa melihat senyuman indah dan menyenangkan dari keduanya, apakah ini hanya mimpi dan aiu berharap terbangun dan bisa bernafas lega bahwa semuanya masih baik baik saja, ternyata tidak aiu merasakan pipinya hangat, matanya terpejam sangat lama dan sesak didadanya kian terasa aiu tak mampu berkata kata lagi
Kalian sudah sangat melakukan hal yang terbaik, kalian yang terbaik aku sangat menyayangi kalian, selamat jalan sahabatku saudara dan saudariku
Kim jonghyun & Choi Jinri
Bahu kecilmu, tangan kecilmu
Menjadi selimut yang nyaman pada akhir hari yang melelahkan
Kamu melakukan pekerjaan yang baik hari ini,kamu bekerja keras
Aku harap bahuku dan tanganku yang tebal
Akan menjadi tempat yang nyaman untuk pengujung hari yang melelahkanmu juga
Aku ingin secara normal menyeimbangkan napasku denganmuAku tidak bisa menangis semua yang kuinginkan atau bahkan menertawakan semua yang kuinginkan
Di ujung hari yang masih melelahkan, jika aku di sampingmu
Seperti anak kecil, aku bisa merengek dan kemudian tertawa sampai aku kehabisan napas
Aku tidak terbiasa melihat diriku sendiri seperti iniKamu melakukan pekerjaan yang baik hari ini, Kamu telah bekerja keras
Kamu adalah hadiahku - End Of the Day Kim Jonghyun Shinee
Gadis itu sangat menyedihkan
Gadis yang ditakuti semua orang
Gadis itu, kamu tahu
Gadis yang dibenci semua orang" - Red Queen IU🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Whisper Of Love
FanfictionSebuah bisikan kasih sayang yang tak pernah tersampaikan dengan benar, hanya menunggu sang waktu datang , sekalipun datang kesempatan tak sedikitpun memberikannya ruang. Apalah arti sebuah ketenaran, kekayaan bahkan kepopuleran jika hati begitu penu...