Dia tak tau apa yang akan dilakukan setelah ini...
Harus bertahan dengan kebosanan atau mulai mencoba untuk beranjak dari kebosanan itu sendiri
Yang dia tau, dia cukup lama berjalan sendiri, berdiri sendiri, tanpa seorang teman sanggup mengerti
Rasanya segala sesuatu yang dilakukan bagaimanapun akan terlihat hambar tanpa sosok yang pernah dia sebut sebagai sahabat. Akan jadi kosong, senyap, bosan, lalu timbul beban.
Harus dengan siapa dia berbagi ?!
Dulu pernah ada sebuah pundak yang rela memopang kepalanya, kepala dengan segala beban masalah di dalamnya
Dulu ada seorang pendegar yang begitu hebat, mau bersabar untuk mendengar keresahan-keresahan dan setelahnya akan ada nasihat untuk jalan keluar
Dulu ada sentuhan tangan yang begitu hangat. Mengusap pipi, menjabat tangan begitu erat dan mengatakan kamu harus kuat dan tetaplah bersemangat
Di ujung keputusasaannya dia mulai mengambil handphone, membuka akun media sosialnya
Matanya mulai berbinar dan berkaca-kaca, dia mulai mengetik keresahannya
Kata demi kata mulai terangkai dan menjadi aduan keresahan...Salahkah dengan apa yang dilakukan ?!
Sayangnya dia tidak peduli kebenaran, menurutnya dia hanya melakukan hal yangmembuat dirinya merasa lebih baik tanpa adanya beban...
