Part 26

65K 3.2K 9
                                    

Saat ini Rita telah selesai mengambil jadwal praktik di klinik nya. Walaupun merasa sangat pening sekaligus mual, tetapi ia wajib menjalankan tugas nya sebagai seorang dokter gigi.

Kemarin, Rita mengetahui sesuatu bahwa ternyata Aldo telah memiliki seorang istri. Hal tersebut sangatlah aneh mengetahui Aldo selalu mendekati nya sekaligus meluangkan waktu untuk nya dan juga Adam. Tetapi untung saja Rita telah memblokir nomor ponsel nya karena Aldo selalu saja mengirimkan pesan atau pun menghubungi nya, namum Rita tidak membalas semua itu. Dan selain itu, mungkin Aldo lelah akan hal tersebut. Maka dari itu, ia memberhentikan aksi gila nya.

"Maafkan tentang Aldo, yah. Aku juga enggak tahu kalau sifat playboy nya masih tersimpan sampai saat ini." ujar Lili tiba-tiba.

"Lili? Kapan kau datang?" tanya Rita.

Lili terkekeh. Ia lalu duduk di hadapan Rita. "Sejak dua menit yang lalu. Kau terlihat sangat serius dengan pemikiran mu sendiri."

"Tidak usah meminta maaf, kau tidak salah disini." ujar Rita.

"Aku salah karena membiarkan mu bergaul dengan pria sejenis Aldo itu." jawab Lili.

"Sudahlah. Lalu, ada apa?" tanya Rita.

"Mengajakmu ke dokter kandungan langganan mama ku. Ayo." jawab Lili.

Rita mengernyitkan dahi. "Sekarang juga?"

"Tidak, bulan depan." jawab Lili.

"Aku serius." ujar Rita terkekeh.

"Tentu saja sekarang." jawab Lili.

Rita mengangguk. Ia lalu menyiapkan segala sesuatu nya.

***

"Dokter langganan mama mu itu dimana?" tanya Rita.

"Di klinik nya." jawab Lili seraya tetap terfokus dalam kegiatan menyertir nya.

Rita memilih untuk diam. Itu akan lebih baik.

"Sebentar lagi kita akan sampai." jawab Lili seraya terkekeh.

Rita lantas tersenyum simpul. Entah mengapa sejak mengetahui dirinya tengah mengandung, ia menjadi sedikit lebih cuek.

Tidak lama kemudian.

"Dok, ini sahabat saya. Dia juga seorang dokter." ujar Lili mencoba untuk memperkenalkan Rita kepada dokter kandungan tersebut.

"Oh ya? Selamat datang, Dokter Rita." sapa Dokter Dewi.

Rita lantas tersenyum. "Terima kasih, dok."

"Kalau boleh saya tahu, anda bekerja sebagai dokter apa?" tanya Dewi.

"Saya bekerja sebagai seorang dokter gigi." jawab Rita.

Dewi lalu mengolesi sedikit gel di atas perut Rita. Setelah itu ia pun mulai memeriksakan kandungan Rita menggunakan sebuah alat. "Wah, luar biasa. Dulu saya juga ingin menjadi seorang dokter gigi, namun gagal. Dan ya, saya malah menjadi seorang dokter kandungan."

Rita dan juga Lili lantas terkekeh.

"Tidak masalah. Lagi pula semua pekerjaan itu sangatlah luar biasa." ujar Rita.

"Kandunganmu sangatlah kuat. Apakah kau meminum asupan vitamin selama ini?" tanya Dewi.

Rita menggeleng. Ia tidak pernah meminum vitamin atau sejenis nya selama ini. "Tidak pernah."

"Oh ya? Suatu keajaiban." ujar Dewi terpukau.

Rita sangat terpukau akan hal tersebut.

"Aku tebak, suami mu pasti sangatlah bangga akan hal ini." ujar Dewi seraya tersenyum.

Dangerous Client ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang