Part 28

68.6K 3K 11
                                    

Setelah selesai memilih perhiasan untuk acara pernikahan mereka, saat ini Calvin dan juga Rita tengah bersantai di ruang tamu. Calvin memutuskan untuk menginap di rumah Rita.

"Mengapa Angel menikah lebih dulu?" tanya Rita.

Calvin lantas tersenyum. "Karena ia mendapatkan jodoh nya lebih awal."

Rita mengernyitkan dahi. "Lalu?"

Calvin pun menceritakan semua nya dengan detail sekaligus juga berhati-hati. Dan, tidak perlu waktu lama lagi, Rita pun mengerti dengan jalan cerita nya.

"Oh, baiklah." jawab Rita.

"Sekarang aku sudah bisa menyaingi nya. Aku telah menemukan jodohku dan wanita itu juga tengah mengandung darah daging ku." ujar Calvin.

Rita tersenyum mendengar nya. Ia lalu berencana untuk sedikit menggoda Calvin. "Wow, siapa wanita beruntung itu?"

"Sarah." jawab Calvin cepat.

Rita terdiam. Senyuman nya kini memudar.

Melihat hal tersebut lantas membuat Calvin tertawa. "Tentu saja dirimu, sayang."

Rita tetap terdiam. Ia tidak terima itu. Calvin telah membalas godaan nya. Itu tidak adil.

"Baiklah baik, maafkan aku. Lagi pula itu memang benar, Sarah tengah mengandung darah daging milik Kelvin." tambah Calvin.

Rita membulatkan kedua matanya. "Maksudnya?"

"Aku juga baru mengetahui nama calon suami Sarah. Entah mengapa namanya hampir sama dengan namaku, dia Kelvin dan aku Calvin." jawab Calvin.

Rita menghela napas lega. Untung saja Calvin tidak akan mendua.

"Sudah, jangan memikirkan itu. Lagi pula aku hanya mencintaimu. Tetapi kau tidak peka." ujar Calvin.

"Memang nya kapan kau menyatakan perasaan mu terhadapku?" tanya Rita.

"Pada saat kita bercinta. Aku selalu memuji mu dan juga mengatakan I Love You." jawab Calvin.

"Itu hanya godaan darimu saja." ujar Rita.

"Baiklah, apakah perlakuanku selama ini tidak memperlihatkan nya? Apakah aku harus mengatakan nya dengan perkataan seperti di dalam film romantis?" tanya Calvin.

Rita mengangguk. "Itu yang aku inginkan."

Calvin lantas menatap lekat wajah Rita. "Rita, aku mencintaimu."

Rita tersenyum. "Terima kasih, tetapi aku tidak mencintaimu."

"Apa ini?" pekik Calvin tidak terima.

"Jawabanku." jawab Rita.

"Tidak, kau curang." ujar Calvin.

"Itu memanglah benar. Aku tidak mencintaimu, tetapi sangat mencintaimu." jawab Rita.

Calvin seketika terdiam. Ia lantas tersenyum. "Kau mencoba menggodaku, hm?"

"Tidak. Aku berkata sejujurnya." jawab Rita.

"Goda aku ketika kita berada di ranjang. Itu lebih baik." ujar Calvin pelan.

"Calvin, berhentilah bertingkah laku mesum." jawab Rita.

Calvin terkekeh. "Jika aku tidak mesum maka aku tidak bisa dikatakan sebagai seorang pria yang normal. Selain itu, anak yang tengah kau kandung mungkin tidak akan ada di dalam perutmu ini."

"Dasar mesum." ujar Rita.

"Ya, aku memang mesum. Tetapi kau sangat mencintai orang mesum ini, bukan?" goda Calvin kemudian.

"CALVIN!!!"

***

Keesokan harinya, mereka sepakat untuk menghadiri pesta pernikahan Lili dan Rayhan.

Rita menggunakan dress berwarna biru langit yang memperlihatkan punggung mulus nya. Padahal, Calvin tidak menyetujui nya karena takut jika Rita akan menjadi pusat perhatian dari pria hidung belang. Tetapi dengan iming-iming bercinta selama sehari penuh membuat Calvin menyetujui nya, dengan syarat, Rita harus selalu berada di samping Calvin.

"Aku tidak sabar melihatmu menggunakan gaun." ujar Lili.

"Itu urusan nanti. Lebih baik sekarang kau hampiri tamu-tamu itu. Kasihan mereka." jawab Rita.

"Biarkan saja Egar yang menemui mereka. Aku sangat ingin menemanimu disini." ujar Lili.

"Lili, jangan seperti itu. Kau sudah menajdi milik Rayhan sekarang." jawab Rita.

"Aku tidak terbiasa memanggil nya dengan sebutan Rayhan." gumam Lili.

"Kau harus mencoba nya. Rayhan lebih terdengar sangat keren." jawab Rita.

Seketika mereka berdua pun tertawa.

"Lihat, Adam dan Melodi selalu saja bersama sejak kemarin." ujar Lili seraya menunjuk ke arah kulkas es krim. Mereka terlihat tengah memilih es krim disana.

Rita lantas menatap mereka berdua. "Biarkan saja. Mungkin mereka tengah berbagi cerita."

"Atau mungkin mereka berjodoh." ujar Lili.

"Sayang, sudah kukatakan, jangan menjauh dari ku. Sejak tadi aku mencarimu kemana-mana." ujar Calvin tiba-tiba.

"Maaf, tetapi setelah datang dari toilet tadi, aku tidak sengaja bertemu dengan Lili." jawab Rita.

Calvin menghela napas. "Baiklah, tidak masalah."

Rita tidak sengaja kembali menatap Adam dan juga Melodi.

"Aku akan menghampiri Egar. Nikmati hidangan nya." ujar Lili seraya pergi berlalu.

"Oh, baiklah." jawab Rita, walaupun sedikit terlambat.

"Siapa Egar?" tanya Calvin.

Rita menepuk dari nya pelan. "Sekretaris mu. Rayhan Siregar."

"Bagaimana bisa kau mengetahui nama lengkap nya?" tanya Calvin.

"Tentu saja dari Lili. Tadi ia sempat bercerita." jawab Rita.

"Lihat, mereka sangat manis." ujar Rita seraya menunjuk ke arah kulkas es krim. Terlihat Adam yang tengah membersihkan es krim dari pipi Melodi.

Calvin yang melihat kejadian tersebut seketika tersenyum penuh arti. Ia lalu kembali menatap Rita. "Kau menginginkan nya juga?"

"Tentu. Sangat manis." jawab Rita.

"Aku bisa melakukan nya lebih dari itu." bisik Calvin.

Rita lantas mengernyitkan dahi.

"Caranya yaitu dengan menumpahkan es krim di bagian dada hingga perut mu itu. Lalu aku akan menjilati nya penuh nafsu." jawab Calvin.

Rita lantas memukul Calvin. "Berhentilah berpikiran seperti itu."

"Tetapi itu sangat menyenangkan, sayang." jawab Calvin.

"Terserah." ujar Rita.

"Rita, ayolah. Lagi pula kau sudah berjanji akan bercinta setelah ini bersama ku selama seharian penuh." ujar Calvin memelas.

Rita terdiam sejenak. Bagaimana bisa ia melupakan janji itu?

Seketika Rita sangat menyesal telah mengimi-imingi nya dengan kegiatan tersebut.

"Aku sangat ingin menyemburkan benih ku kembali. Dan semoga saja anak kita bertambah menjadi satu lagi di dalam perutmu itu." bisik Calvin.

"Jika kau terus menggodaku seperti itu, maka aku akan mencari pria lain disini." ancam Rita.

Calvin terdiam. Seketika ia menggeleng. "Baiklah, aku akan diam. Jangan mencari pria lain, kumohon."

Rita lantas terkekeh. "Untuk apa aku mencari yang lainnya, padahal pria di samping ku ini sangatlah perhatian kepadaku dan juga Adam."

Mendengar hal tersebut membuat Calvin tersenyum senang.

Jadi beginilah menjadi sesosok pria sejati.

Mengapa tidak dari dulu saja ia mengantarkan Melodi ke Klinik Wijaya?

***

Dangerous Client ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang