Guys, ieu episode spesial bari nungguan episode selanjutnya anu can anggeus gara2 penulis sibuk urusan duniawi. Baraca we lah ku maraneh.
Tah ieu judul na : Bukan Sajak Rindu.
Seperti halnya gemercik hujan yang jatuh pada helm Doni Tata.
Seperti halnya hembusan angin yang meniup tangkal jambu aér pak Lurah Ikin.
Dan seperti halnya haseup knalpot ninja R anu can lunas.
Aku berdiri di sini, untuk menyampaikan beberapa hal kepadamu, duhai Menteri Susi.
Tolonglah, Jangan jauhkan ikan dari nelayan tanjung priuk.
Seperti Aku yang telah jauh dengannya (Seruni).Tukang awug ditiung samping.
Tukang Cuanki pejuang mimpi.
Dan tukang rujak cuka terbayang.
Terbayang di kepala ku, rasanya ingin pecah.
Aku hanya takut kepalaku lama-lama menjadi kepala dinas, yang hanya memusingkan hal-hal yang tidak penting bagiku, pun bagi Dude Harlino.Banyak kata terurai, banyak bicara tak usai, banyak anak banyak rezeki.
Dan, apalah itu, semua sama saja…
Selalu kontra dengan pemikiran ku.
Semesta pun tak acuh atas apa yang Aku lakukan untuk dia (Seruni)
Hanya sia-sia terasa.
Bagaikan I Made Wirawan yang terhempas dari prioritas.
Bagaikan ngala kapinis teu maké alat nanaon.
Untuk apa? Mustahil…Aku bertanya pada helm KYT.
Kenapa kau melindungi kepalaku yang selalu memikirkan orang yang bahkan tak pernah memikirkan Aku?
Aku bertanya pada henbodi Marina.
Kenapa kau membantu mereka yang berbuat dosa dengan tangannya sendiri?
Kenapa?
Mereka hanya diam.
Aku pun terdiam.
Dan sekali lagi, hanya nestapa yang saat ini ku rasa.Asep Koas, 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seruni, Nu Aing (On Going)
HumorKisah cinta yang pabeulit ini membuat Asep sadar, bahwa Seruni teu bisa didapatkan dengan hanya ngomong "Seruni, Aku sayang kamu". Kendati demikian, Asep tetap berjuang sanajan harus bersaing dengan Si Boy anak jalanan, Pak Imam dosen Akuntansi, Dud...