Episode Spesial : Sajak Kencring

84 4 1
                                    

Lieur anying nungguan si Lord @tonohtrn nulis episode anyar mah. Hararese na moal manggih. Hayoh we ngagugulung dunya. Beunghar mah henteu si anying teh. Kieu we guys, mening ge diselang dulu sama sajak buatan aing, Aa Asep si Pujangga Hampa yang kece ini. Simak we ku kalian wahai pengerok dewegan...

Judul : Sajak Jalang

Buah Berenuk yang menggantung pada tangkalnya tak goyah oleh angin.

Padi yang dihakan manuk piit pun tak dihiraukan oleh pemiliknya.

Dan, gula beureum yang digembrong sireum seketika mencair ketika dipoe oleh Ceu Wiwin.

Sedangkan aku, langsung bergetar hanya dengan satu kedipan matanya.

Ah, sang waktu, waktu itu, tilanglah hatiku, SIM cintaku tak akan pernah aku tebus, teu boga duit.

Bidan payu kunu ngajuru.
Mantri sibuk kunu nyunatan.
Para suami riweuh, pamajikan na kembali reuneuh.
Sedangkan aku, masih tetap terpenjara dalam kasur lipat ipis, teriris dan terkikis.
Ah, hanya buang-buang waktu, buang-buang hajat.

Mengalirnya waktu begitu cepat berlalu.
Bahkan untuk menjangkau emun-emunan nya pun aku hoream.
Aku kedul, aku belegug, aku hideung, hirup deuih.
Apakah masih ada pulunganeun dalam diriku ini?
Apakah masih ada bubak-bubuk receh untuk membeli kuota tri?
Aku hanya ingin sekedar menyapamu dalam keheningan pagi.

Akan aku rawat inap rasa kadeudeuh ini, meskipun kau musingkeun satengah mati.

Akan aku beri pupuk tai meuri agar duriat ini selalu subur bersemi.

Biarlah, akan aku coba.
Baiklah, Aku akan bangun.
Silakan lari, akan aku kejar.
Meskipun pada akhirnya, aing yang modar.

Asep Koas, 2019

Seruni, Nu Aing (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang