"Tidakkah mereka gila, ino?"
"kau bahkan lebih gila bisa bertahan dalam situasi ini lebih dari setahun!"
"Sialan."Kami terdiam selama berberapa detik. Oke kuakui aku salah, tapi bukankah ino berlebihan jika marah padaku hanya karena aku mengumpat padanya.
"Ino, kau masih mendengarku?"
"Sakura."
"Hmmm?"
"Kau tau, terkadang melepaskan adalah jalan yang terbaik. Berhenti menyakiti dirimu sendiri. Kami semua menyayangimu. Bisakah kau menyerah kali ini sakura?"
"Akan ku pikirkan." Jawabku dengan gurauan.
"Persetan dengan janji sialanmu itu. Kau berhak bahagia sakura!"
"Hahaha bukankah aku yang harusnya marah disini?"
"Berhenti tertawa sialan"
"Ino, kurasa aku harus segera berkemas. Jadwalku ke osaka sangat pagi besok."Kulempar smartphoneku ke ranjang. Selalu seperti ini. Ino selalu marah ketika aku menceritakan sasuke dan aku selalu bersikap gamang. Persetan dengan masalah ini, aku harus segera berkemas. Sekretarisku bilang aku harus mewakili haruno corp dalam annual party para pengusaha. Suara kikikan wanita dari lantai bawah menyadarkanku. Sekarang hampir tengah malam dan jalang itu belum kembali ke apartemennya? Rasa muakku padanya makin menjadi-jadi. Bagaimana bisa ia hidup dengan tenang disana, secara apatemen itu diberikan sasuke sebagai hadiah pernikahan atas namaku. Benar-benar jalang tak tau diri.
Sebelum matahari menampakan batang hidungnya, aku sudah menuju bandara. Sebenarnya pesta ini diadakan malam hari. Aku hanya ingin berkeliling osaka, melepas penat sejenak, melupakan setumpuk pekerjaan dan melupakan sasuke.
Hari mulai malam. Pesta sudah dimulai setengah jam yang lalu. merutuki kebodohanku. Aku sudah menikah dan datang sendiri. Apa kata orang.
"Aunty Sakura." Suara anak kecil berteriak saat aku memasuki pesta. Aku mengenal suara ini, tapi siapa. Oh apakah hidup dengan sasuke membuatku pikun secepat ini.
"Aunty" teriaknya makin keras. Kubalikan badanku, berani-beraninya berteriak padaku. Seketika aku tersenyum bodoh. Aku melupakan suara keponakanku sendiri. Kurasa ino benar, aku mulai gila.
"Hai daichi"
"Aunty cantik sekali."
"Aku selalu cantik bukan?" Godaku padanya.
"Jangan dekat-dekat dengan milikku bocah!"
Tunggu, tunggu. Ini suara suami bajinganku tersayang. Kenapa dia disini? Bagaimana dengan jalangnya? Kulihat sasuke mulai mendekat. Melingkarkan tanggannya dipinggangku. Mulai meremasnya. Dan berbisik di telinggaku.
"Aku benci bajumu sakura"
"Bukankah ini terlihat serasi dengan jasmu sasuke?"
"Jangan membantah sakura""Daichi, mau mencari makanan dengan aunty?"
"Tentu aunty. Dengar uncle, aunty sendiri yang memilihku daripada kau."
Sasuke hanya mendengus melihat tingkah keponakannya.Aku dan daichi berkeliling dan mencari makanan. Bocah 5 tahun itu terus berceloteh sambil memakan kudapannya.
"Hai daichi."
"Kau?" Desisku marahTo be continued
Haloo gimana ceritanya? Mohon koreksi apabila banyak salah ya ^^
Ada yang bisa nebak yang dateng? 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
my crazy husband
Fantasyuchiha gila, dan aku lebih gila karena mau menikahinya. . . . . . . . . 18+ mohon bijak mencari bacaan