Chapter 2

3.4K 237 3
                                    

Young ji pov

" ahkk..." aku memekik karena sakit yang menjalar di kepalaku, aku juga sedikit pusing. Wait......, aku di mana kenapa disini gelap sekali. Aku tidak bisa melihat, keadaanku sekarang yang aku rasakan adalah kaki dan tanganku diikat di belakang punggung ku, aku rasa aku dikursi sekarang, mata dan mulutku  di tutup oleh sebuah kain, aku tidak tahu warnanya apa yang aku lihat hanya gelap.

Aku mencoba mengerakkan kaki dan tanganku, sampai aku merasa sakit karena ikatan ini benar-benar dikencangkan. Sampai tidak terasa aku menangis menahan perih di pergelangan tanganku.

"Ya tuhan.. kenapa kau menyiksaku begini, ini benar-benar sakit hiks... siapa yang telah menculikku, apakah aku akan dibunuh? Apa aku akan di lecehkan disini?, atau aku disiksa. Tidak hiks.. tidak, aku tidak mau, ku mohon siapapun tolong aku hiks..hiks.. eom-eomma appaaa tolong aku hiks.." aku terus berusaha mengatakan sesuatu tapi tidak bisa, aku susah untuk mengeluarkan suara karena ikatan di mulutku ini, apalagi aku menangis.

Ceklekk...

Deg

Apa itu.. batinku

Tak

Tak

Tak

Suara langkah seseorang, mungkin kah dia yang menculikku, apa dia akan membunuhku.aku rasa dia melangkah mendekatiku, semakin lama semakin dekat. Tidak aku takut... batinku

Aku terus memberontak sampai kursi yang aku duduki berbunyi memecahkan sunyi ruangan ini

"Emmpp... emppp... hiks hiks.. empp."aku benar-benar takut aku bergetar sekarang aku terus menangis dan mencoba berbicara, namun naas tetap tidak bisa. Aku mohon siapapun tolong aku.. batinku

"Hai.."

Deg

"Kau sudah bangun rupanya, aigo jangan banyak bergerak nanti kau terjatuh ne, rileks lah. Hem" namja gila ini bagaimana aku bisa tenang kalau keadaanku seperti ini.

"Kenapa kau tidak menjawabku.. ooh aishh aku lupa melepaskan ikatan dimulutmu." Katanya

Aku merasakan tangannya yang dingin menyentuh pipiku, dan beralih ke belakang kepalaku membuka ikatannya. Sampai ikatan dimulutku terbuka, aku masih tetap diam sambil sesenggukan menahan tangisku ini.

"Hiks.. hiks.." aku tidak bisa menahannya

"Mwo...? Mianhe apa itu sakit, sebentar aku bukakan ikatan matamu ne. Sudahlah jangan menangis nanti matamu bengkak" kata namja di depanku ini, tapi aku tidak merespon nya.

Ikatan di mataku sudah terbuka, aku mengerjap-ngerjap kan mataku karena penglihatanku belum bisa beradaptasi dengan cahaya diruangan ini. Lama kelamaan, aku bisa melihat ruangan dan namja didepanku ini. Aku pikir diruangan ini tadi gelap dan kotor, tidak terawat seperti rumah kosong. Tapi lihat, disini terang dan bersih. Kalau aku perhatikan ruangan ini sepertinya kamar karena didepanku namja itu duduk di kasur king size.

"Hai.." namja itu tersenyum sampai gigi kelincinya terlihat, dia tampan. Tapi sayang dia penculik.

"Ke-kenapa a-aku disini hiks, d-dan kau si-siapa, k-kenapa kau menculi-k ku hiks. Ap-apa salah... ku. Hiks" aku tidak bisa berbicara dengan lancar karena aku masih sesenggukan menangis, mataku benar-benar sakit. Mungkin bengkak.

Namja didepanku ku menghembus napas kasar, dan menarik kursiku mendekat dengannya. Kami saling bertatapan mata, aku sadar dan menundukkan kepalaku aku takut melihatnya.

"Okey,aku akan menjawab pertanyaanmu. Pertama, kenapa kau bisa ada disini? itu karena aku menculikmu. Kedua, aku siapa?aku adalah penculikmu. Ketiga, kenapa aku menculikmu? Itu karena kau menarik perhatianku. Keempat, salahmu apa?karena kau membuatku menyukaimu." Jawabnya dengan cepat dan sangai.

Deg

Aku tidak mengerti apa yang dia katakan, dia bilang menyukaiku. Tidak mungkin aku bahkan tidak mengenalnya sekalipun, kenapa dia berbicara seperti itu. Batinku terus bertanya, karena aku tidak bisa bertanya kepadanya langsung.

"Kenapa diam saja... hem" tanyanya

"Aku t-tidak mengenalmu, tolong lepaskan aku, aku ingin pulang. Hiks.. ku mohon hiks" aku memang cengeng apalagi di beri keadaan seperti ini.

"No no no, tidak bisa. Kau sekarang adalah milikku jadi tidak ada yang bisa membawamu keluar dari sini, dan aku tidak akan melepaskanmu." Katanya, dia mencengkeram bahuku sangat keras. Dia sungguh kasar, tapi masih tetap tersenyum.

"AKU TIDAK MENGENALMU, KENAPA BISA KAU BERKATA AKU INI MILIKMU MEMANGNYA KAU SIAPA HUH. AKU TIDAK SUDI MENJADI MILIKMU, AKU INGIN PULANG." Aku berteriak tepat di depannya aku tidak peduli kalau dia akan meledak atau memukulku  aku benar-benar jengkel dengan ucapannya tadi.Tapi dia tidak melakukan apa-apa, cengkeram dibahuku juga perlahan terlepas. Di luar dugaanku dia malah tersenyum.

"Tidak bisa.. kau tetap akan disini ne. Okey aku tidak bisa berlama-lama dulu, karena masih ada yang ingin aku kerjakan, ingat jangan berpikir untuk kabur dari sini. Karena aku tetap akan menemukan mu. Jaljhayo chagi." Katanya sambil beranjak dari tempat duduknya, sebelum dia pergi, sekilas dia mengusap rambutku. Tapi aku menepisnya, bisa aku lihat dia tersenyum. Bukan senyuman manis yang aku lihat tapi itu senyuman licik.

"ARKKK... NAMJA SIALAN" teriakku.

Dia berhenti di depan pintu, dan berbalik melihat ku. Aku menatapnya penuh kebencian,dia hanya tersenyum dan berkata sesuatu yang membuatku langsung mematung dan setelah  mengatakan itu dia  beranjak keluar dari kamar ini.

"Jika kau tidak tau, namaku adalah jeon jungkook, dan kau adalah milikku jeon young ji." Katanya

"Dia tahu namaku, bagaimana bisa, sedangkan aku tidak mengenalnya.Dan kenapa dia menganti margaku menjadi jeon,dia benar-benar gila" gumamku.


Annyeong chingu, hehehe mianhe kalau ada typonya yah. Mohon dimaklumi ne.
See you good bye. Jgn lupa vote dan voment yah. 😘
Maaf kalau tidsk jelas, karena ini hasil pemikiran sendiri. Author juga tidak bisa membuat kata-kata yang pas atau membuat ceritanya menarik. Karena ini cerita pertama yang author.

Bonus pic

Imut yah.. si baby kokie😂. Gigi kelincinya itu loh.

My stalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang