Chapter 16

1.4K 99 2
                                    

warning typo bertebaran😂

Young ji pov on

Sudah sedari tadi aku bangun karena sinar matahari yang seperti biasa ikut membangunkanku,mengangguku yang tertidur lelap dipelukan hangat seorang pria didepanku.Karena dia sama sekali tidak mempan dengan cahaya matahari pagi makanya dia tertidur lelap,dan membuka kesempatan untukku menatap wajahnya ini.

"Sayang sekali jika harus menjadi pria psikopat ,kau lebih cocok jadi kelinci tahu"gerutuku pelan,takut membangunkan singa

Kutelusuri wajahnya dengan jariku dari kening menuju hidung dari hidung menuju bibir memutar lagi menuju pipi,karena keisenganku aku sedikit menekan-nekan pipinya yang cukup berisi itu.

Ugh aku bahkan ingin mengigitnya jika saja dia mempunyai kepribadian bak kelinci tapi sangat disayangkan ,malah sebaliknya.

Disaat aku merasakan pergerakan si tuan singga,aku meletakkan kepalan tanganku kebagian belakang kepalanya sekadar menepuk-nepuk usaha membuatnya tertidur kembali,tidak apa ini hari libur jadi dia bisa bersantai-santai . Dan seperti biasa dia akan tertidur kembali sambil tangan sialan itu membuatku sesak napas karena mulai mengeratkan pelukan,selalu saja.

Selama mengenalnya banyak sekali hal yang terjadi tanpaku duga,dan itu semua datang dari dirinya .

Dimulai dia yang mulai manja,melarangku kesana atau kesini,aku tidak boleh begitu atau begitu,aku harus begini dan begitu.Cukup menyusahkan memang,tapi aku suka.

Mungkin jika orang lain yang berada diposisiku pasti akan sangat marah atau akan selamanya membenci orang yang telah merenggut kebahagian kita,tapi beda denganku.Aku tidak bodoh untuk melupakan kejadian saat awal bertemu dengannya.

Tapi keadaannya beda,dia baik hanya saja tertutupi .Dia itu tampan dan juga lucu,tapi tertutupi.Dia itu manja,tapi mungkin hanya padaku.

Jadi untuk apa aku takut padanya?aku juga tidak pernah merasakan sangat menderita dengannya,mungkin belum.Tapi aku akan mengusahakan untuk bertahan.

"Chagi?.."

Suara seraknya seketika membuyarkan lamunan jauhku.

Sedikit kumundurkan badanku,apalagi jika bukan untuk melihat kelinci setengah jadi ini.

"Ne..waeyo oppa?"tanyaku

Kukira tadi dia sudah membuka matanya,tapi ternyata dia masih saja menutup matanya membuatku sedikit tidak percaya kalau tadi adalah suaranya.Aku merinding?

Karena tidak ada jawaban darinya,ku cubit pelan hidung mancungnya.Tidak tahu jika itu bahkan membuatnya tidak bangun. Cih bagaimana?

Apa selelah itu dia,tapi jika kuperhatikan lagi wajahnya terutama dibagian bawah mata. Memang hitam,kasihan juga.

"Tidurlah ,aku akan kebawa untuk membuat sarapan untukmu"bisikku ke telinganya lalu mengecup sebentar dipipi,dan beranjak turun dari kasur menuju lantai bawa.

Saat aku berada ditangga,aku mencium aroma masakan yang sangat memanjakan hidungku.Membuatku setengah berlari menuju dapur,dan kudapati eommaku disana.

"Eomma,sedang masak apa?"tanyaku setelah mencium pipinya yang sekarang sudah mulaiii berisi,membuatku kembalu senang.

My stalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang