19. Pregnant

305 50 12
                                    


David menyusuri lorong rumah sakit dengan tergesa, mencoba menemukan ruangan tempat istrinya dirawat. Pikirannya kalut, rasa cemas dan bersalah saling berebut untuk mendominasi dirinya saat ini.

Begitu netra nya menemukan sosok Ayah dan juga Dean, detik itu juga kaki nya melemas. Wajah Ayah dan Dean terlihat begitu sedih, membuat jantung nya entah mengapa berpacu dengan cepat. David yakin ada yang tidak beres disini.

David menghampiri mereka berdua, dari kejauhan tatapan Dean padanya sudah sangat menusuk. Jika Ayahnya tidak berada disana, mungkin David sudah habis di hajar oleh adiknya itu.

"Ayah....apa yang terja---

David belum sempat menyelesaikan ucapannya, namun Tuan Lord telah lebih dulu menarik tubuh anaknya kedalam dekapannya.

"Ada apa sebenarnya...?"
"Kenapa dengan Deeva...?" tanya David lirih.

"Masuklah..." pinta Tuan Lord sambil mendorong tubuh David agar masuk kedalam sebuah kamar rawat, yang David yakini adalah kamar rawat milik istrinya.

Begitu David membuka pintu tersebut, pemandangan yang ia temukan pertama kali adalah sosok ibu nya yang tengah duduk pada sebuah kursi di samping ranjang dengan Deeva yang tengah berbaring di atasnya.

David berjalan mendekat, dan semakin terlihat jelas wajah pucat milik istrinya disana, di tambah selang oxygen yang terpasang di hidungnya, serta jarum infus yang menusuk di punggung tangannya. Membuat David sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tumpah.

Nyonya Lord yang baru sadar akan kehadiran David disana, langsung berdiri untuk memeluk putranya.

David menatap Ibu nya penuh pertanyaan.

"Ada apa ini Bu?"
"Apa yang terjadi dengan Deeva...?" tanya David frustasi, dia benar-benar bingung kenapa keadaan istrinya seperti ini.

Nyonya Lord meraih kedua tangan David, mengusapnya kemudian meremasnya dengan kuat.

"Apa kamu tahu istrimu sedang hamil?" tanya Nyonya Lord dengan suara sedikit serak, seperti habis menangis.

Tubuh David menegang.

"H-hamil?"

"Dia hamil, dan masih sangat muda, sepertinya Deeva juga belum sadar atas kehamilannya..."

Rasa hangat tiba-tiba menjalar di hati David. Kabar kehamilan Deeva benar-benar membuat dirinya bahagia. Namun itu tidak berlangsung lama ketika dia menyadari perubahan ekspresi ibunya yang tiba-tiba terlihat sedih.

"Ada apa Bu? Apa ada hal lain yang harus ibu beritahukan padaku ?" tanya David penasaran,

"Tadi saat Ibu dan Shella berkunjung ke rumah mu untuk bertemu dengan Deeva, Deeva mengalami kecelakaan nak, dia terjatuh di kolam renang, rahim nya mengalami tekanan kuat, hingga pendarahan, dan itu hampir membuatnya kehilangan bayi kalian..."

Mata David membulat sempurna. Lalu secara refleks tubuhnya berpindah kesisi ranjang Deeva, membungkukan tubuhnya agar dapat memeluk tubuh dingin istrinya serta mengecup puncak kepalanya dengan sayang.

"Lalu, apa yang terjadi dengan istri dan bayiku, Bu?" tanya David sambil terus mengusap puncak kepala istrinya lalu menciumnya berkali-kali.

"Ini mungkin akan jadi kesempatan terakhir kalian memiliki seorang anak..." ucap Nyonya Lord, yang seketika menghentikan pergerakan David, untuk kemudian menolehkan pandangannya pada sang Ibu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEEVA & DAVID Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang