RANIA/1

220 6 0
                                    

Wanita cantik yang sedang ingin bergegas untuk pergi ke sekolah.
Rambut panjang,kulit putih,tinggi,pintar dan badan yang cukup bagus,bisa di bilang body goals.Ia adalah Rania wanita blasteran Indonesia dengan Belanda.membuat wajah cantiknya tidak terkalahkan.

Ia sudah lama tinggal di Belanda,dan harus kembali lagi ke Indonesia karna Mamahnya.Rania adalah anak bungsu dari keluarga Robet van djk.Keluarga besar dan harmonis.Rania merasa beruntung karena memiliki keluarga yang sangat mencintai ia.Rania menganggap bahwa ia adalah anak paling beruntung di dunia ini yang bisa menjadi sepertinya sekarang.

Ia baru sampai di Bandara,Ia harus cepat-cepat sampai ke rumah karena ia sudah di tunggu oleh Ayah dan Mamahnya,Mamahnya bernama Ayu pangesti.Ibu yang sangat mencintai Anak-anaknya itu.Rania memiliki 2 orang kakak,yang pertama lelaki dan yang kedua perempuan.mereka hidup akur,tetapi kadang harus berantem karna hal kecil.
Ini bukan pertama kalinya Rania pergi ke Indonesia,Rania dulu pernah SMP di Indonesia dan harus kembali lagi ke Belanda karna ada urusan yang harus ia kejar di Belanda.setelah perkerjaan itu selesai,Rania kembalilagi ke Indonesia untuk menetap selamanya di Indonesia.

"Mana jemputanya sih"-tanya Rania pada diri sendiri.Memang benar,Rania hari ini tidak bisa di jemput oleh ayahnya karena ayahnya pergi untuk urusan perkerjaan,Ayahnya tetapi sudah berjanji untuk menyuruh supir untuk menjemputnya di bandara.tetapi sepertinya Rania lupa menelpon ayahnya lagi untun segara menjemputnya di bandara.

"Aku harus telepon ayah sekarang juga"-perintah Rania pada diri sendiri.Rania laangsung menelpon ayahnya untuk meminta supir yang ayah suruh untuk cepat-cepat menjemputnya.
"Hallo?ayah ini Rania udah di bandara,ko engga ada jemputanya sih?!"
"Iyyaaa maaf nak,ternyata supir yang atah suruh juga tidak bisa menjemput mu karna harus menjemput kakakmu kuliah"
"Terus?Rania gimana?"
"Kamu kan masih kenal daerah di sini,kamu pulang sendiri ya,udah dulua ya ayah banyak perkerjaan ayah tutup dullu"
"Taapp--ii"belum melanjutkan teleponya ayahnya sudah mematikan teleponya terlebih dahulu.
"Siaaal!"-umpat Rania

RANIAWhere stories live. Discover now