Chapter 4

464 15 0
                                    

  
 
Happy reading!
   ----------------

   Kini suasana kelas XII-IPA 1 Sudah bagaikan pasar. Hal tersebut dikarenakan Guru yang mengajar Hari ini tengah ada urusan dan otomatis kelas tersebut freeClas. Kesempatan ini juga tidak di sia-siakan oleh mereka. Mereka sibuk dengan kesibukan masing-masing. Ada yang bernyanyi, bergosip, joget-joget, membaca dan bahkan sampai ada yang berdandan. Lain halnya dengan Kevin dkk yang kini tengah duduk santai dengan ponsel digenggaman masing-masing. Wildan yang merasa bosan segera mengantongi ponselnya, setelah itu ia mulai mencari-cari ide untuk mengobati rasa bosannya. Hingga ide jahil terlintas di benaknya. Ia tiba-tiba berdiri dan menaiki meja. Gerakannya tersebut tidak membuat orang yang berada di kelas menyadarinya. Hal tersebut membuat ia  menyeringai hingga akhirnya

"Hey! Heyy! " ucapnya yang membuat semua orang yang berada di kelas melihatnya. Namun setelah itu ia kembali melanjutkan ucapannya dengan sebuah nyanyian "Hey tayo.. Hey tayo.. Dia bis kecil ramah.Mela_"

"BASIII. " potong seluruh penghuni kelas secara serempak.

Hal tersebut membuat Wildan Kesal. Namun itu tak urung membuat ia menyerah.dengan percaya diri wildan kembali melanjutkan bernyanyi dengan lagu yang berbeda.

"INGINKU TERIAK
  INGINKU MENANGIS
TAPI AIR MATA KU
SUDAH TIADA LAGI. "

Suara cempreng yang mengalahkan toa masjid  tersebut sangat mengganggu telinga yang mendengarnya. Wildan terus bernyanyi seraya memasang wajah sendu penuh penderitaan. Sedangkan keadaan kelas sekarang penuh dengan gelak tawa. Namun berbeda dengan Kevin dan Tristan yang ki i hanya menatap Wildan datar. Pasalnya sekarang Wildan tengah bernyanyi layaknya orang yang tengah menderita, bahkan Wildan sempat mengeluarkan suara tangisan di setiap kata yang ia nyanyikan.

Wildan yang merasa diperhatikan pun menengok ke bawah di mana kedua sahabatnya duduk. Ia sedikit bingung mengapa kedua sahabatnya hanya memasang wajah datar sedangkan keadaan kelas tengah menertawakan.
Seakan mengerti kebingungan sahabatnya konyolnya, kevin pun bertanya datar "Lo kesurupan? ". Sedangkan wildan sudah melongo mendengar ucapan kevin.

"Hhahaha..! " tawa tristan akhirnya pecah. Sebenarnya tadi tristan mati-matian menahan tawa saat melihat wajah memprihatinkan milik wildan. Namun kali ini ia tak bisa menahannya lantaran wajah memprihatinkan tadi digantikan dengan ekpresi cengo yang sangat kentara.

"Kenapa mas jahat?! Aku lagi menghibur mas. Tapi kenapa mas katain aku kesurupan?! " jawab wildan dengan nada lebay. Ia bahkan memasang wajah sedihnya seraya menunjuk-nunjuk kevin.

"Najis! " ujar kevin seraya bergidig ngeri.

"Teman siapa sih kev? " tanya tristan.

"Bukan temen gue. " jawabnya santai. Sedangkan wildan sudah menekuk wajahnya dengan bibir mengerucut.

***

Kini cinta sedang berada di kamarnya bersama dengan kedua sahabatnya. Tadi sepulang sekolah cinta mengajak kedua sahabatnya untuk menginap di rumahnya. Jadi, disinilah mereka sekarang. Mengacak-acak kamar cinta yang tadinya rapih dan bersih kini sudah berubah menjadi berantakan layaknya kapal pecah.

"Cinta lo nggak punya film baru?! " teriak jasmine yang kini sedang mengacak-acak tempat kaset milik cinta. Seperti biasanya setiap jasmine menginap ia akan menonton drakor bersama.

"Nggak ada! Putar aja yang ada! " jawab cinta yang tengah sibuk bermain  ML.

"Udah gue tonton semua! "

KATRESNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang