Chapter 14

263 8 0
                                    


Happy reading!

*** 

Tringg....

Bel tanda pulang telah berbunyi dan kini cinta berniat untuk segera pulang,bukan tanpa alasan ia tadi di telepon mamahnya karena ada urusan penting yang harus dibicarakan dan selebihnya ia hanya malas bertemu kevin.

Sesampainya di parkiran ia dikejutkan oleh sebuah tangan yang tiba-tiba menggenggam pergelangan tangannya.ia menoleh dan keterkejutannya kini bertambah saat melihat orang yang ia hindari berada di depannya.

"Gue mau ngomong!"

"Itu lo udah ngomong,gue gk ada waktu."ketus cinta seraya berusaha melepaskan tangannya yg hasilnya nihil.

"Gue serius!"

"Apasih lo,gue mau pulang."

"Gk sebelum lo maafin gue!"

"Emang Lo punya salah apa?"tanya cinta ketus.

"Yang kemarin."

"Apa yang kemarin?"

"Lo tau itu.besok pagi gue tunggu Lo di taman."Cinta terdiam dan melihat jam yang berada pada pergelangan tangannya.

"Ok."

Kevin tersenyum melihat cinta yang kini mulai menjauhi gerbang sekolah.

"Kevin!"

"Hm."balas kevin seraya menatap gadis di depannya.

"Ayo pulang."

***

Seorang lelaki yang terlihat tampan kini tampak termenung dengan foto yang berada di genggamannya.ia tidak tau apa alasan orang tuanya menjodohkannya.apalagi ia harus pindah ke Negara kelahirannya dan menetap disana.mata birunya menatap gadis yang berada pada foto yang ia genggam.cantik.

"Seenggaknya calon istri gue cantik."ucapnya seraya terkekeh.membayangkan pertemuannya dengan calon istrinya yang tinggal beberapa hari.ia berharap gadis tersebut dapat menyambutnya dengan baik.

"I hope you are also waiting for me."

***

Cinta memasuki rumahnya dan menghampiri ibunya yang tengah memasak di dapur.seperti biasanya cinta mencium telapak tangan ibunya dan mulai  membantu ibunya memasak.melihat tingkah anaknya marina pun bertindak.

"Ini anak.cinta ganti bajumu!"

"Males mah.lagian besok kan Minggu."

"Ganti baju cinta." Marina menatap tajam anaknya membuat cinta tidak dapat membantah.

"Iya mom."ujarnya seraya pergi meninggalkan dapur.marina tersenyum dan melanjutkan kegiatan memasaknya.

Sesampainya di kamar cinta langsung mandi dan berganti baju.matanya melirik kalender dan menyadari bahwa tinggal terhitung beberapa hari lagi dia akan bertemu dengan calon tunangannya.ia berharap calon tunangannya tidak seburuk yang ia pikirkan.

Memikirkan tunangan, ia jadi teringat peristiwa di kantin tadi.apa hubungan Kevin dengan gadis tersebut? Mengapa mereka sangat dekat dan apakah perempuan tadi tunangan Kevin?agh.. memikirkannya membuat cinta tak tenang.what?! Tidak tenang? Apa hubungannya? Kenapa ia memikirkan si preman sekolah? Haha cinta pasti sudah gila.

***

Taman pagi ini terlihat sepi.dilihat dari pengunjung yang jarang berlalu lalang.di sebuah rumput yang terlihat hijau,duduk seorang gadis yang tampak gusar.sudah satu jam dia menunggu namun orang yang ditunggu tak menampakan dirinya.lelah,itu yang dirasakannya.merasakan sinar matahari yang semakin panas ia pun memutuskan untuk pulang.namun baru satu langkah ia berbalik seseorang memanggilnya.

"Kemana aja Lo?!ini udah 1 jam lebih Lo telat!"Cinta menatap tajam pria di depannya.

"Cie marah.maaf sayang tadi dijalan macet hhe."lihatlah kini pria itu berkata tanpa rasa bersalah.

"Lebay!cepet Lo mau ngomong apa?!"

"Gue gak bisa di sini."terus kenapa dia mengajaknya menunggu disini?pria ini benar-benar membuatnya naik darah.dan kini ia menariknya tanpa persetujuan.

"Sekarang Lo naik."

"Kenapa gue harus nurut?"

"Lo gak ingat perjanjian kita?Lo sekarang masih pacar gue hm."

"Ok.fine!"dengan berat hati cinta pun naik di atas motor si brengsek Kevin.

"Gue gak akan jalan kalo Lo gak meluk."well?kini ia mengancam hm?

"Rese banget sih!gue gak mau!"kurang ajar, bisa-bisanya dia menyuruhnya  sembarangan.

"Ok.gue saranin jangan nyesel."Kevin menyeringai di balik helm full face nya.

"Bodoamat!"sedetik setelah cinta bicara motor tersebut melaju sangat kencang dan dengan refleks tangannya memeluk erat Kevin.

"LO GILA?!"

"APA?! I MISS YOU?MISS YOU TOO."

"LO STRES!TURUNIN GUE SEKARANG!"Cinta berteriak dengan pelukan yang semakin kencang.

"Kalo nyaman mah bilang aja kali,gak usah manggil pake panggilan kesayangan gitu."Kevin melirik kaca spionnya dan tersenyum melihat ekspresi cinta yang tampak ketakutan.

"Bangsat!turunin gue hiks."gadis tersebut menangis?mendengar suara tangisan cinta membuat Kevin terpaksa memelankan laju motornya.

"Gak usah nangis bentar lagi sampe."benar saja dua menit kemudian motor tersebut berhenti di depan danau.Kevin melirik cinta yang masih memeluknya dengan mata terpejam.

"Hey kita udah sampe."

Cinta membuka matanya dan pemandangan yang ia lihat pertama kali yaitu danau dengan pohon yang mengelilinginya.indah.

"Kita dimana?"

"Di mall."

"Ish serius Kev.Gue ko baru liat ada danau di daerah sini."

"Main Lo kurang jauh.cepet turun."

"Jadi Lo mau ngomong apa?"tanya Cinta menatap Kevin yang duduk di sebelahnya dengan beralasan rumput.

"Gue minta maaf.Gue kemarin gak ada niat sedikit pun buat ngambil first kiss lo.tapi..emosi yang mengendalikan gue."

Cinta menatap tepat pada bola mata pria di sampingnya, mencari kebohongan disana.namun yang ia dapat justru ketulusan.

"Maaf gak akan ngerubah kejadian di masa kemarin.tapi saran gue jangan pernah Lo kalah dengan emosi sendiri."ujar cinta seraya tersenyum.

Kevin diam.ia tak pernah melihat cinta senyum setulus ini.manis.entah mengapa ia menyukai senyum itu tapi..agh ia sudah punya seseorang dihatinya.ia berharap ini hanya rasa kagum.tidak lucu kan jika ia kalah oleh pemainannya sendiri?

"Jadi Lo maafin gue gak?"

"Kali ini gue maafin Lo."

"Thank you sayang."

Cinta melirik Kevin,mengapa ia jadi malu sendiri?sepertinya pulang dari sini ia harus periksa jantung.karena sedari tadi jantungnya berdetak tidak seperti biasa.

"Boleh gue nanya?"

Kevin mengangguk.

"Anak baru itu siapanya Lo?"

Kevin menatap lama Cinta,"Dia..

Bersambung

Bogor,19 April 2020








KATRESNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang