--03--

3.1K 157 8
                                    

Jungkook seharusnya dulu memberikan pesta yang merujuk ke arah Terimakasihnya untuk sang Ayah tercinta. Seharusnya Jungkook juga dulu lebih banyak menghabiskan waktu dengan sang Ayah sebelum menikah. Seharusnya sih begitu.

Jungkook juga sepenuhnya sadar bahwa perjuangan seorang Ayah itu juga luar biasa perannya untuk anak mereka. Selain terlibat dalam urusan 'bercocok tanam' yang menjurus ke kubangan kenikmatan. Ehem.

Pokoknya jadi Ayah itu memang membutuhkan perjuangan. Dan Jungkook yang merupakan putra Bungsu keluarga Jeon, yang tak pernah terbantahkan kini harus rela bersimpuh di depan sang istri yang tengah terduduk angkuh di sofa empuk kualitas super buatan dari negara Paman Sam.

"Apa masih lama?"

Ini pertanyaan Jungkook yang kesekian kali selama tiga jam ini.

"Tunggu sebentar. Jangan bergerak. Itu celana dalamnya tergeser. Rapikan!!"

Jimin bertitah dan Jungkook merapikan celana dalam yang bertengger indah di atas kepalanya.

Oh-

Wait!!!!

Celana dalam??

Di atas kepala??

Sepertinya ini ada kesalahan teknis. Celana dalam di atas kepala seorang Jeon Jungkook?? Kau bercanda??

"Sayang~~~"

Jungkook merengek. Ia kembali membetulkan celana dalam berwarna cokelat muda--- entah ini warnanya memang cokelat muda atau tidak sebenarnya Jungkook ragu. Pasalnya bau dari benda 'keramat' di atas kepalanya ini sudah tak karuan. Baunya seperti ikan asin yang berendam di dalam kubangan air sampah. Oh tidak. Jungkook tak mau membayangkannya. Itu menjijikkan.

"Apa? Kamu mau menolak? Ini keinginan anak kamu. Bukan aku. Kamu sudah berani berbuat harus berani bertanggung jawab"

Jimin menjawab dengan ketusnya. Oke, Jungkook harus segera memisahkan Jimin dengan Yoongi. Sifat ketus dari manusia bernama Min Yoongi yang mempunyai kecepatan omelan setara dengan Rapper handal itu memang ketus. Omongannya pedas. Dan Jungkook tak ingin Jiminnya yang manis dan aduhai berubah menjadi Jimin yang ketus juga pedas karena Jungkook yakin sifat ketus Jimin hari ini di tularkan oleh Yoongi. Tidak, Jungkook tidak akan rela. Setidaknya begitulah pikiran Tuan Muda Jeon ini dengan taraf pemikiran yang jauh dari kata wajar juga normal.

"Tapi apa aku harus memakai celana dalam bekas di atas kepalaku?"

Jungkook tak menyerah. Ia ingin menjauhkan benda terkutuk yang ada di atas kepalanya.

"......... "

Jimin tak ingin menjawab. Sudah malas menjawab lebih tepatnya.

"Sayang~~~ ayolah. Kita singkirkan benda ini dan mari kita pergi jalan-jalan. Kamu boleh makan sepuasnya nanti"

Mendengar kata 'sepuasnya' mata Jimin berbinar. Ia tertarik dan Jungkook pandai merayu. Sangat pandai merayu.

"Serius? Sepuasnya?"

Jungkook mengangguk mantap dengan sorot mata meyakinkan.

"Tentu saja sayang. Kamu bahkan boleh berbelanja apapun. Aku akan belikan"

Beruntunglah Jimin yang mempunyai seorang suami kaya raya begini. Kebetulan dia ingin memakan makanan khas China. Juga ingin membeli pakaian baru lantaran perutnya yang sudah mulai membuncit ini.

"Ayo pergi"

Jimin bangkit dari sofa dan berjalan ke arah Jungkook. Setelahnya ia membuang celana dalam keramat itu sembarangan lalu menarik suaminya untuk berdiri.

My SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang