--08--

2.5K 105 8
                                    

Yoongi terlihat gelisah. Ia hanya perlu menunggu di panggil kemudian Ayahnya akan menjemputnya menuju Altar dimana Charlie kini tengah menunggunya.

Jas putih yang membalut tubuhnya ia desain sendiri agar nyaman ia kenakan kala kandungannya kini menginjak usia enam bulan. Sudah terlihat besar namun Yoongi bangga sekali memamerkannya dimanapun.

Jimin yang sedang menyusui si bungsu Junghwa dan berdiam diri di samping Yoongi tersenyum lucu. Beruntung Haewon mau bersama Papanya. Jadi dirinya bisa menemani Yoongi di sini.

"Tenang saja hyung. Semua akan baik-baik saja. Tidak perlu gelisah seperti itu, percaya dirilah".

Yoongi diam. Namun terdengar helaan nafas. Pria gula itu tengah mencoba menenangkan diri.

Pintu ruangan terbuka dan munculah Seokjin dengan Hyunsik di gendongannya.

"Sudah siap belum? Sebentar lagi Ayahmu akan menjemput kemari".

Kehadiran Seokjin nyatanya membuat Yoongi makin gugup. Terlihat dari wajah Yoongi yang tak tenang.

" Kamu lucu sekali. Yah, walaupun dulu aku juga seperti itu. Tapi memikirkan aku ingin segera menjadi istri Namjoon membuat rasa gugupku terkalahkan".

Jimin membenarkan perkataan Seokjin. "Itu benar. Apalagi jika kamu sudah akan menuju altar dan kamu mendapati calon suamimu semakin tampan juga gagah. Aku yakin kamu makin ingin cepat menjadi istrinya yang sah dan menyingkirkan para wanita penggoda di luaran sana".

Seokjin mengangguk. "Apalagi kamu berhasil mengandung seorang penerus. Apa kamu tidak lihat acara pesta pernikahanmu?? Ini Ayah mertuamu yang mengusungkan nya kan? Aku seperti berada di negeri dongeng jika kamu ingin tahu".

Yoongi tertawa mendengar perkataan Seokjin. Yah itu tak salah. Ayah mertuanya memang berlebihan. Ingat sekali dirinya saat dua bulan lalu berhadapan dengan Ayah Charlie.

Pria paruh baya itu langsung saja memeluknya erat begitu bertemu hanya dengan memperhatikan bagian perutnya yang membuncit. Padahal dirinya dan Charlie belum mengatakan apapun. Dan tiba-tiba saja sekarang dirinya akan menikah. Luar biasa bukan?.

"Tapi aku lebih gugup saat malam pertama".

Ah Jimin si perusak lamunan orang.

" Bagaimana memang? Apa Jungkook hebat di ranjang??".

Seokjin mepet duduk di dekat Jimin dan mengerling nakal. Menggoda Jimin.

Jimin memerah malu. "Lihat saja hasilnya. Aku hamil dua anak sekaligus".

Yoongi mendengus. " Tapi hebat juga si Jungkook. Kalian sudah lama pacaran dan baru melakukannya saat sah menjadi suami-istri. Padahal Jungkook itu mesum sekali".

Jimin makin malu. "Bagaimanapun juga Jungkook itu mempunyai prinsip. Dia hanya akan menyentuhku saat kami telah menikah".

Yoongi mengangguk. " Aku akui kalau Jungkook memang benar-benar bertanggung jawab".

Jimin tersenyum. "Charlie juga hyung. Terbukti dari dirinya yang bahkan begitu memperlakukan dirimu begitu spesial. Dia begitu mencintaimu. Bahkan sepertinya kalau kamu ingin meminta mall tiga sekaligus aku yakin Charlie tak perlu berpikir panjang akan menyetujuinya".

Seokjin tertawa dan Yoongi menggembungkan pipinya mendengar candaan Jimin. Dua bulan lalu Yoongi mengidam ingin di buatkan cafe khusus untuk dirinya lengkap dengan seorang chef terlatih bekerja di sana. Juga pelayan yang harus ber cosplay layaknya tokoh anime dan Charlie menyanggupinya tanpa berpikir panjang. Dan sampai sekarang Jimin suka sekali menggodanya dengan candaan seperti itu. Ah korban anime.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang