7. Suasana Baru

24 28 7
                                    

Lelah diriku menghadapi dunia...yang tiada ujungnya...
#Syah'fitri

Author POV

Setelah beberapa hari dirumah sakit, akhirnya Syah diperbolehkan pulang oleh dokter. Syah sangat senang saat dirumah sakit, karna Alfar sering menjenguknya, memberi perhatian kepadanya yang begitu manis, membayangkannya saja membuat pipi nya merona merah karna begitu bahagia. Syah tidak sabar untuk pulang ke rumah, kembali bersekolah dan bertemu dengan teman-temannya.

***

Sesampainya dirumah, Syah dan ibunya 'Mirna' disambut ocehan membahana oleh sahabatnya vikriyah.

"SYAHHH!!!"Teriak vikriyah sambil merentangkan tangannya untuk memeluk Syah.

"Uhhh kangenya aku sama kamu, owh ya maaf aku jarang ngejengukin kamu dirumah sakit, abisnya guru ngasih tugas banyak banget, udah gitu nih yak itu tuh pelajaran Matematika kita gurunya diganti, yang tadinya Bu Anny jadi Bu Anisa, ih nyebelin banget itu tuh guru udah ngomong ajah kerjaannya gk berfaedah pula, udah gitu ngajarinya gk bener banget coba, dia ngejelasin kitanya suruh nulis, gimana mau masuk ke otak coba huuh geregetan banget deh lama-lama sama tuh guru". Ceriwis vikriyah, membuat Syah menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya, Mirna yang melihatnya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sahabat putri semata wayangnya yang cerewetnya tanpa batas, lalu memasuki rumah meninggalkan Syah dan vikriyah masuk ke dalam.

"Aduduh, vikriyah sahabatnya baru ajah pulang dari rumah sakit, tawarin duduk kek, apa kek. Lah ini langsung nyerocos ajah pusing tau aish". Kesal Syah.

Vikriyah cengo seketika, apakah benar ini sahabatnya yang pendiam. Pertama terakhir kali ia melihat Syah seperti ini saat ayahnya masih hidup. Apa benar ini Syah?

Syah yang melihat raut wajah vikriyah yang diam seketika menjadi bingung, ada apa dengan sahabatnya ini? Tadi nyerocos unfaedah, sekarang diam seketika seperti anak ayam yang dimarahi induknya.

"Vik hallo". Syah menggerakkan tangannya didepan wajah vikriyah, "Hai ada apa, kamu baik-baik aja kan?". Tanya Syah.

Vikriyah tersadar dan menggelengkan kepalanya sejenak, "Tunggu ini bener sahabat aku Syah yang pendiem?". Tanya balik vikriyah, Syah menganggukkan kepalanya mengatakan bahwa benar ini dirinya. Vikriyah menggelengkan kepalanya tak percaya, atas apa yang ia lihat ini, sahabatnya yang pendiam dan katrok ini sudah kembali ceria seperti dulu. Vikriyah langsung bersujud benar ini Syah sahabatnya, iya sahabatnya sudah kembali ceria, betapa bahagianya vikriyah tak henti-hentinya mengucapkan syukur atas sahabatnya yang kembali ceria itu.

Tanpa banyak ba bi bu vikriyah langsung memeluk sahabatnya dengan girang dengan sangat erat, membuat sang empu kesusahan bernafas.

"Aduduh, vikriyah aku gak bisa nafas nih hos...hos..." Jengkel Syah atas sikap sahabatnya ini.

"Hehe maaf Syah tapi beneran deh, aku tuh kangennn bangettt sama kamu Syah ah uluh-uluh." Ucap vikriyah sambil merentangkan tangannya aba-aba ingin memeluk Syah, tapi eh tapi Syah menghindar ia tidak mau mati dalam dekapan sahabatnya yang konyol tingkat akurat itu ck.

"Iya-iya vik, ya udah yuk masuk aku capek besok kan sekolah."

"Syiap ayey buk bos." Ucap vikriyah menirukan PBB disekolah mereka. Syah pun tertawa melihat tingkah konyol sahabatnya vikriyah pun sama-sama tertawa dan masuk ke dalam rumah.

***

Alfar, Arland, dan Marios sedang berada disalah satu cafe tempat mereka dan teman-temannya nongkrong, bukan hanya siswa dari SMA Mustika Indah saja tapi banyak siswa sekolah lain yang ikut nongkrong dan nimbrung disini. Dicafe ini lah tempat mereka bercanda gurau tanpa adanya rasa baper berlebihan, sampai suatu ketika Marios pernah ingin menamai cafe ini dengan sebutan Anti Baper-baper club  aneh bukan? Tapi itu lah Marios.

"Woi bro apakabar? Lama gk ketemu." Sapa Marios, Alfar dan Arland mengekorinya dari belakang. Mereka jengah dengan kebodohan temanya yang satu ini, kemarin bukanya mereka ke cafe ini bersama dan si gobl*k, tol*l dan be*o ini bicara seolah-olah mereka tidak bertemu berabad-abad tahun, hebat sekalih Marios.

"Woi cucunguk onta, lo kan kemaren kesini, dan itu Lo bilang lama? Hebat sekalih kamu anakuh." Ujar Adi, dengan semangat 45.

"Maaf akuh bukan cucunguk untah kakah." Ucap Marios dengan nada kealay-alyanya.

"Emm, terus apa dung?" Tanya Adi dengan muka sok polos kaya orang mau lahiran tapi gk keluar-keluar.

"Akuh mah kutil biawak."

Krik krik

"Oaza ya kan." Sahut anak-anak yang nongkrong dicafe itu, kecuali Arland.

"Oke fiks kalian jahat, kita putus." Jawab Marios sok dramatis.

"Dih sejak kapan Adi Markudi Sunardi anaknya pak Nardi dan Bu Nurdi yang ganteng mirip Zayn malik ini mau jadian sama gembelan sawah, GK LEVEL!!!" Ucap Adi, dengan gaya ala jablay pinggiran ck.

"Dih anjir, Lo mau tau sejak kapan?" Sahut Marios, dengan tampang murka, gaya ala mak-mak lagi nahan boker, ia tak terima disebut gembelan sawah, ini saatnya pembalasan asek.

"Sejak kapan hah? Sejak kapan?" Sahut Adi tak kalah seram.

"Sejak nenek moyang Lo bertelur lalu menetas dan jadilah anak komodo." Ucap Marios, Alfar pergi ke toilet dan Arland hanya menyimak toh tidak ada yang penting menurutnya. Dan yang lain hanya menonton dengan tampang cengo.

"Emang bis---." Ucap Adi terpotong

"Permisi."

***

Vote and come

TBC
Sekian terimakasih.
Maaf up lama.

Aløne AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang