Datang tanpa diinginkan

2.5K 195 12
                                    

Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda nan cantik tersenyum, dia mempersilahkan gadis yang sedari tadi menundukkan kepalanya untuk masuk ke dalam rumah.

Rangga turun dari kamarnya ketika mendengar Tara memanggil dirinya. Tatapan cowok itu datar, sedangkan Ditha yang tiba-tiba ada di belakangnya memekik senang.

"Woy tolol! ini rumah bukan hutan." Ditha yang dimaki hanya mencibir.

Ditha mengulum senyum dan menjulurkan lidahnya ketika Tara menegur Rangga.

"Ini Aurora, anak dari temen mama, dia bakal tinggal di rumah kita untuk sementara," jelas Tara.

"Yeay! Ditha sekarang ada temen di rumah ya, umi?" Rangga terkekeh melihat Tara yang melotot sempurna mendengar anak gadisnya memanggil dirinya umi.

Aurora yang melihat Rangga terkekeh terpaku sejenak sebelum seperkian detik raut wajah Rangga menjadi datar kembali.

"Bang, besok Aurora berangkat sama kamu ya? Dia satu sekolah sama kamu."

Yang diajak bicara hanya mengangguk tidak berniat mengeluarkan suara. "Kak Ara mau istirahat? Ditha anter yuk!"

"Dit."

"Iya, kak?"

Haruskah Aurora bertanya kepada Ditha soal sikap Rangga? Tapi dia terlalu malu untuk menanyakannya.

"Sikap Rangga emang gitu, ya?" Ditha masih dibuat bingung oleh Aurora.

"Gitu gimana?"

Aurora menggeleng, sepertinya tidak penting menanyakan soal sikap Rangga kepada Ditha. Gadis itu kembali memasukkan pakaiannya ke dalam lemari.

Ditha mengulum senyum, "Kakak suka ya sama bang Rangga?"

Adik Rangga lagi-lagi tergelak melihat semburat merah di pipi Aurora. Ditha menyamankan posisinya di atas kasur yang ditempati oleh Aurora saat ini.

"Bang Rangga emang gitu, dia terkesan cuek sama keadaan sekitar."

"Wey beb, kenapa lo?" tanya Iky kepada Rangga yang tengah diliputi rasa gelisah.

"Gue sumpel mulut lo pake kaos kaki, nih!" kesal Rangga.

"Pake bibir lo bae, ikhlas dunia akhirat gue."

"Najis!"

"Ih lu mah ahh."

"Desah lo?" sahut Desta.

"Astaghfirullah babang Desta. Kenapa pikiran kamu kotor sekali? Ck. Dede masih suci, polos dan tak ternoda."

Desta mengeluarkan ponselnya dari saku celana. "Barangsiapa diberikan musibah berupa sikap berbangga diri, maka pikirkanlah aib dirinya sendiri. Jika semua aibnya tidak terlihat sehingga ia menyangka tidak memiliki aib sama sekali dan merasa suci, maka ketahuilah sesungguhnya musibah dirinya tersebut akan menimpa dirinya selamanya. Sesungguhnya ia adalah orang yang paling lemah, paling lengkap kekurangannya dan paling besar kecacatannya."

Iky bergidik ngeri jika Desta sudah menyuarakan hadist yang didapatnya dari nyolong di google.

"Berisik lo pada."

"Yeu, lo kenapa dah? Muka ditekuk gitu untung ganteng, makanya gue cintah uwuwu," celoteh iky.

"Tolol!" hardik desta.

"Lo bedua diem, gak? Gua tinggal nih, lo pada."

"Sans pak elah. Kenapa sih lo, gue nanya dari tadi ini, loh!"

"Alvira."

Desta menyomot makanan milik Iky. Mereka saat ini sedang berada di warung ujung komplek, sembari melihat janda montok lewat di sore hari.

"Alvira? Pacar lu? Kenapa dia?"

"Ngambek, gegara gue gak bisa jemput dia berangkat sekolah."

"Lah?"

Desta menyumpal mulut Iky yang sedikit terbuka dengan sambal, lelaki itu tertawa karena kejahilannya sendiri. Lalu bersikap normal seakan tidak terjadi apa-apa.

"Biasanya, kan lo jemput dia, kenapa sekarang gak bisa?" tanya Desta sembari melirik iky.

"Mama gue tadi bawa cewe ke rumah, katanya dia anak temennya, dia juga bakal nginep sementara di rumah dan gue harus antar jemput dia karena kita satu sekolah," papar Rangga.

"Namanya saha? Cantik kaga?"

"Gatau lupa gua. Btw ky, enak gak sih makan sambel?"

Iky menatap horor ke arah desta, lelaki itu sudah menghabiskan lima gelas es teh. "Lo mau nyoba?"

"Lah kenapa gue? Noh Desta! Kan dia yang buat lo menderita."

"Dih dih. Wanjer, gila, mulus banget tuh janda. Dia yang beberapa hari cerai sama suaminya itu, kan?"

Desta bersiap-siap mengambil kunci motornya, kemudian melenggang pergi menghindari amarah Iky yang akan meledak.

"Gue sumpahin jatuh lo!" pekik Iky.

Arga [Aurora&Rangga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang